part 18

2.8K 356 29
                                    


Baekhyun tak benar memiliki keberanian menatap mata Chanyeol. Ia ingin beranjak namun si kecil Jiwon tidak ingin ditinggalkan, mau tidak mau ia harus tetap berada disana meskipun terasa canggung.

Sesekali sipitnya melirik melalui ekor matanya dan mendapati wajah Chanyeol yang menatapnya dalam diam.

Barulah ketika Jiwon pergi mencari sang nenek, Chanyeol memiliki keberanian untuk membuka pembicaraan.

"Apa kau sudah baikan?" tanyanya tanpa basa basi.

Sementara Baekhyun mendengus akibat pertanyaan Chanyeol. "Menurutmu?" sudut alisnya terangkat "apa aku seperti orang sakit?" ujung bibirnya berkedut.

Chanyeol menghela nafasnya. "Kapan kau akan berkonsultasi lagi?" lagi ia bertanya tanpa menjawab pertanyaan Baekhyun.

Diameter bola mata Baekhyun lantas melebar "dari mana kau tahu?" ujarnya was-was. Wajahnya yang pucat kian sayu diiringi peluh disekitarnya.

"Minhyung." Chanyeol menjawabnya singkat.

Bibir Baekhyun terkatup setelahnya, ia berubah cemas dan takut.

Chanyeol menyadarinya, ia melihat bagaimana raut gelisah Baekhyun disertai tipisnya yang bergetar.

"Jangan takut." kedua tangannya meraih telapak tangan Baekhyun yang dingin dan berkeringat. "Katakan kapan dan aku akan menemanimu saat berkonsultasi." katanya lirih.

"Minggu depan." suara Baekhyun menyahut dan mulai terdengar purau.

_________

Baekhyun sengaja memilih jam terakhir agar tidak ada yang memandangnya curiga. Sipitnya bergulir menatap Chanyeol yang berada beberapa meter dari tempatnya dengan segala penyamaran.

Barulah ketika nama Baekhyun dipanggil, keduanya memasuki ruang konsultasi.

Pemuda Byun itu mulai menceritakan hal yang dialami dan perkembangan setelah berkonsultasi diiringi dengan ketakutan yang masih mengganggu.

Sementara Chanyeol terkejut dengan pengakuan Baekhyun, tangannya secara naluri membungkus telapak tangan Baekhyun yang terasa dingin dan membuat si empu terkesiap namun tetap melanjutkan ceritanya.

Perasaan bersalah seketika berbondong-bondong merasuki hati Chanyeol, kala menatap raut Baekhyun didepan matanya.

Sejumlah kata umpatan ia layangkan di dalam hati untuk dirinya sendiri, melihat tersiksanya Baekhyun dengan segala ketakutan yang berawal dari kecerobohannya.




"Baekhyun, maaf."

Gerakan tangan Baekhyun terhenti saat memasang sabuk pengaman, lalu matanya bergulir manatap Chanyeol yang baru saja bergumam.

"Kau tidak akan seperti ini jika aku tidak melakukannya denganmu." lagi Chanyeol berujar.

Sedang Baekhyun melempar arah pandang ke samping menghindari tautan kontak mata dengan Chanyeol.

Si jangkung melihat ada genangan di kedua sipit Baekhyun namun yang lebih kecil menutupinya dengan kekehan yang terdengar menyesakkan.

Setidaknya Chanyeol sudah siap jika Baekhyun akan melontarkan kata-kata yang menyebalkan seperti sebelumnya, namun kenyataannya Baekhyun justru diam dan mengatur nafasnya yang mulai tersengal.

EGOISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang