26. Naif

807 148 14
                                    

Yeonjun dan Soobin sedang menunggu di kamar rawat Hueningkai.

"harusnya kakak bisa jagain kamu lebih baik lagi Ning." Yeonjun meneteskan air matanya itu sambil menatap wajah dan menggenggam erat tangan Hueningkai.

Soobin menyeka air mata Yeonjun, dan membuat mereka saling berhadapan, "lo jangan nangis lagi ya? Percayain aja, pasti Ningning bisa cepet sadar dan pulih kok."

Yeonjun menatap Soobin dengan wajah yang basah karena terus menangisi adiknya itu.

"tapi gue khawatir banget sama kondisinya, liat dia. Padahal baru dua hari hilang, tapi berat badannya langsung turun drastis."

"–karena cewe brengsek itu, Ningning di kasih obat - obatan dan dibiarin mabuk terus sampai overdosis." Yeonjun menggertakkan giginya dengan wajah emosi dan memalingkannya dari Soobin.

Soobin memegang wajah Yeonjun itu, agar kembali menatapnya. "tapi sekarang udah ya, gausah marah lagi? Yang penting Ningning udah ketemu dan masih bisa di selamatin. Cewe itu juga udah ditangani polisi sekarang."

Yeonjun mengiyakan perkataan itu, Soobin pun langsung memeluknya dengan erat.

"makasih ya Bin, lo selalu nenangin gue, dan selalu ada juga. Gue sayang lo, gamau kehilangan lo." Yeonjun mencium kening Soobin.

"iya Jun, gue juga sama sebaliknya." Soobin tersenyum sambil menaruh kepalanya di dada bidang Yeonjun.

Beomgyu sekarang sudah sampai di depan rumah Taehyun, mereka berdua pun turun dari mobil.

"gue nginep ya dirumah lo."

"loh nanti mereka berdua pulangnya gimana kalo lo nginep dirumah gue? Secara kan mobilnya lo bawa Gyu."

"biar aja mereka naik taxi, gue masih khawatir sama lo. Gue mau nemenin lo buat malam ini." desak Beomgyu.

Baru saja ingin menyetujui perkataan Beomgyu, tapi Taehyun teringat sesuatu.
"daripada lo khawatirin gue, harusnya untuk sekarang lo lebih baik khawatirin Ningning deh. Lo tungguin dia sadar."

"kenapa gitu?"

"karena masalah lo sama dia belum selesai, lo juga belum minta maaf kan sama dia atas kesalah pahaman dua minggu yang lalu?"

"–btw juga, lo udah dengerin kan flashdisk yang gue kasih waktu itu dari Ningning? Nah sekarang saatnya giliran lo."

Beomgyu menghela nafas dan menggigit bibirnya sambil menunduk.

"lagian juga gue udah tau kok, sebenarnya dari dua hari yang lalu."

"apa?" tanya Beomgyu.

"dengan cara lo cegah Ningning buat diculik dan rela bertengkar, Itu secara tersirat di dalam hati lo udah maafin dia. Tapi lo naif dan berpikiran bahwa lo itu masih marah sama dia dan belum bisa maafin, tapi apa kenyataan nya? Lo malah panik dan nolongin dia kan waktu itu."

Beomgyu tidak bisa berkata apa - apa lagi, selain menatap Taehyun yang terus berbicara tanpa henti kepadanya.

"gue gamau banyak bicara lagi, pokoknya sekarang lo balik kerumah sakit ya?" Taehyun tersenyum dan mendekati Beomgyu.

"i--iya Hyun, gue sadar kok. Ternyata bener gue emang naif, semua yang lo omongin itu fakta. Makasih banyak ya, lo selalu sabar hadapin gue dan selalu mau bilangin hal yang tepat dan baik buat diri gue sendiri."

Beomgyu memeluk erat Taehyun.

"iya Gyu, emang udah sepantasnya kan saling mengingatkan satu sama lain?" Taehyun balik memeluk Beomgyu sambil mengelus rambutnya itu.

"yaudah kalo gitu gue balik lagi ya Hyun, takut makin sepi juga jalanan. Udah tengah malam nih."

"iya Gyu, hati - hati ya. Nanti kabarin kalau udah sampai."

"siap komandan."

Beomgyu pun pergi meninggalkan Taehyun dan segera kembali kerumah sakit.

Soobin sedang tertidur di bahu Yeonjun, kelihatan dia sangat kelelahan sekali. Yeonjun menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajahnya itu, lalu dia pun tersenyum menatap wajah manis Soobin.

"kak Soob–" Beomgyu tidak melanjutkan perkataannya, karena melihat kakaknya itu sedang tertidur pulas dibahu Yeonjun.

"udah anterin nya? Kok agak lama." tanya Yeonjun.

"iya, tadi ada beberapa masalah sedikit dan udah di selesain." pungkas Beomgyu.

"ohh gitu, yaudah bagus deh."

Dia pun mengangguk, dan langsung mengalihkan pandangannya ke kakaknya itu.

"kak Soobin udah tidur dari tadi?"

"hmm, lumayan sih."

"yaudah sini, biar kak Soobin nyender di bahu gue aja gantian. Lo pasti pegel juga kan, lelah mau istirahat." pinta Beomgyu.

"gausah, biarin aj–"

"ndasmu gausah, jangan naif. Udah gantian sana istirahat." Beomgyu pun langsung memindahkan kepala Soobin, dan sekarang berada di bahunya.

Ya begitulah Beomgyu, walaupun laknat sama kakak iparnya dan pakai lo - gue. Tetep aja dia masih ada sisi kemanusiaan nya dan masih baik juga.

drtt drtt drtt drttt

Handphone Beomgyu terus bergetar karena pesan masuk terus menerus menghiasi layarnya.

|Beomgyu?
|Lo udah sampai kan?
|Aman sehat sentosa alami budi
subur dan jaya kan?
|Oy lo kemana sih
|By

"astaga iya, lupa kabarin Taehyun." dia pun menepuk jidatnya itu.

iya Hyun, maaf baru ngabarin, udah sampai daritadi kok. Ini soalnya lagi jagain kak Soobin tidur, makanya
lupa ngabarin|

|yaudah bagus deh kalo gitu, gue
tidur dulu ya? Udah ngantuk + lelah
juga. Night Gyu ♡

night too hyun, sleep well ya
(๑・ω-)~♥|

|gausah sok gemesin, nanti gue
terkam tau rasa lo.

mau dong.g y|

|yaudah gue mau tidur, read aja
pesan ini ya. Lo juga harus istirahat
ya Gyu, dahhh.

read

Beomgyu pun mengikuti perintah Taehyun, dan dia menutup handphonenya.

Sekarang mereka bertiga sedang tidur bersama menunggu diruangan Hueningkai dirawat.

–––––










aku sengaja double up, soalnya pas hari kamis ga sempet buat update hehe. Jangan lupa vote ya~










🐰✨

DAL SEGNO • YEONBIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang