Chocolate | Jung Jaehyun

363 44 9
                                    

"Jae, lo ngapain sih?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jae, lo ngapain sih?!"

Mingyu—sohib Jaehyun—sedang mengamati Jaehyun yang tengah mengobrak-abrik loker miliknya.

"Gue nyari cokelat yang ada sticky note-nya," jawab Jaehyun yang masih mengobrak-abrik loker miliknya. Mengabaikan cokelat-cokelat lain yang berjatuhan ke lantai.

"Itu cokelat lo banyak yang berjatuhan. Kasian, mending lo bagi-bagi aja."

Jaehyun tidak menyahuti ucapan Mingyu, dirinya masih disibukkan dengan mencari cokelat yang dimaksudnya.

"Akhirnya ketemu!" Seru Jaehyun begitu menemukan cokelat dengan sticky notes berwarna pink.

Besok ketemu di taman belakang kampus sehabis kelas terakhir beres ya, Kak.

Jaehyun tersenyum ketika membaca tulisan yang ada sticky notes itu.

Mingyu mengintip untuk melihat tulisannya, namun Jaehyun malah langsung berjalan menuju kelas, meninggalkan setumpuk cokelat lantai.

"Dari siapa sih, Jae? Sepenting itukah? Terus itu cokelat yang lain gimana?" Tanya Mingyu sambil merangkul bahu sohibnya itu.

Jaehyun menghentikan langkahnya dan menatap Mingyu dengan serius. "Rahasia, dan emang sepenting itu." Ucap Jaehyun lalu kembali berjalan menuju kelas.

Keduanya masuk kelas, dan mengambil tempat duduk di paling belakang.

"Cokelat yang lain boleh lo ambil, Gyu. Lagian gue gak terlalu suka cokelat," ucap Jaehyun saat duduk di bangkunya.

Kepala Mingyu menggeleng dramatis. "Sorry, Bro. Loker gue juga sama-sama kebanjiran cokelat. Ini hari valentine, jadi gue gak heran kalo hal kek gitu terjadi."

Saat mengeluarkan buku dari ransel ke atas meja, mata Mingyu tak sengaja melihat tulisan sticky notes dari cokelat yang Jaehyun cari tadi.

"Kok gue kek kenal tulisannya ya, Jae?" Tanya Mingyu sambil mengamati tulisan itu.

"Lo emang tau kok," jawab Jaehyun sambil mengeluarkan bukunya.

"Kek mirip tulisannya si Myemim. Tapi mana mungkin adek gue bikin cokelat sendiri, orang dia anti banget sama yang namanya dapur."

"Itu emang tulisan adek lo, Gyu."

"Lah, anjir?! Beneran?! Mau ngapain lo ama dia?" Todong Mingyu sambil mencengkeram bahu sohibnya itu.

ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang