ask

2.5K 360 25
                                    


Jaemin dibuat kebingungan dengan keterdiaman Baekhyun, tidak seperti biasanya si model membungkam mulut dan sorot matanya kosong.
Cukup lama menjadi Manajer Baekhyun, ia sedikit tahu sifat asli Baekhyun yang cerewet dan tak sabaran. Namun hari ini kedua sifat yang melekat itu tidak tampak.

"Kak, kau ingin segelas kopi?" Jaemin menawari sembari memecah lamunan si model.

"Jaemin." Baekhyun tak menjawab alih-alih memanggil nama sang Manajer, sedang yang dipanggil pun menyahut cepat.

"Kontrak kerjamu dengan perusahaan akan habis, apa kau akan memperpanjangnya?" nadanya terdengar penasaran.

"Sepertinya tidak." Jaemin menyahut singkat.

Pandangan Baekhyun teralih menatap wajah pemuda Na tersebut. "Kau pasti bosan bekerja denganku kan?"

Baekhyun terkekeh pelan, namun Jaemin menangkap nada kecewa dari balik kekehan itu.

"Bukan begitu." sangkalnya. "Minhyung melarangku untuk bekerja di dunia entertainment lagi, dia bilang sangat berbahaya." jelasnya sembari menatap wajah Baekhyun tak enak hati. "Kakak tahu kan, tubuhku seringkali terdorong dan terjepit diantara kerumunan penggemarmu saat di bandara?"

Baekhyun mengangguk dan tak membantah ucapan Jaemin. "Dia pasti tipe pria posesif."

Jaemin menggeleng pelan. "Dia bukan tipe seperti itu, hanya sedikit khawatir saja." tawa kecilnya terdengar. "Sebenarnya aku dan Minhyung memiliki tabungan bersama selama kami berpacaran, jadi Minhyung menyarankanku untuk membuka usaha dengan tabungan itu."

Baekhyun menatap takjub mendengar penuturan Jaemin. "Apa kekasihmu juga akan mundur dari dunia entertainment?" lagi bibirnya mengujar tanya.

"Minhyung akan tetap menjadi artis kak, hanya aku yang mundur." Jaemin menjawab.

Kedua kaki Baekhyun tertekuk lalu memeluknya dengan tangan, sedang matanya kembali tak fokus.

Jaemin mendadak takut melihat tingkah Baekhyun yang terkadang tersenyum dan mata nanarnya memandang kosong.
Ia ingin sekali bertanya namun bingung apa yang harus dikatakan.

"Dulu aku senang ketika blitz kamera menangkap tiap gerak tubuhku dan teriakan penggemar adalah bagian favoritku."

Jaemin menghela napas lega ketika Baekhyun kembali berbicara, walaupun raut wajahnya tak berubah.

"Tapi entah kenapa aku merasakan ketakutan menyerangku tiap kali melihat sorot kamera dan pujian penggemar akhir-akhir ini." tubuh langsing itu kian meringkuk seiring pelukan di kakinya yang mengerat.
"Kemarin aku tak sengaja membaca artikel yang memberitakan terbongkarnya status artis senior yang ternyata sudah memiliki anak." ungkapnya lirih. "Banyak cacian dan sumpah serapah yang ditujukan padanya. Mungkin aku akan mengalaminya jika suatu saat ada yang membongkarnya." wajahnya Baekhyun tenggelamkan diantara lututnya, menyembunyikan wajah sedihnya.

"Aku yakin kakak tidak akan mengalaminya, bos besar pasti melakukan cara agar nama kakak tetap bersih." Jaemin berujar sembari mengusap punggung Baekhyun untuk menenangkan.

"Light americano, beri gula sedikit."

"Ya?" tanya Jaemin kebingungan.

"Tadi kau menawari kopi." ucap Baekhyun, namun tak kunjung mengangkat wajahnya.

"Oh iya, maaf aku lupa." kepalanya yang tak gatal Jaemin garuk. "Aku pergi dulu." lalu pamit untuk beranjak.

Begitu Jaemin keluar dan terdengar bantingan kecil, barulah Baekhyun mengangkat wajahnya yang berurai airmata.

EGOISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang