-Kebenaran sesungguhnya-

32 7 2
                                    

AN : part ini emang sedikit,tapi siap-siap olahraga jantung:")

"Karena gue udah mulai suka sama orang lain!"

"gue udah berhasil lewatin semuanya,gue ngga mau suka sama lo lagi dan bikin gue sakit hati karena cinta sepihak"

"Lo tau ngga sih Chan? Gue ngga mau jatuh lagi,gue ngga mau suka sama lo yang bikin gue sak---

Ucapan Anisa terpotong kala Chandra menarik tangannya keras hingga ia jatuh terduduk dipangkuan Chandra,tanpa diduga cowo itu mempertemukan bibirnya dengan bibir mungil Anisa.

Chandra benar benar tak tau harus melakukan apa lagi,terlebih dengan ucapan Anisa yang tak masuk akal itu,ia tak segan segan menciumnya,bahkan sedikit memberikan lumatan kecil pada bibir bawah Anisa.

Chandra tak menghiraukan pipi Anisa yang mulai basah karena air mata,cewe itu menangis,namun tak membuat Chandra menghentikan aktifitas bejatnya,justru semakin menekan tengkuk Anisa,memperdalam ciumannya.Menghiaraukan pintu Apartement yang sedikit terbuka.

Setelah cukup lama,barulah Chandra melepas tautan mereka,menatap wajah Anisa yang memerah karena menangis.

"Gue ngga tau lo bakal sesakit itu suka sama gue" Chandra merengkuh tubuh Anisa erat "maaf---

Brugh!!!

"HAH?!"

Chandra terjaga,nafasnya masih tersenggal senggal,ia terjatuh dari tempatnya tidur.

Ia memegang bibirnya,mengedarkan pandangan ke sekitarnya,ternyata ia masih berada di balkon dan tertidur di atas kursi,bahkan ia masih mengenakan seragam sekolahnya.

"Kok gue?" Chandra mengusak rambutnya "ah,brengsek emang!"























"Chan,gue masih suka lo!"

Chandra masih termenung,terkejut dengan pengakuan cewe yang ada di depannya.Ia menoleh ke Rose yang juga nampak terkejut dengan pengakuan Anisa.

"Chandra,gue bohong,gue ngga suka siapa siapa,gue masih suka lo,gue bilang gitu karena gue masih kecewa sama lo,jadi semuanya bohong!" jelas Anisa nampak ngos-ngosan.

"Tapi gue sama Rose---

"Ohh? Ahaha ngga papa kok,sory gue ganggu ya? Gue cuma mau ucapin itu aja kok,syukur deh kalo kalian jadian," mata Anisa mulai memanas.

"Yaampun,gue bener bener ngga tau,jahat banget yah? Malah ganggu lo berdua,um btw dekornya bagus ini,selamat ya Rose," Anisa mengedarkan pandangan pura pura menatap ruangan itu,menyembunyikan raut wajahnya yang mulai memerah.

"Sa,dengerin kita dulu" Rose menyentuh pundak Anisa yang sudah mati-matian menahan tangis.

"Kenapa?,gue ngga papa lahhh,malah gue lega udah ungkapin gitu daripada gue pendem sendiri"

Rose menipiskan bibirnya,menoleh ke arah Chandra yang masih diam tak berkutik sedikitpun,

"Sa,kita----

"Auntyyyy!"

"Yaampun sayang kamu udah sampe?!" Rose berjongkok menatap gadis kecil manis yang memanggil dirinya aunty.

"Udah aunty,momy sama dady di depan!" dengan polos jemari mungilnya menunjuk ke luar.

"Oh iya,kenalin ini kak Chandra,dan ini kak Anisa,temen aunty"

Gadis kecil itu tersenyum lucu,matanya berbinar saat menatap Chandra yang juga tersenyum ke arahnya.

"Wahhh kakak ganteng,pacar aunty?"

FRIEND PARK CHANYEOL Series 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang