PART 19

29.8K 3K 135
                                    

Jangan lupa dengerin lagunya sambil baca
Enjoy 😉

~||~

            Adrianna sudah membulatkan tekadnya untuk mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja. Selain karena sudah tidak nyaman, entah mengapa sejak dirinya menemukan foto seorang pramugari diponsel Alif, Adrianna jadi amat sangat malas apabila berpapasan dengan orang-orang berseragam baik itu pilot, pramugari maupun pramugara.

Terdengar tidak penting memang dan sangat klise, namun itu adalah salah satu alasan Adrianna enggan untuk bertahan di perusahaannya saat ini. Dia sudah tidak ingin melihat orang-orang berseragam itu lagi setiap hari. Demi Kesehatan mentalnya.

Maka dari itu, sepulang kerja nanti Adrianna sudah janjian dengan Hilda, Metta, Dimas dan Rama untuk hangout sekaligus menginformasikan keputusannya untuk mengundurkan diri.

Sebelumnya, Adrianna sudah mengabarkan pada Alif bahwa dia dan teman-temannya akan pergi sepulang kerja yang langsung di iyakan oleh Alif. Lagipula, laki-laki itu sedang kerja rodi selama seminggu ini. Jadi daripada membuat Adrianna tambah kesal karena mereka masih harus LDR jadi tanpa fikir panjang Alif langsung mengiyakan saja.

"Mba udah izin suami?" tanya Adrianna pada Metta sambil menyetir. Mereka dalam perjalanan menuju Loewy, sebuah restoran dan bar di daerah kuningan, Jakarta selatan.

"Udah. Tenang aja, nanti suami gue jemput kok makanya gue gak bisa lama-lama. Paling jam 9 udah dijemput." Sahut Metta yang duduk disebelah Adrianna, sedangkan Hilda duduk dibelakang.

"Hilda nanti balik sama Rama?" tanya Adrianna.

"Iya. Katanya Rama mau anter balik, Mba."

"Naksir kali Rama sama lo," tebak Metta asal sambil tertawa.

Hilda tertawa. "Ya kali, Mba. Selera Rama mah bukan aku."

"Terus siapa?"

"Anak-anak training tuh,"

"Yah itu sih mainan doang, Da." Sahut Metta.

"Ya kalau sama aku juga cuma kakak – ade aja, Mba,"

"Gak apa-apa. Bisa jadi cinta juga kok, Da," sahut Adrianna.

"Ih, Mba kok jadi ikut-ikutan Mba Metta sih." Gerutu Hilda. "Aku gak mau punya pacar sekantor, gak enak tahu!"

"Iya sih, gak bisa bebas ya, Da."

"Nah tuh tahu Mba Metta," seru Hilda membuat Metta dan Adrianna tertawa.

"Anyway, Ad, ada apa sih tiba-tiba ngajak nongkrong? Jangan bilang lo ulang tahun?" tebak Metta.

Adrianna tertawa. "Enggak, Mba. Kan kita belum pernah jalan bareng, jadi sekali-sekali boleh lah." Jelas Adrianna. "Pas juga kan kita lagi gak terlalu banyak kerjaan."

Metta menganggukan kepalanya. "Iya bener, sih. Waktu dulu mau hangout pas gue hamil ya jadi gak bisa," Metta tertawa.

"Iya, ada aja. Ya Mba gak bisa, Rama bisnis trip, Dimas meeting terus, Hilda lembur lah. Gagal terus." Sahut Adrianna.

"Bener juga, Mba. Baru kali ini ya kita bisa pergi bareng," ujar Hilda. "Sebelum ada Mba Adrianna juga aku sama Mba Metta jarang keluar bareng kecuali urusan kantor aja."

"Nah mangkanya itu, mumpung bisa semua yaudah deh langsung aja gue ajak kalian pergi," tambah Adrianna. "Kapan lagi, ya kan?!"

"Betul, kapan lagi bisa release stress sama kalian," seru Metta. "Biasanya cuma jam makan siang doang,"

Holding Onto youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang