Additional Part (4)

40.8K 3.7K 360
                                    

Enjoy😉
~||~

            Malam ini seperti malam-malam sebelumnya, Adrianna dan Alif melakukan video call karena Alif berada di Manado dan akan kembali ke Jakarta besok. Adrianna yang memang sudah secara resmi menjadi pengangguran tentu saja belum mengantuk walaupun jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Sedangkan Alif yang baru satu jam lalu sampai di Hotel juga masih terjaga.

"Jadi kita fix ya tahun baru di Jogja?" tanya Alif diujung sana. Tangan laki-laki itu sibuk memegang ponselnya.

"Iya, ya udah," sahut Adrianna.

"3 hari 2 malem?" tanya Alif. "Tanggal 4 aku ada jadwal soalnya hehehe,"

"Iya gak apa-apa. Aku transfer ke kamu berapa?"

"Aku aja semuanya,"

Adrianna mengerutkan keningnya. "Enggak ah, aku mau ikut bayar juga,"

Alif menghela nafas. "Sini ke aku 2 juta aja,"

"Oke nanti aku transfer,"

"Gak usah deh. Buat nanti selama disana aja, pegang dikamu,"

"Oiya, oke deh," seru Adrianna. "Kamu ngapain sih daritadi megangain hape? Lagi chatting sama siapa?"

Alif cemberut kemudian menunjukkan layar ponselnya pada Adrianna. "Nih aku lagi buka aplikasi booking hotel sama pesawat,"

Adrianna tertawa. "Kamu mau beli tiket sama booking hotelnya?"

"Iya aku aja ya," Alif menganggukan kepalanya. "Kamu hotelnya ada request gak?"

"Jangan hotel yang kamarnya pakai kelambu gitu, atau yang kayu-kayu itu. Serem aku takut,"

"Biasanya kalau ke Jojga kamu nginep dimana?"

Adrianna mengedikkan bahunya. "Aku jarang banget ke Jogja, tapi waktu itu nginep di Hyatt,"

"Itu agak creepy kan?"

"Iya sih," Adrianna meringis. "Tapi aku tidur sama Kenzo jadi aman,"

"Ya nanti juga kan kamu tidur sama aku," celetuk Alif.

"Alif!" jerit Adrianna membuat Alif tertawa.

"Lebih hemat tau sayang, sewa satu kamar daripada dua kamar," elak Alif sambil tertawa.

"Awas aja ya cuma pesen satu kamar, aku pulang!" ancam Adrianna. "Atau sini deh aku aja yang pesen,"

"Engga aku aja. Janji pesen dua kamar," ujar Alif disela tawanya membuat Adrianna mendengus sebal. "Ada bagus nih hotel Melia mau gak?" Alif menunjukkan layar ponselnya pada Adrianna, memperlihatkan foto-foto kamar hotel berbintang lima itu.

"Enggak," jawab Adrianna cepat.

"Tapi ini bagus tau modern gitu gak creepy sama sekali,"

"Aku gak mau!"

Raut wajah Adrianna yang berubah masam membuat Alif mengerutkan keningnya. "Kenapa? Ada kejadian gak enakin disana?"

Adrianna menggelengkan kepalanya.

"Terus kenapa?"

"Nama hotelnya itu nama tengahnya si Devi," sahut Adrianna ketus membuat Alif speechless, tidak menyangka bahwa Adrianna bahkan sampai menolak sebuah hotel hanya karena hal sepele seperti itu. Namun begitu melihat wajah Adrianna yang merenggut, dia ingin sekali tertawa tetapi laki-laki itu mencoba untuk menahan diri dan memutuskan untuk mengalah.

Holding Onto youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang