Bagian 2.8

29.2K 3.2K 289
                                    

Happy reading😚

~||~

            Adrianna tidur seharian. Dia tidak tahu kenapa hari itu dia tidur seharian padahal kemarin dia tidak melakukan kegiatan yang menguras tenaganya. Semenjak resign, Adrianna benar-benar tidak melakukan kegiatan yang berarti. Dia hanya beberapa kali datang ke kantor design interior papanya, mengantar dan menjemput Kenzo atau mengikuti Mamanya ngeMall bareng sahabat-sahabatnya itu.

Kemudian perempuan itu tiba-tiba baru ingat bahwa hari ini Alif sudah bekerja dan begitu melihat jam dinakas menunjukkan pukul 11 malam, Adrianna tahu bahwa Alif sudah menyelesaikan pekerjaannya. Mungkin laki-laki itu sudah pulang.

Tanpa sadar Adrianna kembali memperhatikan jam digital dinakas tempat tidurnya. Dimerasa ada yang aneh, seperti ada yang terlupa. Adrianna mengerutkan keningnya, mencoba berfikir dengan keras mencari hal yang terlupakan itu.

"Astaga! Besok Alif ulang tahun," seru Adrianna pada diri sendiri. Dia lupa bahwa ternyata seharian ini Adrianna berada seharian didapur, merecoki Mamanya membuat black forest yang akan diberikannya kepada Alif besok.

Perempuan itu segera menyambar ponsel yang berada didekat jam digitalnya dan hanya menemukan satu pesan dari Alif bahwa laki-laki itu akan berangkat menuju Jakarta, dan itu adalah pukul 8 malam.

Adrianna mengerutkan keningnya lagi. Tidak biasanya Alif tidak menginformasikan kalau laki-laki itu sudah landing atau bahkan sudah landing dikasur. Mencoba peruntungan, Adrianna segera menghubungi Alif melalui aplikasi whatsapp.

Setelah menunggu hampir 3 menit dan tidak diangkat oleh Alif, akhirnya Adrianna mengakhiri sambungan telepon itu. dia kemudian mencoba mengirim chat pada Alif, takut ternyata paket data laki-laki itu habis atau dimatikan. Namun ternyata centang dua. Adrianna mencoba lagi menelepon Alif melalui telepon biasa, tetapi juga tidak diangkat.

Perempuan itu menghela nafas, mungkin Alif tidur. Laki-laki itu pasti capek karena setelah keliling Kalimantan dengan Papanya, dia masih harus bekerja. Well, setidaknya baik whatsapp ataupun telepon biasa, Adrianna tidak menemukan informasi bahwa Alif sedang dalam sambungan telepon lain.

Pemikiran itu membuat Adrianna mendesah lega, dan kembali menarik selimut. Gagal sudah niatnya untuk menghubungi Alif ditengah malam, menemani laki-laki itu dipergantian usianya.

~||~

Keesokan paginya, Adrianna masih tidak menemukan nama Alif muncul dinotifikasi ponselnya. Adrianna mendengus, perempuan itu segera berjalan menuju kamar mandi. Dia berniat hari ini akan ke rumah Alif untuk memberikan kue itu pada Alif karena Adrianna tahu hari ini Alif mengambil cuti lagi karena Alif paling anti bekerja saat laki-laki itu ulang tahun. Alif tidak suka melihat orang beramai-ramai mengucapkan ulang tahun padanya, menyanyikan lagu ulang tahun untuknya, karena menurutnya itu tidak penting. Intinya, Alif tidak suka merayakan ulang tahunnya.

Saat sedang mengeringkan rambut, emotikon pesawat dan alien yang familiar dimatanya muncul dilayar ponselnya. Adrianna segera mematikan hairdryer dan mengangkat telepon Alif.

"Happy birthday sayang," seru Adrianna sebelum Alif sempat berbicara.

"Makasih sayang!" seru Alif diujung sana. Suaranya terdengar berat, sepertinya laki-laki itu baru bangun.

"Kemarin landing jam berapa ? kok tumben gak info ke aku?" tanya Adrianna.

Alif berdeham diujung sana. "Abis landing aku langsung dibawa ke rumah sakit terdekat hehehe,"

Holding Onto youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang