trust me

2.3K 331 54
                                    


Kabar tentang percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Baekhyun cepat merebak bak kecepatan kilat. Minhyung yang memang hobi berselancar di dunia maya pun mengetahui kabar tersebut.

Mata kecilnya teralih begitu saja saat mendengar ketukan sepatu yang khas di telinganya.

"Kak." ia menghampiri sosok Chanyeol yang baru saja masuk dengan wajah sembab.
"Apa benar kak Baekhyun melakukan percobaan bunuh diri?"

Terdengar helaan nafas yang begitu berat dari bibir Chanyeol.
"Kau mengetahuinya?" tanya pria yang lebih tinggi.

"Ya." jawab Minhyung sembari menunjukkan layar ponsel yang menampilkan laman berita yang membahas kasus Baekhyun.

Lantas Chanyeol mendudukan diri di atas sofa, pandangannya terlihat kosong.

"Kakak." Minhyung mendekat dan ikut mendudukan diri di samping Chanyeol. "Sebagai public figures banyak sekali tekanan yang kami dapatkan, seperti dari agensi yang menuntut kami agar sesuai keinginan mereka, lalu memaksa kami menunjukkan karakter baru di depan publik. Tanpa sadar itu menyiksa kami karena kami tidak bisa menjadi diri sendiri." aku Minhyung.

"Lalu?" Chanyeol menyahut singkat tanpa mengalihkan pandangan.

"Selain itu faktor dari lingkungan kami sesama public figures terkadang saling menjatuhkan secara halus, lalu komentar kebencian dari publik dan persoalan kehidupan pribadi yang tidak bisa dinikmati layaknya orang pada umumnya adalah alasan kami yang terkadang mengalami guncangan kejiwaan." ungkap Minhyung dan berhasil menarik atensi Chanyeol.
"Kak Baekhyun sampai melakukan percobaan bunuh diri itu tandanya masalah yg dia hadapi tidak mudah, sebagai orang yang menggeluti dunia yang sama, aku tahu bagaimana perasaannya sebagai public figure."

"Terima kasih, Minhyung." ujar Chanyeol, sedang Minhyung mengangkat sebelah alisnya bingung.
"Untuk pengakuanmu tentang tekanan menjadi seorang bintang." lanjut Chanyeol dan Minhyung membalas dengan senyuman.




________





Entah kenapa Baekhyun dapat mendengar tangisan ibunya dan suara Chanyeol saat dirinya pingsan.

Dan kala tersadar, denyutan di kepala menyerang serta tubuhnya terasa lemas. Pandangan yang semula gelap perlahan sedikit buram dan berubah jelas lalu kedua bola matanya menangkap sekantong darah yang mengalir melalui selang infus menembus kulit putihnya. Baekhyun tahu bahwa dirinya selamat walaupun ia kehabisan banyak darah.
Kala itu pikiran dan perasaannya sangat kacau, ia tidak mampu mengendalikan diri hanya karena komentar kebencian yang ditujukan padanya, tanpa berpikir panjang tentang perasaan ibunya dan Jiwon,
Ia melakukan tindakan itu.

"Kau sudah siuman, sayang?" Nyonya Byun datang bersamaan dengan Chanyeol yang mengekor dibelakang, sedangkan Baekhyun hanya memberi anggukan sebagai jawaban.

"Ibu akan memanggil Dokter untuk memeriksa kondisimu." pamit Nyonya Byun lalu melangkah keluar meninggalkan Chanyeol dan Baekhyun dalam ruangan.

"Jangan mengulanginya lagi." Chanyeol bersuara, tubuhnya mendekat yang mana membuat Baekhyun gugup. "Kau membuat semua orang khawatir." ungkapnya.

Tubuh Baekhyun tersentak lantaran terkejut kala tangan Chanyeol menggenggam jemarinya.
"Tanganmu." suara serak nan lemah milik Baekhyun mengalun.

Lantas Chanyeol menatap tangannya dan beralih menatap wajah Baekhyun. "Aku ingin memberi kekuatan." ucapnya beralasan.

Baekhyun mendengus "kau akan membuat orang salah paham." ketusnya.

"Aku tidak peduli." sahut Chanyeol. "Setidaknya kau tahu bahwa sebesar apapun kekesalan yang aku tujukan padamu, itu tidak pernah melunturkan rasa peduliku terhadapmu." jelasnya. "Ada atau tidaknya status diantara kita, itu tidak masalah bagiku."

EGOISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang