O6. Maaf

1.8K 307 8
                                    

"hehe, makasih ning udah bantu rencana tadi. Kamu bagus banget aktingnya."

Hueningkai terkekeh "aku juga ngerasa lega karena mereka bisa mengungkapkan perasaan satu sama lain. Aku ngerasa jengkel banget liat mereka gabisa bicara perasaan mereka."

"–tapi aku juga gak bisa bicara tentang perasaanku padamu, kak." Hueningkai hanya bisa berbicara dalam hatinya.

Soobin tertawa, "ngeliat muka Beomgyu kayak gitu pengen ketawa banget. Bisa-bisanya dia percaya, dasar bodoh."

"Taehyun juga ngerasa bingung kenapa aku nangis, tapi dia kan emang gak perduli."

"ah, dasar sifat tsundere. Oh ya, kamu udah makan? Kalau belum, makan bareng aja gimana?"

Hueningkai menoleh "se--serius?"

Soobin mengangguk "sebagai ucapan terima kasihku karena kamu udah bantuin rencanaku."

Hueningkai mengangguk kecil "okedeh."

Mereka sedang berada di taman rumah sakit tadi, dan pada akhirnya mereka memutuskan untuk berjalan kaki menuju minimarket yang tidak jauh dari rumah sakit.

Soobin memesan mie ramyeon, sedangkan Hueningkai menunggu Soobin yang sedang menyeduh mienya.

Tak lama kemudian, Soobin pun membawa dua mangkuk plastik serta dua botol minuman segar. Soobin duduk di kursi hadapan Hueningkai.

Soobin menyodorkan mie ramyeon dan sebotol minuman tadi kepada Hueningkai "nih punyamu."

"makasih kak."

Mereka pun mulai memakan mienya. Disela-sela sedang memakan mie, Soobin mengajak bicara Hueningkai yang tampaknya sedang gugup.

"ngomong - ngomong, Yeonjun masih suka kasar sama kamu?"

Hueningkai menggeleng "nggak kok kak. Aku nggak tau alasannya kenapa dia tiba - tiba minta maaf kemarin."

Soobin mengernyit "serius? Kupikir manusia brengsek kayak dia ga akan pernah minta maaf."

Hueningkai menggeleng "kalaupun kakakku itu keras dan kasar, aku nggak menganggapnya selalu begitu. Aku tau kenapa dia kayak gitu, aku udah maafin juga kok."

Soobin tersenyum "tapi, kalau dia coba nyakitin kamu, bilang ke aku ya. Aku akan lindungin kamu sebisa mungkin."

Hueningkai menatap Soobin yang sekarang tengah menatapnya dengan senyum manis. Ia juga ikut tersenyum.

~

"woy ubin masjid."

"nama gue Choi Soobin, apa perlu gue mengeja? Nama ganteng gitu di jadiin ubin masjid." ucap soobin dengan muka menjengkelkan.

"iye iye santai ngapa, tuh tadi gue ketemu yeonjun di wc pas pasan gitu ter–"

"dih anjim, lo ngapain ke wc ketemuan sama dia!? Parah sih lo sumpah ni masih di sekolah tapi gue sih oh aja."

"gue belum selesai ngomong cok, edan otak lo nethink mulu."

"iye bercanda, lanjut. Ngapa ha?".

"nah terus dia bilang, nanti pulsek katanya ketemuan depan ruang perpus. Udah si gue suruh nyampein itu doang."

"ohh itu, yaudah okelah makasih ya mintotot mpshhh."

plakk!!

Bomin dengan enteng memukul kepala Soobin karena kesal.

"dih enteng banget tuh tangan, sakit anj."

"goblok sih lo sumpah, dah lah gue mau beli minum dulu."

DAL SEGNO • YEONBIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang