Imagine

Ending Scene | Jeon Jungkook

"Annyeong, Yerim-ah? Lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?"

Kau tiba-tiba menanyakan kabarku seakan tak terjadi apa-apa setelah mengatakan kalimat menyakitkan itu lalu menghilang.

"Saya baik-baik saja, seperti yang dapat sunbae-nim lihat saat ini. Saya permisi dulu," Yerim sedikit membungkukkan badannya lalu segera masuk ke ruang tunggu grupnya, beristirahat setelah melakukan pre-recording untuk acara besok malam.

***

Acara penghargaan yang diselenggarakan hari ini berjalan dengan sukses. Red Velvet menerima daesang untuk pertama kalinya. Mereka mendapatkan banyak ucapan selamat saat tiba di backstage.

"Selamat untuk daesang pertamanya, Yerim-ah," ucapan selamat datang dari maknae salah satu boygroup ternama, BTS.

"Ah, terimakasih sunbae-nim," Yerim hendak melangkahkan kakinya menyusul para anggotanya yang lebih dulu meninggalkannya. Namun diurungkannya saat melihat senior di depannya ini seperti hendak mengatakan sesuatu.

"Sunbae-nim, ada yang ingin anda sampaikan?"

"Yerim-ah, tolong berhentilah bersikap seperti ini. Kembalilah bersikap seperti biasanya, rasanya canggung melihat kau terus-terusan bersikap seperti ini."

"Biasanya juga saya bersikap seperti ini. Jika tidak ada pembicaraan selain ini, lebih baik saya segera pergi."

"Oh, ayolah Yerim!" Kesal Jungkook lalu meraih tangan Yerim dan menariknya menuju tempat yang kosong dan sepi, "kita perlu bicara tentang masalah ini."

***

"Sebenarnya apa yang kau mau? Bukannya kau sendiri yang memutuskan hubungan kita saat itu?" Yerim menghentakkan tangannya yang digenggam Jungkook saat mereka berhenti di salah satu ruangan yang sepi.

"Yerim-ah, memang aku yang memutuskan hubungan kita saat itu. Tapi itu agar kau lebih bahagia."

"Persetan dengan bahagia, Jeon Jungkook! Apanya yang membuatku lebih bahagia?! Kau tahu perasaan macam apa yang sudah kau berikan padaku setelah kau memutuskan hubungan kita?"

"Sakit. Aku terpuruk saat itu. Dan semakin terpuruk setelah mendengar bahwa kau ternyata sudah memiliki kekasih lagi tak lama setelah kau memutuskanku."

Yerim memundurkan tubuhnya beberapa langkah dan menatap Jungkook dengan sorot mata yang menyakitkan. "Jika kau memutuskan hubungan kita hanya agar aku bahagia, maka kau salah besar. Bukan aku yang bahagia, tapi dirimu. Kau tiba-tiba muncul kembali di hadapanku, seakan-akan  menegaskan kalau kau lebih bahagia bersama kekasih barumu daripada bersamaku. Itukah yang kau maksud?"

"Tidak, Yerim. Bukan itu maksudku," Jungkook mengusap rambutnya ke belakang.

"Lalu apa maksudmu dengan tiba-tiba datang, menanyakan kabarku, menanyakan apakah aku makan dan beristirahat dengan benar, hah?!"

"Itu aku lakukan untuk memperbaiki hubungan kita yang malah menjauh setelah perpisahan itu."

Yerim tersenyum sinis. "Memperbaiki setelah kau punya kekasih baru? Kenapa baru sekarang memperbaikinya? Karena merasa bersalah melihatku terpuruk saat itu?"

"Sudah. Lupakan saja yang dulu. Hubungan kita lebih baik hanya sekedar sunbae-hoobae saja, seperti pertama kali kenal."

Yerim bersyukur karena tiba-tiba Manajernya datang saat Jungkook ingin membalas ucapannya.

"Yerim-ah, ayo cepatlah! Mereka sudah menunggu di mobil."

Yerim mengikuti langkah Manajernya tanpa mnoleh ke belakang untuk melihat Jeon Jungkook yang ditinggalkan di sana sendirian.

***

Baru saja membuka pintu mobil, Yerim langsung dihadiahi pelukan oleh Irene, leader grup merekaㅡRed Velvet.

Irene tampak mengusap bahu Yerim, "tidak apa-apa. Menangislah, Yerim-ah. Jangan terus kau pendam semua emosimu."

Pertahanan Yerim akhirnya roboh. Dia menangis dipelukan Irene. "Eonni, apa yang kulakukan sudah benar, bukan?"

02/01/2021