PART 20

32.9K 3.1K 139
                                    

Jangan lupa dengerin lagunya sambil baca yessss
Happy reading 😊

~||~

✈️👽 : Hari ini pulang bareng, aku juga ada di training center mau laporan.

            Begitu pesan dari Alif yang muncul dilayar ponsel Adrianna setelah semalam Alif hanya memberi kabar bahwa laki-laki itu sudah sampai dirumah.

            Adrianna menghela nafas. Hingga saat ini perempuan itu tidak mengerti apa yang ada dikepala Dimas hingga laki-laki itu berani untuk menciumnya, karena alkohol tidak bisa menjadi alasan Dimas hingga melakukan manuver seperti itu.

            Beruntungnya ketiga temannya yang lain tidak mengetahui insiden tersebut sehingga Adrianna tidak perlu menerima tatapan penuh tanya dan tuntutan penjelasan dari mereka, dan syukurnya Adrianna belum bertemu dengan Dimas seharian ini. Laki-laki itu bahkan tidak muncul saat makan siang. Entah dia memang tidak masuk atau sedang keluar, Adrianna pun tidak ingin tahu karena hal terakhir yang dia inginkan adalah bertemu dengan Dimas.

            "Mba, tadi aku liat pacar Mba Adrianna loh," Bisik Hilda membuat Adrianna kaget karena perempuan itu sedang melamun.

            "Hah? Ketemu dimana?"

            "Biasa, tempat laporan jam terbang."

            "Ngapain lo kesitu? Tumben,"

            "Suntuk, mba. Jadi aku tadi jalan-jalan aja sama Mba Metta eh gak sengaja ngeliat pacar Mba hehehe," jelas Hilda.

            "Terus mba Mettanya mana ?"

            "Tadi ke kamar mandi dulu," jawab Hilda dan tanpa fikir panjang Adrianna segera beranjak dari kursi dan berjalan menuju kamar mandi.

~||~

            "Mba Metta," Panggil Adrianna saat perempuan itu melihat Metta keluar dari kamar mandi dan akan berjalan kembali menuju ruangan kerjanya.

            "Kenapa Ad?" tanya Metta.   

            "Sibuk gak?"

            "Engga sih. Udah jam segini biar banyak kerjaan juga gue udah males," Metta tertawa sambil menunjukkan jam analog dipergelangan tangannya pada Adrianna yang menunjukkan pukul setengah empat sore.

            "Gue mau curhat boleh?" ungkap Adrianna. Untuk masalah ini dia memutuskan untuk berbicara dengan Metta. Dia tidak bisa hanya diam saja hingga dia keluar dari perusahaan itu nanti.

            "Boleh. Mau dimana?"

            "Kantin aja yuk. Biasanya jam segini sepi," ajak Adrianna dan mereka pun segera berjalan menuju kantin.

            Sampai dikantin, hanya ada beberapa orang berada disana yang sepertinya adalah calon pramugari terlihat dari rambut yang di sanggul dan make up yang sedikit menonjol.

            "Mau cerita apa? Tumben banget," komentar Metta setelah mereka duduk dimeja yang sedikit jauh dari kerumunan.

            "Kemaren Dimas nyium gue," bisik Adrianna membuat Metta kaget.

            "Hah? Coba ulangin lagi," pinta Metta, tidak percaya dengan ucapan Adrianna.

            "Mba, please gue gak bercanda,"

            "Gue tahu lo gak bercanda, Cuma gue gak percaya aja. Takut salah denger,"

            "Enggak, lo gak salah denger,"

Holding Onto youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang