18. Balikan

1K 183 17
                                    

"Gyu." Hueningkai menghampiri Beomgyu yang sedang mengemasi barang-barangnya.

Beomgyu memutar bola mata malas, kenapa lagi dengan Hueningkai?

"gue tau, tadi Taehyun ngasih flashdisk ke gue. Apalagi?"

"gue mau lo buka dan liat. Itu aja, waktu itu gue belum selesai cerita."

Beomgyu menatap Hueningkai datar, "nanti gue liat."

Hueningkai tersenyum, "terima kasih."

Beomgyu pun langsung beranjak dari tempat duduknya, ia pergi meninggalkan Hueningkai tanpa membalas senyuman Hueningkai.

Taehyun menghampiri Hueningkai, ia hanya menepuk pelan lengan Hueningkai, "mungkin dia masih marah, biarin aja."

Hueningkai mengangguk, "iya Hyun. Um, pulang yuk?"

"yaudah yuk."

Beomgyu menghela nafas, meletakkan flashdisk tadi di meja belajarnya. Ia bingung, antara ingin melihat isinya atau membuangnya.

"gue masi marah, sumpah gue kesel."

"–tapi, gue liat banget dari mimik wajahnya kalo dia serius. Apa coba yang pengen dia sampein?"

Beomgyu menggigit bibirnya, "liat apa nggak ya? Dih, bingung banget."

Beomgyu pun langsung membuka laptopnya, ia memasangkan flashdisk tersebut, "udah ah, liat aja. Gue penasaran sih."

Lalu Beomgyu membuka file yang ada di flashdisk tersebut saat laptopnya sudah menyala. Dan, disaat itu juga ia melihat banyak file berupa video dan rekaman suara.

Beomgyu melihatnya, mulai dari pengakuan papanya Hueningkai yang sengaja direkam. Lalu, rekaman suara Yeonjun berbicara dengan Soobin. Dan rekaman suara mamanya bersama papa Hueningkai.

Dan terakhir, ini adalah rekaman suara Hueningkai.

"Beomgyu, gue sama kak Yeonjun minta maaf atas kelakuan papa. Gue sebenarnya pengen bilang ini sama lo, tapi gue belum berani. Jadi, gue cari bukti supaya lo
percaya."

"awalnya gue ngerasa gak enak hati, tapi gue juga harus jujur karena lo harus tau. Gue sahabat lo, gue gamau ada permasalahan diantara kita, gue pengen kita bicara secara baik-baik tentang ini."

"gue minta maaf ya, gue pengen kita bisa meluruskan semuanya tanpa merasa emosi. Gue ngerti di posisi lo, karena gue juga begitu. Maafin kakak gue juga ya, kak Soobin jadi sering berkelahi sama dia saat semuanya belum terungkap."

Beomgyu menitikkan air matanya, ia salah besar menilai Hueningkai. Ia seharusnya tidak menyalahkan kesalahan orang tua mereka kepada Hueningkai. Beomgyu menyesal, gara-gara dirinya, Hueningkai harus terluka.

Beomgyu egois, Beomgyu keras kepala. Ia terlalu emosi, sampai-sampai membuat orang sekitar merasa dirugikan. Beomgyu menyesali perbuatannya. Ia sadar sekarang, itu adalah kesalahan masa lalu yang tidak membuat hubungan persahabatannya hancur.

Beomgyu memukuli dadanya, terasa sesak. Ia menangis kencang, semuanya terasa begitu berat. Ia merasa sangat salah atas perbuatannya. Ia juga merasa salah karena menyalahkan apapun tanpa berpikir dahulu.

"maafin gue Ning, gue nyesel."

Sedangkan Soobin, ia berada di luar pintu kamar Beomgyu. Ia melihat bagaimana Beomgyu sekarang telah menyadari kesalahannya. Soobin tersenyum senang, adiknya sekarang sudah mulai paham.

----

Beomgyu duduk di taman, menatap beberapa anak kecil yang sedang bermain dengan keluarganya. Sengaja ia ke sini, untuk menenangkan perasannya yang tadi sempat kacau.

DAL SEGNO • YEONBIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang