Revealed | Jeon Wonwoo

594 50 28
                                    

Malam semakin larut namun tampaknya tak menyurutkan semangat Wonwoo dalam menyelesaikan buku yang sedang dibacanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam semakin larut namun tampaknya tak menyurutkan semangat Wonwoo dalam menyelesaikan buku yang sedang dibacanya. Di atas sofa recliner, terlihat Wonwoo duduk nyaman dengan ditemani cahaya dari lampu lantai dan secangkir teh yang hanya tersisa seperempat dari volume awal.

Mata Wonwoo sedikit mengernyit karena lampu ruangan tiba-tiba dinyalakan.

"Oh, kau belum tidur?" Seungcheol, selaku pelaku yang menyalakan lampu ruang tengah, bertanya dengan santainya. Leader dari grupnya itu dengan santai melewatinya, berjalan menuju dapur untuk membawa segelas air.

"Aku masih menunggu Dino pulang, hyung," jawab Wonwoo sambil membenahi kacamatanya yang sedikit melorot. Pria itu kemudian memasang bookmark di halaman terakhir dari buku yang ia baca tadi.

"Dia masih belum pulang?" Tanya Seungcheol yang kini sudah berada di depan Wonwoo dan menawarkan segelas air dingin. "Tadi dia memberitahumu jam berapa dia akan pulang?"

Wonwoo menerima gelas yang disodorkan Seungcheol lalu menggeleng pelan, "dia hanya pamit untuk merayakan sesuatu dengan temannya."

"Temannya yang mana?"

Wonwoo hanya mengangkat bahu karena dirinya tengah meminum air dingin yang tadi ditawarkan Seungcheol.

"Kau tidur saja. Dia akan pulang lebih lambat dari biasanya, atau mungkin menginap di rumah temannya."

"Aku akan tetap menunggunya, hyung," kekeuh Wonwoo.

"Baiklah, terserahmu saja. Besok ada waktu libur sebelum kembali ke jadwal padat kita."

Seungcheol kemudian berlalu menuju kamarnya, meninggalkan Wonwoo yang kini membuka ponselnya untuk menghubungi Dino, menanyakan apakah ia perlu menjemput atau tidak karena dia tahu jika maknae-nya itu akan minum-minum bersama temannya.

Panjang umur. Dino yang sedari awal dibicarakan ternyata lebih dulu menghubunginya.

"Hyung?"

"Hm, sudah di jalan pulang?"

"Aku ingin pulang tapi aku harus mengantar teman-temanku pulang dulu. Mereka mabuk."

"Kau tidak ikut minum?"

"Aku minum, tapi aku masih bisaiya, tunggu sebentar Yerhyung, aku akan mengantar pulang dulu temanku."

"Dino-ya, yang kau panggil barusan itu ... hyung mengenalnya, 'kan?"

Di seberang sana, Dino mengangguk meski ia tahu kalau Wonwoo tidak dapat melihatnya. "Tentu saja. Yerim, hyung pasti tahu karena kalian pernah menjadi MC bersama. Dia dan dua lainnya mabuk jadi aku harus mengan―"

"Diam di sana. Kirimkan lokasimu, hyung yang akan menjemputmu."

Panggilan terputus begitu saja membuat Dino menatap bingung layar ponselnya.

ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang