"Terluka dan bahagia secara bersama"
Ditolak sebelum berjuang.
Begitulah kisah asmara chandra yang berujung dengan dirinya yang terus gamon dan menjadi sadboy.
Siapa sangka perlahan chandra berhasil melupakan sera.Dia kembali jatuh cinta,namun naasn...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jurusan musik,cowo good boy yang cukup famous,mempunyai senyum manis dengan dimplenya.
AN : aku rajin up hehe,dont forget Vote Komen
-FRIEND-
"Pake jaket kamu,jangan lupa sarapan,jangan pinjem pulpen harus bawa sendiri!"
"Iya mah iya..."
"Nanti kalo ngga tau kamu harus nanya jangan diem aja,cari temen yang banyak jang---
"Yahhh ujan!"
"Pake payungnya Anisa!,bawa jas hujan,jaket terus tasnya harus di pakein mantel!"
"Ish cerewet,iya iya ini lagi make!"
"Mamah udah suruh kamu naik taxi,hari pertama jangan naik bus nanti kamu ilang"
"Iya mah,bentar lagi taxi onlinenya dateng,kalo gitu aku tutup dulu okey?"
"Iya kamu jug---
Pip
"Cerewet banget gilaaa!"
Dengan kurang ajarnya Anisa mematikan panggilan sepihak,kemudian ia nampak membungkus tasnya dengan mantel tas,meskipun Anisa malas mendengarkan ucapan mamahnya tapi Anisa tetap melaksanakan.
Cewe dengan rambut diikat tinggi itu memakai jaket jeans hadiah perpisahan dari salah satu temannya,mengalungkan earphonenya di leher supaya terlihat keren,mengambil payung dan mulai keluar Apartement.
Sesampainya di luar,Anisa berdiri di depan gedung Apartementnya,hujan nampak sangat deras,taxi online yang ia pesan masih belum sampai.
"Huffft,hari pertama tapi nyebelin,"
Anisa sedikit menurunkan gendongan tasnya yang nampak menggembol tentu saja berisi perbekalan MOS.
Hingga matanya tak sengaja menatap ke ujung depan,tepat di halte bus ada seorang cowo bertopi hitam yang kehujanan,ia nampak menepikan motornya,berteduh di halte,namun jas almamaternya nampak basah kuyup,untunglah seragam di dalamnya masih bisa diselamatkan.
"Eh,jas nya sama,satu sekolah dong sama gue?"
Anisa meletakan tasnya,tiba tiba saja ia berlari ke arah depan,menghampiri cowo yang diduga satu sekolah dengannya,
"Ini,dipake" Anisa menyerahkan payung putih yang sedikit transparant.
Cowo bertopi hitam itu tak kunjung menerimanya,ia hanya terdiam sembari menatap lekat wajah Anisa yang nampak ngos ngosan.
