Cat | Kang Daniel

189 37 5
                                    

Larut malam tidak membuat aktivitas di Ibu Kota sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Larut malam tidak membuat aktivitas di Ibu Kota sepi. Masih banyak kedai yang buka, apalagi kedai pinggir jalan yang biasanya diisi oleh para pekerja yang datang untuk sekedar menghilangkan penat dengan meminum minuman yang dapat membuat mereka mabuk.

Daniel—salah satu dari banyaknya orang yang masih berada di luar—tengah menenteng dua kantong kresek di kedua tangannya. Satu berisi kebutuhannya dan satu lagi berisi kebutuhan si kecil kesayangannya.

Begitu masuk ke flat yang ia sewa, Daniel langsung disambut dengan si kecil yang sudah menemani hidupnya selama ini.

Si kecil yang ia beri nama Rooney, kucing jalanan yang ia bawa pulang karena terlihat kelaparan dengan kondisi yang sangat kotor. Hidup sebatang kara di Ibu Kota yang selalu sibuk membuatnya tak tega untuk meninggalkan si kucing yang memang butuh pertolongan itu.

Begitu melihat Rooney di depan pintu masuk flatnya, Daniel langsung menggendong si kecil yang sekarang sudah lebih berisi.

"Rooney, kau menungguku?" Tanya Daniel.

Meow.

Saat akan membuka pintu flatnya, Rooney lompat dari gendongannya lalu berjalan menuju suatu tempat.

Meow.

Rooney mengeong, seakan menyuruh Daniel untuk mengikutinya. Daniel mengikuti ke mana makhluk menggemaskan itu pergi. Dan alangkah terkejutnya begitu ia melihat ada kucing lain yang sedang merintih kesakitan di dekat bak sampah.

"Temanmu? Kau ingin menolongnya?" Tanya Daniel pada Rooney yang sedang berdiri di samping si kucing yang kelihatannya tengah terluka itu.

Daniel hendak mendekat, namun kucing betina dengan corak tobby abu-abu itu sedikit menjauh seraya menatap tajam padanya.

"Oh, tidak, tidak. Aku tidak akan memukulmu. Aku akan membantumu. Rooney, ayo jelaskan pada temanmu itu kalau aku hanya ingin menolongnya."

Terdengar suara kucing yang saling sahut-sahutan, hingga akhirnya kucing abu-abu itu melirik Daniel seraya mengeong.

Meow.

"Ya, tentu saja aku akan menolongmu."

Daniel segera menggendong kucing abu-abu itu, sedangkan Rooney mengikuti langkah Daniel yang menuju flatnya.

Begitu masuk ke dalam flat, Daniel langsung menghidupkan lampu dan seketika ruangan yang sedikit—sangat—berantakan terlihat karena belum sempat ia bereskan saking sibuknya mencari uang.

ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang