chap 26

2K 281 62
                                    

Tak terhitung sudah berapa kali Baekhyun menekan tombol remote untuk mengganti saluran televisi, namun apa yang ia inginkan tidak ada di sana.

Ia bosan, tidak ada Jiwon yang bisa diajak bermain lantaran si kecil pergi ke sekolah. Begitu pula dengan sang ibu yang pergi bekerja setelah mengantar Jiwon.

Ponsel pun ia tak punya lantaran disita sementara waktu oleh ibunya.

Ia menghela nafasnya panjang, lalu menatap saluran televisi dengan pandangan kosong.

Baekhyun ingin hidupnya kembali tenang, tanpa perlu rasa cemas dan takut di setiap langkah kakinya.

Tapi kapan itu akan terjadi?

Monolog Baekhyun dalam hati.

Pemuda bermata sipit itu sibuk berkelana dengan pikirannya, sampai-sampai ia tidak sadar ketika ketukan langkah Chanyeol terdengar memasuki rumah.

"Kau sedang menonton apa?"

Tubuh Baekhyun tersentak kaget, sedang Chanyeol tersenyum melihat reaksi itu.

"Sialan." bibir tipis Baekhyun menggerutu, lalu mengusap dadanya yang berdegup kencang lantaran rasa terkejut.

Chanyeol berinisiatif mendudukan tubuhnya di atas permadani agar dapat memandang wajah Baekhyun dari bawah.
"Apa Jiwon rewel semalam?" tanya si jangkung basa-basi.

Sudut alis Baekhyun terangkat sebelah menatap Chanyeol sinis. "Dia bukan anak yang manja." sahutnya.

"Syukur lah." Chanyeol mendesah lega. "Lalu bagaimana denganmu?" bulatnya bergulir menatap paras menawan milik Baekhyun.

"Apa kau tidak lihat?"

Si sipit menunjuk dirinya sendiri dan hal itu membuat Chanyeol terkekeh melihat respon yang Baekhyun tunjukkan.

"Jangan tertawa!" Baekhyun melirik ketus lalu membuang wajahnya.

"Maaf, aku tidak bisa menahannya." ujar Chanyeol sembari mengangkat kedua tangannya di sisi kepala.

Sedangkan Baekhyun hanya mendengus dan tak kunjung menatap Chanyeol kembali.

Keduanya terdiam, Chanyeol yang sibuk memandangi wajah pucat Baekhyun sedang yang ditatap menahan gejolak di dada.

"Pulang sana! Kekasihmu akan curiga kau memiliki selingkuhan jika terus datang kemari." Baekhyun kembali bersuara lantaran tidak sanggup dengan kesunyian dan berusaha menutup rasa gugup yang ia alami.

"Aku masih lajang, jadi tidak perlu khawatir." Chanyeol menyahut enteng.

"Sulit dipercaya." Baekhyun tersenyum penuh seringai, "Orang sepertimu mana betah melajang." lalu menyindir Chanyeol dengan kata-katanya.

"Well, aku memang sempat menjalin hubungan dengan orang lain setelah perpisahan kita." tutur Chanyeol.

"Sudah kuduga." Baekhyun tertawa remeh.

"Tapi itu tidak berlangsung lama hanya 1 bulan, karena aku merasa tidak cocok dengannya." Chanyeol menjelaskan."Dia terlalu pasif jadi aku bosan karena itu terlalu monoton untuk diriku, aku lebih senang orang yang memiliki sisi keras kepala agar bisa beradu pendapat denganku." lanjutnya.

"Kalau begitu berkencan saja dengan Pengacara." celetuk Baekhyun.

Dan sialnya Chanyeol justru tertawa mendengarnya.

Bibir Baekhyun berdesis. "Tidak ada yang lucu." mata sipitnya kembali menyorot wajah Chanyeol dengan kesal.

"Aku tahu." balas Chanyeol setelah menghentikan tawanya. "Sifat keras kepala yang kau miliki itu membuatku tertarik sedari dulu." mata bulatnya menatap Baekhyun dengan pujaan. "Dan tidak pernah berubah sampai saat ini." lalu senyumnya terukir di bibir.

EGOISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang