🌹12| Be Strong, Peri Cantik

860 158 23
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca.

========================

Sekuat hati
Menjagamu tetap ada di sisi
Tak sampai hati melepasmu pergi
Rasa cinta yang sangat besar di hati
Tapi nyatanya keadaan memang tak memungkinkan
Memilih cinta atau keadaan
Tak bisa keduanya

🎵Song : Trisouls - Cinta Keadaan🎵

Rafa berjalan cepat menyusuri koridor rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafa berjalan cepat menyusuri koridor rumah sakit. Laki-laki itu menuju resepsionis, menanyakan di mana ruangan Raysha. Setelah mengetahui ruangan Raysha, dia sedikit berlari menuju ruang rawat Raysha. Rasa khawatirnya semakin bertambah. Rafa tahu dirinya bukan siapa-siapa Raysha, tapi yang dirasakannya saat ini hanya "rasa khawatir".

Sesampainya di ruang rawat Raysha, Di sana ada Bara yang terduduk di kursi di depan ruang rawat Raysha. Cowok itu terlihat kacau, gurat wajahnya tidak tenang.

Rafa menghampiri Bara, lalu duduk di sebelahnya. Bara tidak menyadari kehadiran Rafa, dia masih sibuk memikirkan Raysha. Kedua orang tuanya masih menemui Raysha secara bergantian dengan dirinya nanti.

"Kak," panggil Rafa.

Bara tersentak kaget, ketika ada orang di sebelahnya. Cowok itu menautkan alisnya sebelah saat melihat Rafa di sebelahnya.

"Sejak kapan lo di sini?"

"Baru aja," jawab Rafa. "Gimana keadaan Raysha?" tanya Rafa.

Bara mengusap wajahnya kasar. "Keadaannya lemah, trombositnya menurun drastis."

Rafa tertunduk, mendadak nyeri mendengar jawaban Bara.

"Dia baik-baik aja, kan?" tanya Rafa memastikan.

"Gue pengin bilang bahwa adik gue baik-baik aja, tapi kenyataannya dia gak baik-baik aja." Bara menatap Rafa dengan mata yang memerah, menyisakan pilu di hatinya.

Mengingat bagaimana Raysha menahan sakitnya. Kata "baik-baik saja" adalah kata yang selalu Raysha ucapkan padanya dan kedua orang tuanya. Adiknya selalu meyakinkan mereka bahwa dia baik-baik saja. Namun, Raysha terlena akan penyakitnya. Nyatanya dia juga menahan sakit yang teramat lantas berusaha menyenangkan hati keluarganya agar tidak menaruh rasa khawatir.

Pintu ruang rawat Raysha terbuka, kedua orang tua Raysha baru saja keluar. Wajah keduanya terlihat sembab, terutama wajah Atika. Wanita paruh baya itu tidak bisa menahan air matanya ketika lagi-lagi melihat Raysha dirawat, menyaksikan putrinya ditusuk jarum infus, mendengarkan suara elektrokardiograf yang mencekam suasana.

Panji mengajak Atika duduk di kursi, menenangkan istrinya.

"Gue mau masuk dulu," pamit Bara. Kini dia yang memasuki ruang rawat Raysha.

Love or Pity | JAEROSÉ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang