-Curhatan si Cowo Tiang-

38 7 3
                                    

Dengan menenteng dua kresek putih,Chandra berjalan dari lift menuju ke Apartementnya,tadi ia membeli beberapa isi kulkas yang habis.

Saat akan masuk,ia mendengar kegaduhan di kamar nomor 1003,kamar Anisa,Chandra sedikit kepo namun ia mengurungkan niatnya itu dan lanjut membuka pintu.

Saat Chandra akan menutup pintu,ia melihat sosok laki laki bertubuh tinggi itu keluar dari Apartement Anisa.

Itu cowo yang tempo hari juga keluar dari Apartement Anisa,Chandra mulai bertanya tanya dalam benaknya,apakah ia cowo yang dekat dengan Anisa?

Berarti selama ini Chandra bukan satu satunya yang dekat dengan Cacanya itu,melainkan salah satunya?

Reflek Chandra membanting pintu saat Kris lewat tepat di depan pintu Apartementnya.




























"Semalem ngapain?"

"Ha?"

"Udah tinggal jawab aja" desak Chandra,Anisa yang berjalan di sampingnya pun menjadi bingung.

Semalem ngapain?

Bukannya pertanyaan itu cukup ambigu? Ah tidak tidak lebih tepatnya aneh saja.

"Ya gue tidur lah"

"Terus?"

"Kepo banget sih onta!"

"Lo udah nyamain gue sama tiang,onta terus apa lagi ha?"

"Anjing sabi tuh,"

"Enak aja!"

Anisa nampak tertawa puas.

"Soalnya muka lo enak dikatain haha!"

"Sial---

Drrrttt

Chandra memotong ucapannya,ia nampak merogoh ponsel yang ada di saku celana seragamnya itu.

Selang beberapa waktu Chandra pun mulai asyik dengan ponselnya,ia nampak terus mengetikan balasan untuk seseorang,Anisa iseng mengintip dan ternyata,

Rose.

"Ca?"

"Hm?"

"Lo ke kelas dulu ya gue mau ke kantin,"

"Oh,oke"

"Yaudah gue pergi,dah boncel!" seperti biasa Chandra sudah melambai dan tersenyum jail namun kali ini Anisa tak menanggapi.

Paling Anisa masih terlalu memikirkan masalah kemarin,pikir Chandra.

Kantin,

Gadis berambut blonde yang dibiarkan terurai itu nampak melambai dari arah meja tengah,segera Chandra menghampirinya.

"Udh lama?" tanya Chandra

"Engga sih,tumben amat mau traktir"

"Iya nyokap akhir akhir ini sering transfer uang padahal uang gue masih banyak"

"Weih anak orang kaya dong,wah bisa nih gue porotin" Rose tertawa

"Habis lo porotin gue ditinggal gitu?"

"Ya ngga lah,lebih tepatnya gue bunuh lo terus gue mutilasi ceburin ke laut" tawanya semakin lebar dan juga menawan.Chandra tiba tiba menjadi ikut terkekeh kecil.

"Udah elah ketawa mulu,mau mesen apa nih?"

"Gue kopi aja"

"Oke lo kopi gue vanila late"

FRIEND PARK CHANYEOL Series 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang