Lebaran | SM Family

333 34 1
                                    

Langit masih terlihat gelap dan jam menunjukkan pukul 3 dini hari, tapi suara takbir masih berkumandang dari kemarin malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit masih terlihat gelap dan jam menunjukkan pukul 3 dini hari, tapi suara takbir masih berkumandang dari kemarin malam. Tiap rumah yang ada di komplek perumahan SM ini sama-sama sibuk membersihkan rumah masing-masing sampai kinclong karena hari ini merupakan Hari Raya Idul Fitri. Bahkan yang biasanya acuh tak acuh terhadap kebersihan dan kerapihan pun ikut bersih-bersih.

Jam 6 pagi, para penghuni bergegas ke Mesjid yang ada di depan komplek untuk melaksanakan shalat sunnah Idul Fitri. Dengan kakek Sooman sebagai imam dan pak Ustadz Yunho sebagai penceramah, shalat sunnah pun selesai dilaksanakan. Setelahnya, para penghuni komplek saling bersalaman, memohon maaf atas segala kesalahan yang telah diperbuat.

Seperti Lebaran tahun-tahun sebelumnya, Lebaran kali ini pun semua para penghuni komplek berbarengan pergi ke rumah kakek Sooman. Memakai baju serba putih yang menjadi khas dari lebaran, mereka memasuki rumah kakek Sooman yang besarnya tiada tara. Begitu masuk, mereka langsung disuguhi makanan catering layaknya prasmanan di acara pernikahan. Kursi dan meja dinamai dengan nama tiap rumah, serta ada panggung kecil di depannya.

Mau kapan pun itu, mereka selalu terkejut dengan dekorasi yang sangat dipikirkan oleh kakek Sooman tiap tahunnya.

Mereka mengambil piring dan mengantri untuk mengambil makanan mulai dari penghuni yang paling tua sampai yang paling muda.

"Ah, kasian lo, Jis. Nanti gak kebagian makanan, haha," ledek Haechan pada Jisung, sedangkan Jisung hanya cemberut.

"Gak usah khawatir gitu, Dek. Kalau habis pun pasti bakal diisi lagi sama si Nyai," kata Heechul yang kebetulan ada di belakangnya.

Jisung mengangguk, "iya, Om."

"Iya, Mak Heechul," koreksi Haechan. "Sungkem Echan mah sama kakek Sooman."

Heechul menganggukkan kepalanya lalu pergi ke barisan depan.

"Jis, dia tuh Mak Heechul. Jangan panggil dia Om. Dia gak suka. Soalnya dia keliatan masih muda," jelas Haechan pada Jisung.

"Iya, bang Echan. Jisung ngerti kok," jawab Jisung sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Woy, Chan!" Panggil Mark pada Haechan yang ada di depannya dengan mata yang celingukan bak sedang mencari seseorang.

"Apaan dah, bang?" Sahut Haechan.

"Si Myemim mana dah? Kok belum nongol dia?"

"Noh itu dia," tunjuk Haechan dengan wajahnya yang menunjuk Yerim yang sedang mengobrol dengan para penghuni rumah EXO.

"Yah, gak jadi deh nyamperinnya."

"Iya, gak usah jadi," jawab Haechan yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari Mark.

"Kan nanti lo bakalan ada di belakang kak Yer pas ngantri makan," jelas Haechan.

"Iya juga, ya." Gumam Mark.

Mereka sudah mengantri makanan dan sedang memakan makanan di meja masing-masing. Meja Red Velvet dan meja EXO yang bersebelahan membuat Yerim yang sangat dekat dengan meja EXO dapat mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.

"Kok rasa kuenya sama kayak kue yang ada di rumah, ya?" Tanya Baekhyun sambil memakan kue yang memang ada di setiap meja.

"Ya karena ..."

"Kan kuenya dibuat sama kakak-kakak saya, Om Baek," ucap Yerim memotong jawaban dari Suho.

Baekhyun langsung membalikkan badannya dan melihat Yerim yang sedang makan. Kursi Baekhyun dan Yerim kebetulan saling memunggungi. Baekhyun ingin protes karena tidak terima dipanggil Om, tapi Yerim keburu berdiri dari kursinya

"Kak, mau nitip ambilin sup buah atau jus buah gak?" Tanya Yerim pada kakak-kakaknya.

"Tolong ambilin jus yang kayak biasanya aja," jawab Irene yang kangsung dihadiahi kedua tangan Yerim yang membuat simbol OK.

Yerim pergi ke meja cathering yang menyediakan beraneka macam jus buah. Memang deh, kakek Sooman ini paling tahu apa yang disukai para penghuni komplek.

Tangan Yerim hendak mengambil gelas berisi jus semangka, tapi berbarengan dengan tangan seseorang. Siapa lagi kalau bukan Mark Lee si penggila semangka.

"Eh, Myemim," sapa Mark.

"Apaan?" Sahut Yerim dengan tangan mereka yang masih menempel di gelas.

Belum sempat Mark mengutarakan maksudnya, kakek Sooman datang bersama empat perempuan yang entah siapa.

"Lo ambil aja deh, Mark. Gue gak jadi," kata Yerim sambil melepaskan tangannya dari gelas dan langsung kembali ke mejanya yang berada di depan meja Dreamies.

Mark juga kembali ke meja Dreamies dan duduk di kursinya yang berada di samping Haechan. "Kasihan sekali, bang Mark," kata Haechan begitu Mark duduk di kursinya sambil menepuk bahu Mark berusaha menguatkan. Padahal dalem hatinya lagi tertawa. Mau ketawa, tapi takut dosa karena ngetawain penderitaan orang. Mana baru maaf-maafan lagi.

"Selamat pagi semuanya. Di hari yang bahagia ini, saya sebagai pemilik komplek perumahan ini akan memperkenalkan keempat gadis yang datang bersama saya. Karena penghuni rumah f(x) sudah pada pindah, maka mereka akan mengisi rumah itu. Bukan lagi rumah f(x), tapi jadi rumah aespa." Tepuk tangan mengisi aula setelah kakek Sooman menyampaikan pidato di panggung kecil yang disediakan.

Kakek Sooman memperkenalkan keempat gadis itu kepada semuanya. Ada Karina, Giselle, Winter, dan juga Ningning. Mereka tinggal di sini karena sekolahnya dekat dengan kawasan perumahan ini.

"Nah, karena hari ini kedatangan penghuni baru. Maka THR-nya menjadi dua kali lipat." Tutup kakek Sooman dan langsung turun dari panggung beserta keempat gadis itu. Membantu mereka untuk berbaur dengan yang lainnya.

Para penghuni jangan ditanya lagi bagaimana reaksinya. Begitu mendengar THR-nya menjadi dua kali lipat, mereka langsung bersorak bahagia sambil bertepuk tangan. THR yang biasnya diberikan oleh kakek Sooman itu amplop dengan isi mulai dari 5-20 lembar uang berwarna merah. Amplopnya dimasukkan ke dalam satu kotak, dan tiap orang mengambil satu amplop. Jadi, besarnya THR yang didapatkan itu tergantung keberuntungan saja.

Meja NCT Dream tak kalah berisik dari meja yang lainnya. Mereka ribut tentang siapa yang akan mendapat jackpot dengan 40 lembar uang berwarna merah.

"Ah, gue mah mau berapa pun juga gak masalah. Soalnya udah ada calon gebetan baru ya, 'kan?" Ucap Jaemin sambil melihat keempat gadis yang tadi diperkenalkan sedang mengobrol di meja Red Velvet.

"Bolehlah buat gue satu," sahut Haechan yang langsung dibalas dengan tawa dari keenam orang lainnya yang adabdi meja itu.

"Apa? Apa? Gini-gini juga banyak cewek yang suka sama gue tau," sewot Haechan lalu maju ke meja Red Velvet di depannya.

"Apa? Apa? Gini-gini juga banyak cewek yang suka sama gue tau," sewot Haechan lalu maju ke meja Red Velvet di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13/05/2021

Selamat hari raya idul fitri
Mohon maaf lahir dan batin semuanyaaa
Makasih udah baca cerita yang absurd ini:))
Semoga bahagia dan sehat selalu~

ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang