PART 6

33.7K 3.3K 113
                                    




Adrianna memperhatikan pintu masuk Holywings yang sudah cukup ramai. Mungkin karena sekarang malam minggu jadi banyak orang yang ingin masuk ke tempat itu. Sebenarnya Holywings bukan tempat favorit untuk Adrianna menikmati live music. Tapi karena Alif sudah janjian dengan teman kerjanya dan mereka sudah reservasi tempat – yang mana mereka tidak perlu mengantri- jadilah Adrianna mengiyakan saja ajakan Alif. Selain itu, karena Adrianna juga ingin mengetahui seperti apa teman kerja Alif.

                  Masuk ke dalam, tentu saja Adrianna langsung disambut oleh aroma tembakau dan berbagai aroma aneh yang keluar dari asap vape. Suasana sudah agak remang karena mereka sampai jam 8 malam dan juga karena sebelumnya mereka makan terlebih dahulu.

                  "Dimana temen-temen kamu, Lif?"

                Alif memperhatikan ruangan remang yang didominasi warna coklat itu dengan saksama dan menemukan teman-temannya berada di sofa dekat dengan panggung kecil yang sebentar lagi akan menampilkan live music.

                "Itu mereka, yuk samperin," belum sempat Adrianna memproses ucapan Alif, laki-laki segera menarik jemari Adrianna -yang malam itu memakai celana jeans light blue dan kaus berlengan panjang  berwarna putih- untuk mengikutinya.

                "Pantes aja ya, Lif kamu banyak kebagian terbang subuh sama malem-malem, mata kamu masih bagus banget. Suasana gelap gini aja kamu bisa ngeliat temen kamu yang lumayan jauh dari jarak kita." komentar Adriann.

                Alif tertawa. "Beruntung aja aku, Ad,"

                Alif berhenti didepan sebuah meja berisi 4 orang dengan 2 laki-laki duduk dikursi kayu membelakangi Adrianna dan Alif kemudian 1 perempuan dan 1 laki-laki duduk di sofa. Salah seorang laki-laki yang sepertinya seumuran dengan Alif menyadari bahwa mereka sudah datang dan langsung menyapanya.

                "Wih Lif, kirain gak bakal kesini," serunya membuat teman-teman satu meja mereka kemudian menatap Alif dan Adrianna kemudian ikut menyahuti ucapan laki-laki itu.

                "Kebetulan bisa yaudah gue samperin aja," sahut Alif. "Eh iya, kenalin nih, Adrianna." Alif menatap Adrianna. "Ad, kenalin temen-temen aku. Bima, Angga, Nicko sama Tiara. Mereka semua penerbang."

                Adrianna tersenyum pada keempat teman Alif dan menyalami mereka satu persatu. Kemudian Adrianna duduk disebelah Tiara dan Alif duduk dihadapan Adrianna.

                "Pramugari mana?" tembak Tiara sambil tertawa kecil.

                "Ngaco! Bukan pramugari," sahut Alif saat Adrianna akan menjawab.

                "Loh bukan? Kirain!" Tiara tertawa diikuti Bima, Angga dan Nicko.

                "Pegawai kantoran gue," jawab Adrianna sambil menatap perempuan berambut pendek sebahu dengan wajah chinese nya itu.

                "Interogasinya ntar dulu, gue mau pesen minum," potong Alif. "Kalian dari jam berapa disini?"

                "Gue sama Tiara dari jam 7. Bima sama Angga baru sampe dan gak lama lo dateng." Jawab laki-laki berkacamata yang mengenalkan diri dengan nama Nicko.

                "Kalian satu maskapai?" tanya Adrianna penasaran.

                "Iya kebetulan satu maskapai, kebetulan masuknya bareng juga tapi gak tau kenapa si Alif yang duluan dapet bar 3," seru Angga membuat satu meja itu tertawa.

                "Yah masih dibahas aja." Ujar Bima kemudian laki-laki itu kembali menghisap vape nya.

                "Kamu mau minum apa, Ad?" Alif mengabaikan ucapan Angga dan menatap Adrianna.

Holding Onto youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang