Pukul 14. 30 siang
Aku langsung mengemasi semua buku ke dalam tas, dan memakainya. Usai berdoa bersama dan mengucapkan salam, kamipun diperbolehkan untuk pulang. Terlihat dari depan kelas, seseorang yang sedang duduk dan melihat kesana dan kemari. Itu adalah kak Hasan. Ia akan mengajak kami untuk makan bersama.
"Eh, udah lama nunggunya!" Tanyaku yang duluan keluar dari kelas. Yang lain nya masih harus berhadapan dengan guru jam terakhir, yaitu pak Jamal, guru IPA kami. Mereka bertiga kena tugas tambahan, untuk menambah nilai. Bisa dibayangin kan. Gimana jika matemanika dicampur dengan IPA dalam satu hari. Pusing...
"Lumayan lah!" Kata Kak Hasan
"Apa sih yang nggak bisa kutunggu demi kamu!" kata kak Hasan didalam hati, sambil senyum sebentar.
"Lah? Ni anak kenapa? Senyum senyum mulu" tanyaku dalam hati dengan senyum menunduk.
"Yuk kita pergi!" Kata Dinaya yang datang menghampiri kami bersama dengan Joan dan Nara.
Kami pun pergi untuk makan, kami memilih restoran yang dekat dengan sekolah, yaitu restoran Black white. Saat masuk, kami disajikan pemandangan kelas mewah dengan lampu hias yang tergantung diatas. restoran berwarna hitam dan putih ini dapat menarik banyak pengunjung, sehingga saat kami masuk lumayan banyak pengunjungnya. Tak hanya dekorasinya saja yang indah, namun makanannya juga enak enak. Kami hanya memesan makanan dan minuman kesukaan kami.
"Yuk pesan!" Kata Hasan
"Boleh pesan apa aja nih?" Tanyaku sambil melihat lihat daftar menu yang diatas meja.
"Iya silahkan, aku yang akan bayar" Kata Kak Hasan
Setelah berbicara tentang pesanan satu sama lain, akhirnya kami dapat memesan menu makanan yang akan kami santap.
"Oke. Jadi, aku pesan nasi goreng dengan jus mangga susu, Najwa pesan bubur ayam spesial dengan es teh manis, Joan pesan Bakso beranak dengan es jeruk, Nara pesan nasi ayam panggang dengan es teh manis, dan Dinaya pesan spaghetti dengan jus alpukat." Kata Hasan yang kemudian memanggil pelayan dan setelah makanan sampai Hasan langsung membayarnya dikasir.
Saat kami makan, dengan diiringi lantunan lagu karoke dari penyanyi yang ada disana. Saat selesai menyantap makanan, kami sempat berbincang bincang.
"Alhamdullilah, kenyang sekali perutku!" Kata Joan yang langsung mengelus elus perutnya.
"Alhamdullilah!" Kata ku
"Jadi yang kalian pesan tadi makanan favorit kalian ya?" Tanya Hasan.
"Iya, paling favorit" Jawabku Nara
"Ooo. Perlu dicatet nih!" Kata Kak Hasan, yang langsung disusul senyum maupun tawa kami. Tidak begitu buruk untuk berteman dengan orang dingin.
Sampai pada seseorang pemilik restora ini, menyampaikan pengumuman tentang hari jadi persahabatannya dengan 2 temannya yang sedang berdiri disamping panggung.
"Selamat siang semua!" sapa pemilik restoran itu
"Siang!" jawab kami yang berada direstoran itu.
"Hari ini adalah hari yang berharga untuk ku. Karena hari ini adalah hari jadi persahabatanku yang ke 10 tahun dengan kedua sahabatku. Doakan kami akan selalu bersama ya!" kata wanita itu
"Aamiin!" jawab kami semua
"Jadi untuk kalian semua, saya akan memberikan boks ke bangku kalian, boks itu berisi tali dan manik manik, kalian bisa membuat apapun sesuka kalian dengan bahan itu, yang akan kalian pakai bersama sahabat kalian. Selamat mencoba!" kata wanita itu untuk menutup pengumumannya.
Kamipun saling menatap satu sama lain, seolah memahami pikiran satu sama lain.
"Gimana? Kita akan buat apa?" Tanyaku.
"Gelang!!" Kata kami serentak.
Kami pun tertawa menatap mata semuannya satu persatu. Tak disangka bahwa pikiran kami itu sama.
"Kita akan pakai bahan apa saja?" Tanya kak hasan yang sedang melihat bahan bahan didalam kotak.
"Gimana kalau kita pake tali warna kesukaan kita terus dikasih manik manik yang sama" Kata Dinaya.
"Boleh juga tuh!" Jawab joan yang mengangguk setuju.
"Oke, warna apa saja talinya?, aku ambilin!" Tanya kak Hasan
"Aku unggu, Dinaya Hijau, Nara pink, Joan merah, dan kamu..." kata Najwa
"Aku abu abu!" Kata Hasan yang langsung mengeluarkan tali tersebut dari kotak.
"Terus manik maniknya?" Tanya Dinaya.
"Itu ada apa saja?" Tanya Joan.
"Banyak, bermacam macam." Kata kak Hasan.
"Kayak nya kita ambil bulan, bintang, bumi dan matahari aja deh! Kan kayak antariksa gitu!" Kata Nara yang menunjuk nunjuk manik manik itu.
"Oke, keren juga!" Jawab Joan
Kami pun langsung mengambil manik manik yang telah disepakati, yaitu ada bulan berwarna abu abu tua, bintang berwarna kuning keemasan, bumi warna hijau dan biru, dan matahari kuning keorenan. Kami pun memasangkannya dengan mengikuti pola yang kami rangkai.
"Yey jadi deh..." Kataku senang
"Hmm" kata kak hasan yang menoleh kearahku sekilas, sambil tersenyum.
"Pakai pakai, terus kita foto foto" Kata Dinaya.
Kamipun berselfie ria, memamerkan gelang persahabatan kami. Kami sangat gembira hari ini, karena dapat kumpul bersama.
"Enak kalau kak Hasan sudah nggak kaku, nggak terlalu dingin namun masih tersenyum terhadap sesama, dan dapat mengobrol tanpa cangguh, sepertinya...." Kata Nara.
"Sepertinya?!" Kata Joan
"Apaan Nar?!" teriak dinaya
"Seperti ada cahaya yang selalu menemani kita, dan selalu memberikan kecerian kepada kita semua. Semoga sampai kapanpun keceriaan ini akan tetap sama!" Kataku yang melanjutkan kata kata Dinaya.
"Aamiin" Jawab semua.
Setelah selesai makan, dan membuat gelang kami pun pergi pulang kerumah masing masing. Senyum diraut wajah kami masih memancar saat telah sampai dirumah. Kami hanya bisa berdoa supaya kami akan tetap bersama dan tertawa seperti ini kembali, kapan pun itu untuk selamanya.
Ada yang mau kasih gelang persahabatan nggak buat author? Karena author nggak pernah ada sahabat nih!😭
Vote dan komentar di bawah ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
HASAN [END] ✔
RomanceGENRE : Percintaan [12+] • END • Sedang Revisi • Completed ✔ Aku Najwa Nurdiya, Anak SMA berkulit sawo matang, mata cokelat, tinggi semampai, dan berhijab. Aku menemukan cinta pertamaku saat SMA dimana lelaki itu adalah kakak kelasku HASAN, laki lak...