-The Hurt-

39 5 0
                                    

"Langsung mandi terus tidur,ngga usah begadang"

"Iya iya" Anisa melepas helmnya,tanpa diduga tangan Jefry terulur merapikan rambur Anisa yang berantakan.

"Jangan paksain ya,gue ngga mau lo terbebani sama pernyataan gue tadi,"

"Ngga sama sekali kok"

Jefry tersenyum lembut dan menepuk pelan pucuk kepala Anisa layaknya tengah menepuk seekor kucing.

"Jangan paksain kalo lo ngga bisa,gue bisa berhenti deketin lo,kalau pun bisa gue bakal menjauh"

Mendengar itu Anisa menatap wajah Jefry yang masih terlihat segar walaupun sudah beraktifitas seharian dan tadi sempat adu jotos.

"Kok gitu?" tanya Anisa lirih.

"Ya gue ngga mau lo kepaksa aja,jadi gue bakal per---

"Jangan pergi..." mohon Anisa,bohong kalau ia tidak merasa nyaman kalau berada di samping Jefry.

"Kalo mau lo gitu yaudah,"

"Sory ya Jef,gue banyak maunya" Anisa terkekeh.

"Ngga lah,lo berhak nentuin kan?"

"Iya"

"Sory ya kalo bikin lo banyak pikiran gara gara gue"

"Ngga lah Jefryyyy,lo kok jadi kaya gini sih? Canggung tau nggak" sungutnya membuat Jefry tertawa dengan gaya kalemnya.

"Iya iya ngga diulang kok,yaudah sonoh masuk ntar banyak nyamuk"

"Lah ngusir"

"Gue mau pulang soalnya,yaudah bye!"

"Dadah!,ati ati loh!" Anisa melambai,dibalas lambaian oleh Jefry kemudian menutup kaca helmnya dan menyalakan motor.

Sebelum benar benar pergi,masih sempatnya Jefry membuka kaca helm dan memanggil Anisa yang akan masuk ke Apartement.

"Anisa?!"

Cewe itu sontak berbalik,namun detil berikutnya ia sungguh terkejut dengan ungkapan yang diteriakan oleh Jefry,

"I will miss you!"

Anisa terkejut bercampur malu,bibirnya bergerak mengucap kalimat 'lo apaansih?!' tanpa suara karena ia melihat sekelilingnya masih ada orang orang yang berlalu lalang.

Untung saja bukan di indonesia,kalau ia pasti sudah viral.

Tanpa dosa Jefry terkekeh pelan,kemuduan memperagakan telfon dengan tangannya seolah mengisyaratkan kalau nanti Jefry akan menelfon Anisa.

Anisa hanya mengibas ngibaskan tangannya karena merasa malu,namun tak dipungkiri ia juga senang,sudah lama tak diperlakukan sweet seperti ini oleh seorang cowo.

Anisa sekarang tengah berada di lift,sebentar lagi akan memasuki lantai 15,perasaanya pun kembali tak karuan,mengingat ia pasti akan bertemu Chandra,spertinya cowo itu memang sengaja menunggunya pulang di depan pintu Apartement.

Ting!

Lift sudah sampai di lantai 15,perlahan pintu lift terbuka,dan Anisa bersyukur karena Chandra tak ada di sekitar pintu Apartementnya,ia buru buru melangkah masuk ke Apartement,mengunci.

Sesampainya di dalam,pikirannya kembali bercabang.

"Kenapasi gue malah ngomong kaya tadiiii,secara ngga langsung gue ngasih harapan dong sama Jefry?" sungutnya.

Sebenarnya Anisa juga tidak tau harus bagaimana,ia sedikit merasa nyaman dengan Jefry karena mungkin cowo itu datang saat hatinya sedang terluka,secata tak langsung Jefry lah penyembuh luka hatinya.

FRIEND PARK CHANYEOL Series 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang