5 tahun kemudian
Telah kami lalui banyak rintangan, kini kehidupan kami semakin baik. Aku dan Hasan di karuniai seorang putri bernama Hartika Puty Ahmad yang kini berusia 2 tahun. Kasim pun kini sudah menginjak usia 5 tahun, ia semakin tampan dan pintar.
Sekarang kehidupanku telah sangat lengkap, dengan suami seperti Hasan dan anak anak yang baik dan lucu ini.
Nayan dan Nadia juga telah di karunia i seorang putra bernama Diyan Hazy Ahmad yang usianya sama dengan anakku Hartika.
Kedua orang tua Hasan sangat bahagia karena hidup anak anak mereka yang semakin bahagia."Kasim, ayo duduk disini" teriakku.
"Eh, jangan dicopot dasinya!" teriak Nadia memperingatkan anaknya.
"Tuhkan kayak bapaknya! Nayan kan nakal" kata Hasan.
"Oke, siap semuanya" kata ayahnya Hasan.
1...2...3
Ckrek
Ckrek
Foto keluarga pun selesai, hasil foto yang bagus. Semuanya tertawa bahagia.
Saat selesai pemotretan, aku teringat akan seseorang yaitu Naswa, kembaranku. Bagaimana sekarang kabarnya? Apakah bisnis Fashion nya sukses?
"Assalamu'alaikum" salamku.
"Waalaikumsalam" jawab Naswa.
"Bagaimana kabarmu?" tanyaku.
"Kabarku baik. Aku besok akan pulang ke indonesia" ujar Naswa.
"Kenapa?" tanyaku.
"Aku akan membawa calon suami!" jelasnya.
"Ooo, selamat ya" ucapku.
Setelah menelpon Naswa, aku duduk didekat Hasan yang tengah duduk dikursi kuar yang menghadap langsung ke kolam.
Satu kata terucap dari mulut Hasan "Makasih ya!"
"Untuk?" tanyaku.
"Menepati janji kamu!" jelas nya.
"Aku juga makasih!" kataku.
"Untuk?" tanya Hasan.
"Karena kamu sudah menjadi Suami dan Ayah yang baik" jawabku.
Aku hanya tersenyum dan bersandar di bahu Hasan. Tak aku sadari semua masalah kini sudah berlalu. Kini hanya ada hasil yang manis.
Clara, mantan istri Hasan pun sudah bahagia, sekarang ia telah menikah untuk ketiga kalinya dengan Vano. Ya, mantan tunangan Lauren. Sekarang mereka pun sudah bahagia. Clara sering sesekali mengunjung i ku dan anak nya, kasim.
Kasim tahu bahwa aku bukan ibu kandungnya. Namun ia tak pernah mempermasalahkan itu. Ia justru bahagia Karena aku ada di dekatnya. Ia tahu betapa besar pengorbananku untuknya. Ia pun tak pernah melupakan ibu kandungnya, Clara.
"Khaaaa..." teriak anak Nayan yang menangis, karena jatuh.
"Eh, kamu itu cowok! Nggak usah nangis" kata Nayan.
"Eh lo, siapa suruh marahin anak gue" kata Nadia marah.
"Kalian ini udah pada tua, masih aja berantem" kata Hasan memarahi mereka berdua.
"Udah yuk ikut Paman main sama Kak Kasim" kata Nayan membujuk anak Nayan yang menangis.
Sekarang aku terbayang dengan wajah ayahku, aku teringat betul tawa dan keinginannya untuk melihat cucunya nanti. Namun sekarang ia tidak ada disini "Ayah lihat kan aku udah bahagia, aku harap Ayah juga bahagia disana?"
Anakku yang paling kecil sekali datang mengampiriku dan menunjuk kearah tiang dekat kolam "kek!"
"Kakek?" kataku terkejut.
Anakku, Hartika terus melambaikan tangan kearah tiang itu dan sesekali tertawa. Aku mulai bertanya tanya apakah anakku mempunyai keahlian untuk melihat seseorang yang sudah meninggal?
"HASAN!!"
•••••
KAMU SEDANG MEMBACA
HASAN [END] ✔
RomanceGENRE : Percintaan [12+] • END • Sedang Revisi • Completed ✔ Aku Najwa Nurdiya, Anak SMA berkulit sawo matang, mata cokelat, tinggi semampai, dan berhijab. Aku menemukan cinta pertamaku saat SMA dimana lelaki itu adalah kakak kelasku HASAN, laki lak...