Iseng aja

22.9K 2.8K 137
                                    

Kaget gak? Kaget gak? Kaget dong masa enggak
~||~

            Alif baru saja selesai melakukan briefing untuk yang kesekian kalinya kepada pegawai baru yang ternyata merupakan mantan pramugari dimaskapai tempatnya bekerja dulu. Alif belum pernah bertemu dengan perempuan itu sebelumnya dan menurut informasi, perempuan bernama Yolanda itu baru bekerja dimaskapai selama 6 bulan sebelum akhirnya terkena PHK massal.

Sebetulnya Alif tidak peduli dengan background pekerjaan Yolanda sebelumnya. Tapi mengingat perempuan itu lumayan tulalit, Alif jadi heran bagaimana bisa perempuan itu lolos untuk bekerja dimaskapainya dulu, sedangkan hanya untuk membuat membuat rundown acara yang telah diinformasikan oleh atasannya lewat whatsapp group saja masih tidak mengerti dan berakhir dengan bertanya kepada Alif yang merupakan tim dokumentasi.

Alif yang saat itu menjadi user untuk meng-interview Yolanda sebetulnya sudah ingin menolak perempuan itu. Tetapi karena Pak Jonathan -salah seorang direktur di headquarter­- menginginkan Yolanda untuk menjadi personal assistantnya -karena perempuan itu cantik dan tinggi— akhirnya Alif tidak bisa berbuat apa-apa.

Kini, laki-laki itu yang kena imbasnya.

Pukul 12 siang, Alif beranjak menuju pantry khusus board of director untuk menikmati makan siang yang selalu disediakan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Sudah dua bulan ini Alif bekerja di headquarter sebagai HRD yang bertanggung jawab mengurus komunikasi internal, dan juga mulai belajar memahami lebih dalam tentang kegiatan yang dilakukan perusahaan milih Papanya itu.

Bagimana Alif bisa memiliki dua pekerjaan sekaligus? Karena Alif bekerja diinduk perusahaan tempat perusahaan Papanya bernaung dan juga berada disatu lokasi yang sama, yaitu disebuah gedung 18 lantai didaerah Jakarta Selatan. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Alif mendapatkan gaji dari perusahaan induk, dia juga mendapatkan jatah dari perusahaan Papanya. Setidaknya pendapatnya tidak berubah seperti terbang dulu. Toh untuk saat ini kerjaan Alif diperusahaan Papanya hanya memeriksa flow keuangan dan tandatangan.

"Hai, mas," sapa seorang perempuan yang dikenal Alif bernama Ratih. Satu lagi perempuan setipe dengan Yolanda, hanya saja bukan bekas pramugari, belum pernah bekerja namun memiliki kemauan untuk belajar dan sudah berkeluarga.

"Hai, Tih," sahut Alif basa-basi.

"Makan di pantry bod lagi mas?"

"Iya lah. Ada yang gratis kenapa harus beli," sahut Alif cuek.

Perempuan berusia 23 tahun itu tertawa. "Enak banget ya, mas. Katanya dulu staff juga dapet makan siang gratis ya?"

Alif menganggukan kepalanya. "Dulu banget. Itu juga cuma selasa kamis sih," jawab Alif seraya kembali mengingat ketika dulu -saat masih terbang- dia beberapa kali datang ke kantor dihari yang disebutkan itu dan mendapatkan makan siang gratis.

"Sebat gak nanti?" tanya Ratih. Walaupun memiliki bayi berumur 8 bulan, namun tidak menyurutkan niat perempuan itu untuk merokok, entah apa yang ada dikepalanya. Mungkin karena sebelumnya, perempuan itu pernah bercerita kepada Alif dan teman-teman mereka saat berada di smoking area, bahwa dia menikah karena hamil duluan dan suaminya adalah seorang pilot dimaskapai swasta yang ternyata hanya memiliki gaji dari jam terbang sehingga dia terpaksa harus bekerja.

Sepertinya Alif tidak pernah bisa jauh dari dunia penerbangan.

"Kayaknya enggak. Lo sama Gani, Hilman atau si arab aja. Bini gue lagi disini, meeting bahas csr Yayasan sama bos besar," ujar Alif menyebut orangtua Jason sebagai bos besar.

"Yah padahal gue mau minta rokok lo. Rokoknya Gani, Hilman sama si arab mah rokok kuli bangungan, berat." Sahut Ratih membuat Alif tertawa.

"Minta Yolanda aja. dia juga ngerokok kan?"

"Gak bisa, mas. Gue mau cabut nih temenin pak Jonathan meeting," tiba-tiba Yolanda muncul dibelakang mereka.

"Puasa dulu kalau gitu," gumam Alif seadanya karena sejujurnya dia tidak sedekat itu dengan kedua perempuan ini. Mereka hanya berinteraksi ketika kebetulan bertemu di smoking area atau ketika pekerjaan mereka bersinggungan yang mana dapat dihitung dengan jari.

Setelah mengobrol singkat dan kedua perempuan itu pamit, ponsel Alif bergetar. Laki-laki itu berhenti lagi berjalan dan membuka pesan whatsapp yang ternyata dari Adrianna.

Adri🐱 : Aku mau makan siang dirumah Cilandak. Go ahead and enjoy your talk with your side chicks. I know I'm better.

Alif menggelengkan kepalanya saat membaca chat dari Adrianna. Laki-laki itu segera melakukan screening dilantai tempat dia berada dan menemukan perempuan dengan perut buncit itu sedang berdiri didepan lift bersama dengan Jason dan Pak Herman.

Adrianna menatap Alif sebentar kemudian beralih menatap Pak Herman dan memeluk laki-laki paruh baya itu kemudian memeluk Jason dan masuk ke dalam lift begitu pintu lift terbuka.

Laki-laki itu menghela nafas. Sejak hamil, Adrianna semakin menjadi seorang pencemburu. Tidak hanya pada perempuan yang ngobrol dengan Alif, tapi pada apapun. Lagu yang Alif suka, hobi design yang sedang Alif geluti, hingga ayam pedas manis yang dibuat mama Callista.

Alif : the only side chicks I have are your other personalities and our baby. I'll see you at home💕

~||~

Pendek banget kak😠
Iya maapin ya. Aku lagi mager nulis.

Holding Onto youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang