Additional part (3)

35K 3.3K 102
                                    

Sedikit gift untuk kalian, merayakan cerita ini ada di nomor 6 list chicklit.
Terima kasih semua sudah nyempetin baca, like dan komen ceritaku

Happy weekend semuanya 🤗

~||~

Alif duduk dengan gelisah disebuah café & bakery didaerah SCBD, Jakarta Selatan. Jatah liburnya kali ini tidak dia gunakan untuk bertemu dengan Adrianna, karena ada satu agenda penting yang tidak boleh sampai tertunda.

Tidak sampai sepuluh menit, dua orang yang ditunggu oleh Alif menghampirinya. Segera Alif bangkit dari duduknya dan menyalami pasangan suami isteri yang masih terlihat mesra walaupun mereka bukanlah pasangan pengantin baru.

"Apa kabar, Lif?" sapa Callista dengan senyum ramahnya.

"Baik tante," sahut Alif. "Saya minta maaf om, tante, minta ketemu dijam kerja begini," tambahnya smbil tertawa kecil.

Azka tertawa. "Iya gak apa-apa. kan kamu emang liburnya hari ini, Lif,"

"Udah makan belum kamu, Lif?" tanya Callista. "Kalau tante sama om sih tadi udah makan siang duluan soalnya,"

"Udah tante," jawab Alif dan Callista menganggukan kepalanya kemudian perempuan itu membaca buku menu yang diberikan oleh waiter.

"Jadi ada apa nih ngajak ketemu disini?" tanya Azka to the point usai Callista selesai melakukan pemesanan makanan dan minuman pada waiters.

Alif tertawa. Laki-laki terlihat kikuk membuat Callista tersenyum lebar. Perempuan paruh baya itu sebenarnya telah mengetahui maksud dari tujuan Alif ingin bertemu mereka, apalagi ketika diberitahukan bahwa Adrianna tidak ikut dan bahkan tidak tahu bahwa dia mengajak mereka bertemu.

"Basa basi dulu kek, Pa," komentar Callista mencoba memecahkan suasana.

Azka tertawa. "Abisnya Alif nervous gitu. Sekalian aja makin dibikin nervous,"

Alif tersenyum malu, kemudian laki-laki itu berdeham. "Begini om, tante, niat saya ngajak ketemu sebenarnya mau minta izin untuk berhubungan sama Adrianna,"

"Oh ya, diizinin, Lif." sahut Azka.

"Selain itu, saya juga mau minta izin untuk berhubungan lebih serius sama Adrianna, Om, tante," ucap Alif tepat saat waiters kembali menghampiri mereka dengan pesanan Callista.

"Kamu yakin mau serius sama Adrianna?" tanya Azka usai menyesap Americano nya.

Alif menganggukan kepalanya. "Saya yakin, om." Sahutnya mantap.

Kini, giliran Azka yang berdeham. "Begini, Lif. Adrianna itu anak perempuan saya satu-satunya, she's been through hell dan saya menjaga banget supaya dia gak pernah ngerasain kesakitan itu lagi. Apa kamu yakin bisa bikin dia bahagia?"

"Saya akan berusaha untuk bikin dia Bahagia, Om. Prioritas saya adalah kebahagian Adrianna."

"Kamu sudah informasikan ke keluarga kamu kalau Adrianna punya dua ibu?"

"Sudah, Om dan mereka gak keberatan sama sekali. Mereka akan selalu mendukung keputusan saya karena keputusan saya adalah tanggung jawab saja."

Azka menganggukan kepalanya. Laki-laki itu baru menyadari bahwa gadis kecil yang dulu dirawatnya seorang diri ketika bayi kini sudah menjadi perempuan dewasa yang sebentar lagi akan memulai hidup barunya menjadi seorang isteri bahkan seorang ibu.

Holding Onto youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang