Everyday | Choi Hyunsuk

338 43 6
                                    

Yerim membungkukkan sedikit badannya seraya mengulas senyum kecil setiap bertemu staf yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yerim membungkukkan sedikit badannya seraya mengulas senyum kecil setiap bertemu staf yang lain. Dia berjalan menuju deretan studio yang ada di sana.

Setibanya di depan studio yang ia tuju, Yerim membuka pintu studio hingga warna ungu memenuhi penglihatannya. Tidak ada orang dan itu sangat sempurna. Dirinya tidak perlu izin dari pemilik studio karena itu sudah menjadi kesehariannya semenjak menjadi staf dadakan di sini.

Yerim menutup pintunya kembali dan setelahnya langsung berbaring di atas sofa yang ada di sana. Tangannya meraih anak dari kekasihnya—sang pemilik studio. Matanya langsung terpejam, berusaha untuk tidur. Sungguh, kepalanya terasa berputar dan matanya sudah sangat perih karena terlalu lama menatap layar komputer.

Dengan ditemani aroma sang kekasih yang tertinggal di kulit anaknya, Yerim akhirnya tertidur pulas di sana.

***

Jihoon dan anggota Treasure lainnya sedang mengobrol dan sesekali tertawa. Tak jarang mereka menyapa dengan ramah staf yang masih ada di sana. Sudah jam sepuluh malam dan mereka baru selesai berlatih untuk comeback mereka.

Saat membuka pintu studio, Jihoon yang sedang tertawa langsung menutup kembali pintunya.

"Kenapa ditutup kembali?" Tanya Junkyu penuh keheranan. Ia hendak masuk tapi tangannya langsung ditarik Jihoon.

"Sepertinya kita ke studio Yoshi atau Asahi saja," jawab Jihoon.

"Ada apa?" Tanya Hyunsuk—selaku yang punya studio—saat melihat para anggotanya malah terdiam di depan pintu studionya.

Jihoon menggeleng. "Tidak apa-apa, kita berpencar saja ke studio Yoshi, Yedam dan juga Asahi. Ayo cepat, jangan banyak tanya." Jihoon langsung memerintahkan semuanya untuk masuk ke studio dari anggota yang lain.

"Tapi aku ingin di studio Hyunsuk hyung," keukeuh Junkyu.

"Astaga. Sudah kubilang jangan banyak tanya. Cepat masuk." Jihoon mendorong bahu Junkyu untuk masuk ke studio Yoshi yang berseberangan dengan studio Hyunsuk. "Dan kalian jangan mencoba untuk mengganggu Hyunsuk hyung! Atau kalian yang ingin pulang langsung ke dorm saja, Manager hyung pasti sudah menunggu." Peringatnya pada anggota yang lain sebelum menutup pintu studio Yoshi.

"Sebenarnya ada apa sih, hyung?" Tanya Jeongwoo penasaran.

Hyunsuk hanya mengangkat bahunya, berpura-pura tidak tahu alasan Jihoon berkata seperti itu.

Jaehyuk menutup mulut Jeongwoo. "Jihoon hyung bilang jangan banyak tanya. Kita ke studio Asahi saja," ucap Jaehyuk seraya menyeret Jeongwoo menuju studio Asahi dan Haruto. Dirinya cukup peka akan peringatan Jihoon.

"Selamat malam, hyung." Pamit Jaehyuk dan yang lainnya.

Hyunsuk membuka dan menutup pintu studionya dengan pelan. Takut jika itu akan mengganggu orang yang ada di dalam. Berterimakasihlah pada Park Jihoon—member yang sering menggodanya tapi juga sangat perhatian—yang membuatnya ingat kalau kekasihnya pasti ada di dalam. Jadwal comeback yang semakin dekat membuatnya semakin sibuk hingga lupa kebiasaan baru kekasihnya yang selalu mampir ke studionya semenjak bekerja di sini.

ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang