30 hari kemudian
06.12 pagiKami akan melaksanakan berkemah dihutan selama 3 hari, disana juga ada dari sekolah lain. Kami selama disana akan melaksanakan beberapa lomba. Tidak semua orang bisa ikut, hanya orang berpengalaman dan terpilih oleh guru yang boleh ikut. Yang terpilih dari kelasku ialah Aku, Dinaya, Nara, Rian, dan Joan. Kami dibagikan tugas untuk dibawa ke lokasi perkemahan.
"Semua sudah membawa barang yang ditugas kan dibawa?" Kata kakak pramuka di sekolah kami, kak Robi.
"Ya kak!" Teriak kami yang sudah berkumpul dilapangan dekat sekolah.
Lapangan yang dikelilingi rumput ditanahnya. Dengan cuaca yang masih dingin, kami berdiri memakai pakaian pramuka lengkap, dan membawa jaket masing masing."Saya akan mengabsen kalian!" Kata kak Robi sambil memegang buku catatan, dan mulai menunjuk kan jarinya kepada kami satu persatu. Jumlah kami yang ikut adalah 20 orang dengan 2 guru perempuan, kak Aini dengan kak Rina dan 2 guru laki laki kak Robi dengan kak Herman.
"Oke semuanya sudah ada disini! Hasan, Roy (kelas 12), Doni (kelas 12), dan Gilang (kelas 12) bawa mobil jep kalian kesini!" kata kak Herman.
"Siap, laksanakan kak!" jawab mereka, dan langsung menuju ke parkiran, dan membawanya ke lapangan.
Jumlah seluruh jep ada 4 buah dengan 1 jep kak Herman. 4 jep mengangkut peserta, dan 1 jep mengangkut barang barang yang kira kira berat, seperti tenda, alat masak, alat pramuka seperti tongkat, dan lain sebagainya. Dalam jep akan diisi 5 orang dengan 1 pengemudi, jadinya 1 jep akan diisi 6 orang.
Aku, Dinaya, Nara, Joan, dan Rian akan naik ke jep Hasan. Jep Hasan berwarna hitam.
"Aku didepan ya!" Kata joan yang langsung membuka pintu jep, samping kemudi.
"Najwa didepan!" Kata Hasan
"Yah!, aku kan mau didepan!" Kata Joan dan menutup kembali pintu jep.
"Suka suka Hasan lah, kan ini jepnya dia!" Kata Nara.
"Iya iya!" Kata Joan dan langsung naik di bangku belakang.
Aku yang sibuk merapikan barang yang kami letakkan di jep, sangat terkejut atas permintaan Kak Hasan.
"Naj, tuh lo disuruh Hasan duduk didepan!" Kata Joan.
"Hah? Ak..u? " Kataku sambil mengarahkan telunjuk tangan kananku ke dada.
"Iyalah, siapa lagi yang disini namanya Najwa! Gua?!" Kata Joan yang masih kesal.
Aku pun segera turun dari belakang dan segera membawa tasku dan duduk didepan. Kulihat Hasan sudah standbay disana sambil menghidupkan musik di jepnya itu, dengan ketukan tangan dikemudi mengiringi alunan musik itu.
"Hai, duduk!" Kata Hasan yang melihatku berdiri terpaku melihatnya.
"Eh iya iya" Kataku langsung duduk. Suasana hatiku saat ini tiba tiba bahagia sekaligus deg degan dengan ritme detak jantung tidak teratur.
Setelah memeriksa bawaan kami dan tidak ada yang tertinggal, kami hanya harus menunggu yang lainnya siap. Saat semuanya siap kami pun langsung berangkat menuju ke perkemahan, tepat di hutan yang aman dari binatang buas.
"Semua sudah siap?" Tanya kak Herman dari dalam mobil jepnya yang membawa perlengkapan kemah.
"Siap kak!" Kata semua pengemudi setiap jep.
Akhirnya kami berangkat, awal mobil jep yang pertama berjalan adalah mobil kak Herman, mobil kak Hasan, mobil kak Roy, mobil kak Doni, dan mobil kak Gilang.
"Kamu anak tunggal?" Tanya kak Hasan sambil tetap fokus kejalan.
"Iya. Kenapa?" Tanyaku sambil melihat kearah Kak Hasan.
"Enggak cuman, mau tau aja!" Jelas kak hasan. Untuk menjawabnya aku hanya mengangguk kecil.
"Terus nama ayah kamu siapa? Kalau nggak boleh, nggak papah kok" Lanjut kepertanyaan kedua dari kak hasan, dengan menggigit bibir bawahnya.
"Nama ayahku, Putyan saputra" Kataku dengan bangga.
"Namanya bagus!" katanya sambil tersenyum.
"Makasih! Mau liat fotonya nggak?" Jawabku sambil mengambil Handphone ku didalam tas sandangku.
"Boleh. Tapi sebentar aja, kan aku lagi nyetir" Kata Kak Hasan
"Oke, Nih!" Kataku sambil mengarahkan Handphone ku ke arah depan matanya.
"Cakep, kayak kamu banget !" Kata kak Hasan sambil tersenyum kembali.
"Iyalah jelas!" Kataku sambil memegang kedua pipiku, yang menjadi merah merona.
"Aduh kenapa salah tingkah gini! Apakah ini yang nama nya cinta?!" Tanyaku didalam hati kepada diriku sendiri.
Kak hasan hanya tersenyum melihat tingkah laku ku.
"Pastilah kamu cantik, karena kamu kan calon ibu dari anak anakku nanti!" Kata Kak Hasan didalam hati yang lagi lagi tersenyum, dan melihat sebentar kearahku.
"Kepedean lo Hasan! Belum tentu dia akan terima kamu. Mendingan sama aku!" kata author
"Aku nggak cinta sama kamu dek!" Jawab Hasan.
Setelah sekitar 40 menit kami menempuh jalan, akhirnya kami sampai di hutan khusus untuk berkemah. Disana tempatnya rimbun, dekat dengan sungai, dan tidak jauh dengan pemukiman.
"Aduh encok nih pinggang!" Kata Joan sambil memutarkan badannya setelah turun dari jep.
"Dikit dikit capek loh jo! Cowok apaan lo?" Ejek Dinaya sambil menurunkan barang barang dari jep.
Aku pun segera membantu mengambil barang barang yang belum turun dari jep.
"Uh... Ber...at se..ka..li!" Kataku sambil mengangkatnya sendiri, karena yang lainnya sedang sibuk. Benda berat itu berada didalam kardus berwarna coklat dan diikat dengan tali plastik berwarna kuning. Beratnya kira kira sama dengan mengangkat tumpukan 20 buku tebal.
Sangking beratnya, tangan kecilku tak mampu lagi memegang dikedua sisi dimana tempat aku berpegangan dan hampir jatuh menimpah kakiku.
"Awas!" teriak Nara yang melihat aku yang mulai tak bisa lagi memegangi kardus itu. Dan...
"Dapat!" Kak Hasan yang langsung memegangi kotak dengan posisi tangannya seperti memeluk erat kardus itu, namun hanya mengapitnya dengan lengannya. Aku yang tidak lagi memegangi kardus, langsung membantu kak Hasan yang agak kesulitan, dengan tidak sengaja meletakkan tanganku diatas tangan kak hasan. Diadegan ini tatapan kami begitu tajam dari pupil mataku ke pupil mata kak Hasan,namun tidak lama .
"Hey! Jaga matanya itu! Entar keluar loh!" ~ Author
"Astaghfirullah!" kataku dan kak Hasan yang langsung tertunduk, dan segera membawa kotak itu kedekat kak Herman. Untung saja saat itu semuanya sedang sibuk memperhatikan tugas masing masing, kecuali teman teman kami, namun mereka hanya diam. Disana juga sudah ada beberapa anggota pramuka dari sekolah lain.
Vote dan komentar di bawah ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
HASAN [END] ✔
RomansaGENRE : Percintaan [12+] • END • Sedang Revisi • Completed ✔ Aku Najwa Nurdiya, Anak SMA berkulit sawo matang, mata cokelat, tinggi semampai, dan berhijab. Aku menemukan cinta pertamaku saat SMA dimana lelaki itu adalah kakak kelasku HASAN, laki lak...