PART 9

30.7K 3.1K 70
                                    

Sangat disarankan untuk dengerin lagu di multimedia sambil baca ceritanya☺️

~||~

Pagi itu usai sarapan didalam kamar. Adrianna kemudian mandi dan melakukan rutinitas skincare serta memutuskan untuk memakai make up tipis, perempuan itu mematut dirinya didepan cermin dan memperhatikan pakaiannya dari atas hingga bawah -celana jeans berwarna biru gelap, kemeja lengan Panjang berwarna biru muda dan sepatu converse yang sudah entah berapa lama tidak pernah ia cuci.

Seketika Adrianna merasa bahwa pakaiannya sangat tidak cocok untuk bertemu dengan Mama kandungnya. Jadilah perempuan itu Kembali membongkar kopernya mencari sesuatu yang menurutnya akan cocok untuk bertemu dengan Mamanya.

Pilihannya jatuh pada terusan berlengan pendek warna broken white berbahan katun. Perempuan itu memutuskan untuk tidak mengganti sepatunya. Kembali dirinya mematut diri di cermin dan merapihkan rambutnya -terutama poni yang menutupi seluruh dahinya. Setelah dirasa penampilannya sudah cukup sempurna, Adrianna segera meraih sling bag berwarna hitam miliknya dan keluar dari kamar saat jam menunjukkan pukul setengah sebelas siang.

"Where to, miss?" tanya Scoot saat Adrianna sudah berada dikursi penumpang.

"The Royal, please. Thanks Scoot." Sahut Adrianna kemudian perempuan itu mengeluarkan ponselnya dan memberi kabar kepada Gina, Azka dan juga Alif bahwa dirinya sudah keluar dari hotel.

Entahlah, tapi Adrianna merasa harus mengabarkan keberadaannya pada Alif, dan itu sudah dilakukannya beberapa minggu belakangan ini. Walaupun aneh, namun Adrianna menikmatinya karena Alif pun melakukan hal yang sama padanya.

Hanya dibutuhkan waktu 10 menit untuk sampai di restaurant. Begitu sampai didepan restoran yang mengusung tema minimalis, Adrianna langsung diantar menuju bagian terluar restoran saat dirinya menyebutkan nama Gina sebagai reservasi oleh seorang pegawai restoran.

Seorang wanita dengan rambut pendek membelakangi Adrianna duduk dikursi kayu yang di naungi payung berwarna putih untuk menghindari pengunjung dari sinar matahari. Sebelum sampai di meja, Adrianna meminta waiters meninggalkannya.

Adrianna gugup. Dia berdiri terpaku disana, menatap Gina yang membelakanginya. Menatap Mama yang telah melahirkannya dan sudah tidak pernah ditemuinya hampir 10 tahun itu.

This is it! Pikir Adrianna mencoba untuk menyemangati dirinya sendiri. Adrianna menarik nafas Panjang dan berjalan pelan untuk menghampiri Gina.

Begitu sampai disamping Gina, wanita paruh baya itu sontak menengadah dan kini Adrianna dapat dengan jelas melihat wajah Mama kandungnya. Tidak ada yang berubah dari wajah Gina saat Adrianna terakhir melihat. Hanya terlihat guratan halus diujung matanya. Menandakan bahwa wanita itu sudah menua.

"Hai.... Ma." Sapa Adrianna terbata, tenggorokannya tercekat, dia bahkan sempat lupa bagaimana caranya bernafas karena yang bisa dirasakan Adrianna adalah jantungnya yang berdegup dengan sangat kencang hingga kedua telapak tangannya berkeringat.

Gina berdiri dan sebelum sempat Adrianna berkedip, perempuan itu sudah ada didalam pelukan Gina kemudian yang Adrianna bisa lakukan adalah membalas pelukan Gina dan berusaha untuk menahan tangisnya.

Begini ya rasanya dipeluk oleh ibu kandung, Adrianna tertawa miris didalam hati.

"Kamu apa kabar?" tanya Gina setelah mereka menguraikan pelukan.

Holding Onto youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang