O3. PDKT

2.2K 350 22
                                    

"STOP PLEASE!!! KALIAN GAK CAPEK APA RIBUT KAYAK GINI TERUS HAH!?  BERHENTI SEKARANG JUGA."

----------

Soobin pun melepas kan tangannya dari kerah seragam Yeonjun.

Hueningkai menghampiri kakaknya, tapi apa daya saat mau dibantu Yeonjun malah bersikap kasar dan mendorong tubuh adiknya itu dengan kencang.

"kak gapapa kan? Ada yang luka parah ga–"

"minggir lo gue ga butuh bantuan lo." Yeonjun hanya menatap sinis pada mereka berdua sambil berjalan turun dari atap sekolah.

Soobin menatap Hueningkai yang sedang berlinang air mata itu "dek kamu gapapa? Kamu sering di kasarin sama yeonjun kayak gitu ya?" tanya Soobin sedikit khawatir dan kasian.

Hueningkai terdiam sejenak belum membalas perkataan Soobin, setelah sadar dia pun berbicara "gapapa kok, kak soobin ga ada luka parah kan? Atau apa gimana, eh astaga itu berdarah kak ayo cepetan di obatin dulu." Hueningkai yang melihat itu sangat khawatir.

Soobin tersenyum kecil, karena masih merasakan sakit di area dekat bibirnya "eh enggak kok, gak parah banget jangan khawatir."

Saat Soobin mencoba bangun dia oleng dan hampir jatuh, karena dia lebih banyak di pukul oleh Yeonjun. Hueningkai yang melihat itu sedikit panik.

"eh kak! Tuhkan ayo sini aku bantu jalan ya pelan - pelan aja." dengan sigap langsung merangkul tubuh Soobin.

Soobin sedikit kaget karena adik dari musuh bebuyutan dia sangat baik dan sigap untuk menolongnya.

"ck, bego. Punya adik sebaik gini kayak malaikat bisa - bisanya dia kasarin? Dasar aneh." gumam Soobin.

"duduk situ kak, aku ambil kotak obat dulu."

Soobin duduk di kursi yang tersedia di dalam UKS, ia memperhatikan gerak-gerik Hueningkai yang sedang sibuk mengambil kotak obat.

Soobin meringis, luka yang terhias diwajahnya tiba-tiba berdenyut.

Hueningkai pun datang mendekati Soobin lalu duduk di samping Soobin. Selain mengambil kotak obat, Hueningkai juga mengambi baskom berisi air hangat dan handuk kecil yang tersedia di UKS.

Hueningkai membersihkan lukanya terlebih dahulu sebelum diobati, selagi membersihkan tatapan Soobin tak jauh dari gerak-gerik Hueningkai.

"ck, bisa-bisanya Yeonjun brengsek itu ngekasarin adek kayak dia? Gila kali." entah apa yang dipikirkan Soobin, dia terus merutuki musuhnya itu didalam hatinya.

Hueningkai telaten, ia sampai membersihkan tangan Soobin juga, karena tangannya sempat kotor akibat terjatuh dan terkena pasir.

"kak, kalau sakit bilang ya?"

"iya dek, ngga sakit kok udah biasa."

Hueningkai pun mengobati luka diwajahnya, kemudian pada bibir. Tangannya tak sengaja menyenggol bibir mungil Soobin tersebut.

"maaf kak."

Soobin merasa gemas, padahal tidak terlalu menyenggol tapi kenapa adik kelasnya ini harus meminta maaf? Soobin menggeleng kecil.

Lalu terakhir, Hueningkai memberi obat juga pada tangan Soobin yang terdapat luka gesekan pada semen. Hueningkai juga melihat di tangan Soobin terdapat luka yang belum sepenuhnya sembuh.

"kasian banget kak Soobin, sampai luka-luka begini."

Pun, mengobati Soobin telah selesai. Hueningkai mengemaskan kotak obat dan menaruhnya di atas meja dengan baskom berisi air tadi.

DAL SEGNO • YEONBIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang