Jealous | Lee Taeyong

420 51 24
                                    

Taeyong masuk ke kamarnya sambil membawa camilan lalu diletakkan di atas meja komputer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong masuk ke kamarnya sambil membawa camilan lalu diletakkan di atas meja komputer. Dia hendak menonton episode terakhir dari drama yang menjadikan kekasihnya sebagai pemeran utama. Duduk di kursi kesayangannya sambil menunggu dramanya tayang.

Saat ada bunyi notifikasi bahwa drama sedang tayang, Taeyong langsung mengkliknya dan langsung terputar video drama si manis kesayangannya itu.

Taeyong sesekali memakan camilannya saat menonton. Semuanya seperti biasa dan baik-baik saja, hingga tiba di penghujung ada adegan yang tidak disukainya. Kiss scene.

Taeyong memejamkan matanya, berusaha mengontrol emosinya yang datang tiba-tiba. Namun semakin dia berusaha, bayangan adegan itu semakin memenuhi kepalanya. Kekasihnya juga tidak mengatakan akan ada adegan seperti itu.

Untuk adegan saat kekasihnya berbaring satu ranjang dan saling berpelukan dengan sang lawan main, dia masih bisa memberi pengertian karena kekasihnya sudah lebih dulu memberitahukannya perihal adegan itu. Tapi untuk adegan ini, kekasihnya itu tidak memberitahunya sama sekali.

Dengan emosi yang  masih memenuhi hati dan kepalanya, Taeyong langsung berbaring di kasurnya. Mengabaikan teleponnya yang terus berdering tanda panggilan masuk dari sang kekasih.

***

Pukul 10 siang, Doyoung yang sudah baru saja bangun dari tidurnya berjalan menuju kamar sang leader untuk mengingatkan jika mereka ada janji untuk hangout bersama setelah jam makan siang nanti.

"Hyung, nanti jangan lupa tentang janji kita. Sudah bangun belum?" Doyoung mengetuk pintu kamar Taeyong―sang leader―sambil mengusak-ngusak rambutnya.

Karena kesal tidak jawaban, Doyoung langsung membuka pintu kamar Taeyong.

"Hyung!" Teriaknya dengan sebelah tangan yang masih memegang kenop pintu.

Doyoung yang hendak mengomel langsung terdiam saat melihat kamar Taeyong sudah rapi dan tidak ada tanda-tanda keberadaan sang leader.

"Ke mana perginya dia?" Doyoung bergumam sambil menutup pintu kamar Taeyong.

Suara dering telepon dari dalam kamar Taeyong menghentikan pergerakan kaki Doyoung yang hendak kembali ke kamarnya. Doyoung kembali membuka pintu kamar Taeyong lalu mengambil handphone Taeyong yang diletakkan di atas meja komputer. Ada panggilan masuk dari kontak yang hanya ada emoticon hati berwarna ungu. Seakan sudah tahu siapa, Doyoung menerima panggilan itu.

"Taeyong Oppa! Ke mana saja? Dari semalam kau tidak bisa dihubungi." Suara seorang gadis langsung memenuhi telinga Doyoung.

"Ini aku, Doyoung. Taeyong Hyung tidak membawa handphone miliknya, dan aku tidak tahu dia pergi ke mana."

"Eum, baiklah. Terimakasih, Doyoung-ie Oppa. Kalau begitu aku tutup teleponnya." Dengan suara yang terdengar kecewa, si penelepon memutuskan panggilannya.

ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang