Hug | Kim Junkyu

304 40 5
                                    

Dengan tampilan kusut yang tak bisa ia disembunyikan lagi, Yerim keluar dari taksi yang baru saja ditumpanginya setelah membayarnya tentu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan tampilan kusut yang tak bisa ia disembunyikan lagi, Yerim keluar dari taksi yang baru saja ditumpanginya setelah membayarnya tentu saja. Sebenarnya bisa saja Yerim naik mobil sendiri, hanya saja ia tidak mau mengambil resiko jika nekad berkendara dalam keadaan mengantuk.

Dengan langkah yang sedikit tergesa, Yerim memasuki lift gedung apartemennya lalu menekan angka 7―lantai dimana unit apartemennya berada. Dia hanya ingin segera merebahkan diri di kasur empuknya setelah tiga hari berturut-turut begadang karena harus jaga malam di Rumah Sakit tempatnya magang.

Saat ini, Yerim adalah seorang mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani masa magangnya di salah satu Rumah Sakit Umum. Ingin menyerah karena terlalu melelahkan, namun ini adalah mimpinya dan dengan susah payah ia berhasil sampai tahap ini.

Pintu lift terbuka, menandakan Yerim sudah tiba di lantai 7. Berjalan ke unit nomor 702 lalu menekan sandi pintunya. Begitu terbuka, Yerim langsung masuk ke dalam dan mengganti flat shoes yang ia pakai dengan sandal rumah.

Hendak berjalan ke arah kamar, namun langkahnya terhenti di ruang tengah kala melihat kepala yang muncul di lengan sofa―seperti sedang tertidur. Beruntung Yerim masih ingat jika bukan hanya dirinya yang mengetahui sandi apartemen ini, sehingga tidak terlalu kaget ketika melihat presensi seseorang di apartemen miliknya.

"Junkyu-ya?" Panggil Yerim dengan lembut karena Junkyu memang sedang tidur.

Begitu melihat penampilan pemuda itu, Yerim mengguncang pelan lengan si pemuda hingga pemuda itu terbangun dari tidurnya.

Matanya menyipit, mencoba menyesuaikan dengan cahaya lampu. Begitu pandangannya jelas, Junkyu langsung mendudukkan dirinya.

"Noona baru pulang?"

Yerim menganggukkan kepalanya lalu melepas anting yang terpasang di kedua telinga Junkyu lalu memberikannya kepada Junkyu. "Nah, sudah. Pindah ke kamar kalau ingin tidur lagi."

"Noona sudah makan?" Tanya Junkyu setelah menerima anting-anting miliknya yang diberikan Yerim.

Yerim menggelengkan kepalanya. "Aku pulang hanya ingin tidur saja."

Junkyu berdecak. "Tidak boleh langsung tidur. Ini masih jam 9 malam, belum terlalu malam. Noona bersihkan dulu tubuh noona lalu datang ke dapur. Aku akan menyiapkan makanann untuk noona."

Junkyu mendorong pelan tubuh Yerim agar masuk ke kamar lalu pergi ke dapur untuk membuatkannya makanan. Meskipun jarang memasak, tapi Junkyu tahu dasar-dasar untuk memasak.

***

"Masak apa?" Tanya Yerim begitu keluar dari kamar dan melihat Junkyu sedang menyiapkan alat makan di meja makan.

"Hanya nasi goreng kimchi. Aku tidak terlalu mahir dalam kegiatan memasak, jadi aku memasak apa yang aku bisa saja." Jawab Junkyu sambil mempersilahkan Yerim untuk duduk di kursi yang sudah digesernya.

ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang