Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yeri tidak pernah menyangka jika senior yang sudah seperti kakaknya sendiri itu memendam segala emosi negatifnya sendirian sampai memutuskan untuk mengakhiri semua derita yang dirasanya.
Ke mana ia saat kakaknya itu membutuhkannya? Kenapa ia tidak menyadari gelagat aneh dari seniornya itu?
Beliau adalah orang yang selalu ada disaat dirinya sedang membutuhkan sandaran, selalu siap mendengar setiap keluh kesahnya, bahkan menjadi tameng disaat banyak orang mencemoohnya saat debut dulu.
Kim Jonghyun.
Nama yang tidak akan pernah Yeri lupakan dalam hidupnya. Orang yang sangat berjasa dalam membentuk dirinya yang semakin kuat setiap harinya. Namun ternyata, orang yang paling memendam segala keluh kesahnya.
"Yeri-ya!"
Yeri dapat merasakan pipinya ditepuk berkali-kali hingga ia mencoba membuka matanya dan dapat ia lihat beberapa wajah tidak asing yang menatap khawatir padanya.
Bukannya mendapatkan kesadaran sepenuhnya, Yeri kembali kehilangan kesadaran. Dino, sahabat Yeri yang saat itu memegangi Yeri karena sempoyongan, langsung menggendongnya dan membawanya ke luar dari rumah duka.
***
Sebagai seorang idol, Yeri dituntut untuk bersikap profesional, salah satunya dengan tetap menghadiri jadwal meskipun masih dalam keadaan berduka. Namun tentu saja Yeri masih seorang manusia. Ia tidak dapat memaksa ekspresinya yang masih penuh kesedihan untuk tersenyum bebas. Hal itu tentu saja membuatnya memberi bahan makanan enak untuk para pembenci di luar sana.
Namun, lagi-lagi Dino ada di sana. Bersamanya dan menenangkannya.
"Tidak apa-apa, Yeri-ya. Kita juga seorang manusia. Kau tidak bisa memaksakan semuanya."
Ucapan itu membuat Yeri sangat berterimakasih kepada Dino.
Di salah satu acara musik tahunan, disaat orang-orang sedang menghitung mundur detik-detik menuju tahun baru, Yeri tersenyum dan mengingat Jonghyun dalam hatinya.
Hari ini aku akan melepasmu, Oppa. Tolong berikan aku kekuatan untuk menjalani hari yang akan semakin berat kedepannya.
Dan Yeri yang baru telah lahir hari itu juga.
Setelah berganti tahun, semua artis yang hadir di acara tersebut saling memberi ucapan selamat. Hingga saat di depan Dino, Yeri tersenyum dan mengusap bahu sahabatnya itu.
"Terima kasih, dan selamat tahun baru, Chan-ie."
Dino sedikit terkejut, namun ia balas mengusap bahu Yeri.
"Selamat tahun baru juga, Yerim-ah."
Detik itu juga semua orang mengetahui pertemanan mereka. Dan Yeri tidak akan segan-segan untuk menunjukkannya, sekalipun itu berarti dia memberi makan secara gratis kepada mereka yang membencinya.
