Sebelum aku di serang kalian sama pertanyaan "ini lanjutan yg mana kak?" Sama "bingung ini lanjutan masalahnya yg mana?" Jadi part ini sesudah part 11 dan sebelum 12 gitu yaaa.
Awas masih nanya! Wkwk galakSelamat bacaaa
~||~Begitu mobil berhenti dipekarangan rumah, Adrianna langsung keluar dari mobil tanpa menunggu kopernya atau bahkan mau repot-repot mengeluarkan koper dari bagasi mobil. Azka yang memperhatikan anak perempuan semata wayangnya itu hanya menghela nafas begitu melihat Adrianna berjalan masuk kedalam rumah.
Adrianna bahkan hanya sekilas menyapa Callista yang berada diruang tamu tanpa berhenti atau bahkan menyalaminya. Callista memperhatikan Adrianna yang sedang meniti tangga menuju kamarnya dengan perasaan campur aduk.
"Is she gonna be okay?" tanya Callista pada Azka.
"Selama perjalanan dari Bali sampai rumah dia gak ngomong apa-apa. Cuma tidur dan telinganya disumpel earphone." Sahut Azka pelan.
"Pacarnya... dimana...?"
"Masih di Bali, harus ikutin prosedur yang ada."
Callista menghela nafas. "Kayaknya besok Ad jangan kerja dulu deh,"
"Iya, aku juga mikir begitu. Biar dia bisa istirahat. At least 2 hari," ujar Azka. "Nanti aku hubungi VP learning center." Tambahnya seraya berjalan menuju kamar tidurnya diikuti oleh Callista.
~||~
Adrianna menatap pantulan dirinya dari cermin washtafel didalam kamar mandi. Tubuhnya sudah tidak berbalut kain apapun. Tatapan matanya turun kebagian dimana bapak-bapak yang duduk dipesawat tadi memegang tubuhnya. Secara refleks, Adrianna menutup matanya.
Perempuan itu segera masuk kedalam kucuran air hangat yang keluar dari shower. Dia segera mengambil shower puff dan menggosok tubuhnya dengan alat itu dan sabun yang banyak dengan harapan jejak tangan laki-laki itu menghilang dari tubuhnya.
Merasa tidak ada perubahan, Adrianna melempar shower puff dengan sembarangan, kemudian mengambil sikat mandi yang biasanya digunakan untuk mengangkat sel kulit mati ditubuhnya. Perempuan itu segera menggosokan sikat mandi pada seluruh tubuhnya dengan suara isakan lirih yang keluar dari bibirnya.
Didalam kucuran air hangat dan air mata yang terus mengalir, Adrianna tidak menyadari bahwa dirinya sudah dengan sangat kasar menggosok tubuhnya hingga memerah karena isi kepala perempuan itu sedang berkonsentrasi mengenyahkan fikiran, dan sentuhan yang dilakukan orang itu.
~||~
Adrianna berjengit kaget. Matanya terbelalak dengan nafas memburu. Sejenak dia fikir, dia masih berada didalam pesawat. Namun, suasana temaram menyadarkannya bahwa dirinya berada dikamar tidurnya sendiri. Perempuan itu merubah posisi tidurnya dan menatap langit-langit kamar.
Fikiran negative berkecamuk dibenaknya. Semua kenangan buruk seperti datang berbondong-bondong untuk menghancurkan masa depannya, menariknya kembali ke masa lalu dan mengurungnya disana. Hingga membuatnya kembali bertanya-tanya, apa kesalahan yang pernah dibuatnya hingga dia harus selalu mengalami hal buruk?
Seumur hidupnya, Adrianna tidak pernah bersentuhan dengan laki-laki secara sensual. Dalam momen tertentu, dia akan mendapatkan ciuman di pipi. Itupun hanya Jason yang melakukannya. Selebihnya, tidak pernah ada yang diizinkan untuk kontak fisik lebih daripada itu, bahkan dengan sahabatnya yang lain. Mereka hanya boleh merangkul dan memeluk dirinya. Well, mungkin kini Alif yang akan menjadi satu-satunya orang lain yang akan sering merangkul, memeluk atau bahkan mencium nya. Dan Adrianna tidak akan keberatan karena dia sudah mengenal laki-laki itu dan memberi izin untuk melakukan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Holding Onto you
ChickLitAlif yang dikenal Adrianna lewat aplikasi chatting 7 tahun yang lalu adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi di salah satu universitas negeri, bukan seorang penerbang dengan pangkat senior first officer. Hal yang tidak berubah dari laki-laki charm...