Is there any clue?

1.8K 173 44
                                    


Yang orang awam tahu perihal penyelesaian kontrak yang habis dan untuk memilih memperpanjang ataupun tidak yakni dari portal berita.

Ketika portal berita merilis sebuah topik 'kontrak seorang public figure telah usai dan sedang dalam masa perundingan.' Lalu dalam hitungan jam perundingan itu dirilis kembali dengan keputusan final.

Padahal faktanya tidak seperti itu.

Setidaknya paling lambat satu tahun sebelum kontrak akhir usai, semua public figure melakukan pertemuan dengan petinggi Agensi untuk merundingkan permasalahan kontrak.
Hal itu bertujuan untuk mencegah bentroknya projects dan jadwal yang tidak diinginkan jika kontrak tidak diperpanjang.

Maka di sini lah Baekhyun dengan keyakinan yang mantap mengatakan pada petinggi Agensi yang ia naungi.
"Aku tidak akan memperpanjang kontrak, dan aku akan mundur dari dunia hiburan." ia mengucapkannya secara gamblang.

Suara tawa dari pria paruh baya dihadapannya itu terdengar.
"Kau pikir semudah itu aku melepaskanmu?" Satu sudut alisnya terangkat.

Kedua tangan Baekhyun mengepal erat di atas pahanya.

"Aku sudah melakukan semua peraturan yang tertulis di dalam kontrak." mata sipit Baekhyun menyorot tepat di mata sang lawan bicara dengan tajam. "Jadi untuk saat ini aku ingin memperjuangkan hak ku untuk memilih tidak melanjutkannya." wajah yang semula putih berubah kemerahan akibat letupan emosi.

Tawa sumbang itu kembali terulang layaknya cemoohan yang sengaja ditunjukkan pada sosok Baekhyun.

"Saat kau berani mengambil keputusan untuk mengakhiri semuanya, ada harga yang harus kau bayar."

Rahang Baekhyun mengeras, ia merasa dipermainkan.
"Anda benar-benar licik!" bibirnya tanpa takut melontarkan kalimat sindiran.

"Apa kau berharap lepas dengan mudah? Dunia entertainment hanyalah sebuah kedok semata, karena ini adalah sebuah bisnis yang menggunakan manusia sebagai objeknya."

Runtuh sudah pertahanan Baekhyun untuk menahan emosinya, ia bangkit dari kursi yang ia duduki dan menggebrak meja itu dengan kasar.
"Katakan apa yang anda inginkan sebenarnya?" tak hanya wajah, bahkan matanya pun ikut memerah.

Seolah tidak tersinggung dengan sikap Baekhyun yang memberontak, pria paruh baya itu justru menyesap teh dalam cangkir dengan tenang, lalu meletakan kembali ke atas meja.

"Kau masih ingat dengan saham mendiang ayahmu yang dia tanam di Perusahaan ini bukan?"

Baekhyun mendengus keras, paham akan kalimat kelanjutan yang akan lolos dari mulut pria di hadapannya itu.

"Aku akan membiarkanmu lepas dari genggaman ku, asalkan dirimu tidak menuntut hak atas saham yang sudah ditanam."

Baekhyun tidak terkejut, bukan hal aneh jika Perusahaan tidak ingin merugi.

"Dan kau harus ingat bahwa tidak ada satu perusahaan pun yang menerima seorang ayah tunggal untuk debut, semua saham ayahmu tidak sebanding karena kau berhutang banyak budi dengan Perusahaan ini."

Sangat tepat dan menyakitkan, sampai mata Baekhyun memerah karena lolosnya bulir air mata.
"Baiklah jika itu yang anda mau, aku tidak bisa menolak." putus Baekhyun, lalu melenggang begitu saja tanpa berpamitan dengan hormat.

Tak apa bagi Baekhyun melepas salah satu saham milik ayahnya yang kini dipegang oleh sang ibu, ia tidak akan jatuh miskin begitu saja, karena mendiang ayah dan ibunya masih memiliki kekayaan yang lain.






___________







Mendapat waktu tidur selama 3 jam merupakan hal yang luar biasa untuk Baekhyun sekarang, bahkan pulang ke rumah hanya dalam hitungan jari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EGOISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang