Sudut bibir Baekhyun berkedut, ingin sekali ia mengumpat, namun apa daya yang dihadapi merupakan putranya sendiri."Pa, boleh kan, pa?"
Lagi Jiwon meminta persetujuan.Si kecil tak tahu bagaimana atmosfir disana begitu tegang nan canggung.
Ia tetap kukuh agar Baekhyun menyetujui permintaannya."Lain kali saja, oke?" Chanyeol berujar memecahkan kecanggungan itu.
"Tapi Dad, Jiwon ingin seperti kak Riyool." tangan mungilnya menarik baju Chanyeol, menahannya agar tubuh jangkung itu tak beranjak seincipun. "Kak Riyool bilang, setiap malam papa dan mamanya menemani tidur." ujarnya mengadu. "Tapi kenapa Jiwon tidak?" sorot matanya nanar bergantian melihat kedua orangtuanya.
Sejatinya permintaan Jiwon hanyalah perkara sepele, jika saja hubungan Chanyeol dan Baekhyun dalam keadaan baik.
Namun saat ini mereka berada dalam hubungan yang terbilang buruk.
Kedua bola mata berbeda bentuk itu saling beradu, syarat kebingungan menghadapi Jiwon.
Di sisi Chanyeol, ia tak ingin kebersamaan dengan sang anak harus berpisah untuk hari ini. Akan tetapi ia tak ingin Baekhyun kian membenci, lantaran kehadirannya tidak di harapkan.
Sementara di sisi Baekhyun ia tidak ingin terjerembab dalam pesona Chanyeol kembali jika si jangkung berada terlalu lama di dekatnya.
"Kenapa?" rengekan Jiwon terdengar, sontak tautan keduanya terputus. "Kenapa Jiwon tidak boleh merasakanya?" lagi rengekan itu terdengar pilu.
Kedua sipit Baekhyun terpejam, sedang nafasnya ia tarik begitu dalam. "Masuk!" tubuh kurusnya menjauh dari daun pintu mempersilahkan keduanya tanpa menatap wajah Chanyeol.
______
Hati Baekhyun berdenyut nyeri, saat tawa riang Jiwon terdengar. Ia begitu cemburu ketika Chanyeol dengan mudahnya merebut perhatian si kecil.Perasaan takut mulai menyembul, jika suatu saat Jiwon melupakan keberadaannya.
"Pakaianku kotor, boleh ku pinjam pakainmu?"
Baekhyun melirik sumber suara, mendapati pakaian Chanyeol yang tak serapi semula. Ada sedikit noda cat air dan basah disana.
Ia bergeming tak ada niatan untuk menjawab, tatap matanya menuju ponsel, membuatnya terlihat sibuk di mata Chanyeol.
"Baiklah kalau tidak boleh." Chanyeol cukup tahu diri untuk beranjak sebelum kata usiran terlontar dari bibir Baekhyun.
"Dad, pakai ini saja." Jiwon berlari menghampiri Chanyeol dengan kedua tangannya yang menggenggam sepasang pakaian.
kekehan Chanyeol tak dapat terbendung melihat ukuran pakain yang dibawakan sang putra.
"Ini tidak muat di tubuh Daddy, sayang." tunjuknya pada kain bergambar iron man milik Jiwon.
Ujung bibir Baekhyun terangkat mengulas senyuman melihat keluguan Jiwon, namun cepat-cepat ia hilangkan sebelum ada yang melihatnya.
Tak bermaksud untuk mengumbar tubuhnya, Chanyeol terpaksa hanya mengenakan sebuah boxer yang menggantung di pinggang sampai pakaian yang baru saja ia cuci mengering.
Hal itu jelas mengganggu pandangan Baekhyun, merasa kesal ia pun meraih pakain milik mendiang sang ayah-
"Pakai ini!" -dan memberikannya pada Chanyeol. "Jangan mengotori pikiran anakku." ketusnya.Ujung alis Chanyeol lantas terangkat. "Jiwon atau dirimu?" lalu seringaian di bibir tebal itu terlihat.
"Diam!" geram Baekhyun, tatap matanya menyorot tak bersahabat.
______
Suasana semakin canggung saat Jiwon meminta Chanyeol dan Baekhyun menemaninya tidur di atas kasur miliknya.
Begitu sempit, membuat jarak kedua mantan kekasih itu terlihat dekat.
Baekhyun sempat menolak, namun tangisan Jiwon membuatnya menyerah dan berakhir di atas kasur sempit itu.
"Maaf."
Pendengaran Baekhyun terganggu namun ia tetap memejamkan kedua matanya.
"Impian besarmu hampir pupus karena ulahku."
Gejolak di dalam hati Baekhyun bergumul mendengar pengakuan Chanyeol.
"Aku tahu kau tidak benar tertidur." deru nafas Chanyeol terdengar di tengah kesunyian malam. "Untuk itu aku minta maaf."
Bulat mata itu terbuka menatap gelapnya langit-langit kamar. "Kau boleh membenciku sebanyak apapun." nafasnya terhela begitu berat. "Tapi jangan jauhkan Jiwon dariku, kumohon!" pintanya.
Chanyeol tidak peduli ucapannya tidak berbalas. "Aku tidak ingin Jiwon sepertiku." yang terpenting Baekhyun mendengar semuanya. "Tumbuh menjadi anak yang tidak pernah merasakan pelukan hangat ayah kandungnya." ujarnya final lalu beranjak meninggalkan Baekhyun dan Jiwon di dalam sana.
Baekhyun pikir Chanyeol sudah pergi entah kemana, namun pikirannya tertepis saat kedua sipitnya menangkap tubuh si jangkung yang terlihat asik bercengkrama dengan ibunya.
"Ibu kapan sampai?" tanyanya.
"Baru saja." sang ibu mengaku. "Kemarilah!" tangannya melambai bermaksud memanggil Baekhyun.
"Nanti saja, bu. Aku masih mengantuk." ujarnya beralasan.
Ia ingin menghindari Chanyeol, berada di dekat pria itu terlalu lama membuat Baekhyun kesal.
"Dia masih kekanakan."
Chanyeol tersenyum mendengar keluhan wanita paruh baya di hadapannya.
"Jangan merasa tidak enak, bi." ia tahu bahwa sosok di hadapannya itu menahan malu karena sikap tak sopan yang ditunjukkan Baekhyun.Itu bukan hal baru untuk Chanyeol, ia hanya perlu mengabaikan sikap mantan kekasihnya itu.
Bersambung
Udah lama updetnya sekali up dikit lagi 😂😂
Thanks buat yang masih nunggu dan mau baca.. Jejak kalian itu semangat buat penulis :")Oh iya do'ain gue dong biar dapet tiket explo :") sampe sekarang belum dapet astagfirullah 😭😭
Udah ah malah jadi curcol..
See u next chap ya 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
EGOISM
General Fiction"Jangan biarkan egomu menyakiti pihak yang tidak bersalah." Main pair : Park Chanyeol Byun Baekhyun Genre : mpreg, family, drama Rated : Rated bisa berubah tergantung mood yang nulis hwhw Bahasa : Baku #chanbaek...