Bagian 2.4

29.4K 3.2K 154
                                    

Warning: part ini membosankan

~||~

            Siang itu pasar Mayestik terlihat cukup ramai dan Adrianna adalah salah satu orang yang berada dikeramaian itu, sebab perempuan itu dihubungi oleh Mamanya Alif dan memintanya untuk menemaninya ketempat itu. Alasannya? Karena Mikayla sudah kuliah diluar kota dan tidak ada yang menemaninya.

Dengan hanya mengenakan celana jeans dan blouse berwarna biru, Adrianna berjalan keluar dari pasar menuju salah satu ruko yang menjual kain dimana tempat Tante Rosa – Mamanya Alif- berada.

Adrianna jarang sekali ke pasar itu, namun dia tidak lupa dengan tata letak dari berbagai toko yang ada disana sehingga dia tidak kesulitan untuk mencari toko dimana Tante Rosa berada.

Begitu mendapatkan chat dari Tante Rosa bahwa beliau berada dilantai dua, Adrianna segera masuk kedalam toko kain itu dan berjalan menuju lantai dua. Namun sayangnya, ternyata Adrianna salah. Tante Rosa tidak sendiri, dilihat dari ujung tangga dimana dirinya berdiri sekarang, Tante Rosa terlihat sedang asyik berbincang dengan seorang ibu berhijab.

Adrianna menghela nafas. Untuk bertemu dengan Tante Rosa hanya berdua saja dia perlu mengumpulan energi yang banyak -bahkan dia mempersiapkan obrolan dengannya selama dimobil- dan kini ada orang lain lagi, membuat Adrianna sedikit menyesal berkata jujur pada Tante Rosa bahwa dia sudah tidak bekerja dan sedang tidak ada kegiatan.

"Hai, Ad. Sini," panggil Tante Rosa begitu melihat Adrianna berdiri diujung tangga.

Dengan tersenyum malu Adrianna berjalan menghampiri Tante Rosa dan temannya itu. Perempuan itu kemudian menyalami Tante Rosa dan temannya.

"Ini pacarnya Alif?" tanya teman Tante Rosa -yang memperkenalkan diri dengan nama Dewi- sambil tersenyum melirik kearah tante Rosa.

"Iya. Gue kira lo gak bisa hari ini makanya gue ajak dia. Taunya lo udah ada disini," seru Tante Rosa pada Tante Dewi.

Tante Dewi tertawa. "Lo gak konfirmasi dulu ke gue sih,"

"Kamu gak apa-apa kan, Ad ada temen tante?" tanya tante Rosa.

Adrianna tersenyum. "Gak apa-apa kok tante," sahutnya. Mau bagaimana lagi?, pikir Adrianna.

Tante Rosa kemudian mempersilakan Adrianna duduk sedangkan beliau dan tante Dewi kembali sibuk memilih kain-kain yang sudah berserakan didekat mereka.

"Beli kain buat apa tante?" tanya Adrianna.

"Buat dibikin dress, Ad, atau kebaya. Tante lebih suka begini daripada beli jadi karena kadang-kadang harus dikecilin juga kan," jelasnya dan Adrianna hanya menganggukan kepalanya. "Kamu gak mau liat-liat juga, Ad?"

Adrianna meringis. "Iya tan aku liat-liat deh," Adrianna pun beranjak dari duduknya untuk melihat-lihat kain yang dijual ditoko tersebut sekaligus menghindar dari tante Rosa dan tante Dewi.

Dia ingat dulu pernah menemani Mama dan Nenda membeli kain dan itu membutuhkan waktu yang lumayan lama. Sejak saat itu Adrianna tidak mau lain menemani Mamanya membeli kain. Namun kini, sepertinya dia terjebak dan hal yang bisa dilakukannya adalah menelepon Alif -tidak peduli apapun yang dilakukan laki-laki itu sekarang.

"Halo," sapa Alif diujung sana. Dari suaranya, terdengar sekali bahwa Alif baru bangun.

"Kamu flight hari ini jam berapa?"

Holding Onto youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang