Effort

1.6K 267 53
                                    


Baekhyun tidak menerima ketika sang ibu meminta dirinya tidak menggenggam ponsel ataupun laptop miliknya.
Terlebih lagi tayangan televisi sudah dibatasi dan hanya tersisa channel yang menayangkan acara olahraga, film, fashion dan kartun yang bisa dibuka.

Bagaimana kalau ia bosan?

Atau yang lebih parahnya jika orang-orang dari agensi menghubunginya dan bisa menjadi masalah besar jika ia tidak memiliki alat komunikasi satu pun.

"Bu, yang benar saja?" ia memijit kepalanya sendiri lantaran tidak habis pikir dengan permintaan sang ibu.

"Ini hanya sementara sampai kau benar-benar membaik. Ibu tidak bisa menjamin kalau kau tidak membuka aplikasi apapun yang bisa saja membuat psikismu kembali terguncang." timpal Nyonya Byun.

"Tapi aku sudah dewasa, bu. Aku bisa memilih mana saja yang baik dan tidak untuk diriku." sahut Baekhyun masih mencari pembenaran.

"Kalau merasa seperti itu, pasti kau tidak akan pernah melukai tubuhmu karena komentar buruk yang kau terima."

Seketika Baekhyun bungkam dan ia terkejut mendengar kalimat dari ibunya, mata sipit itu menatap sang ibu gusar.

"Ibu mengetahui semuanya dari Chanyeol."

Seolah mengerti kerisauan Baekhyun, wanita paruh baya itu menjelaskan.

"Kau melakukannya karena mereka menyuruhmu untuk mengakhiri hidup kan?"

Bibir Baekhyun bergetar dan air matanya lolos menuruni kedua pipinya yang tirus.

"Ibu mohon, kali ini menurut dengan permintaan ibu, Baekhyun. Ini demi kebaikanmu, sayang." kedua pipi Baekhyun ia usap dan menghapus jejak air mata di sana. "Jangan siksa dirimu, apa kau tidak sedih melihat Jiwon dan ibu mengkhawatirkanmu?" lalu memeluk tubuh bergetar itu dalam pelukan.

Air mata Baekhyun kian deras mengalir namun isakannya tertahan di dalam kerongkongan dan pelukan sang ibu ia balas dengan melingkarkan kedua tangan di tubuh ibunya.






__________





Seluruh bukti komentar buruk yang Baekhyun terima sudah Chanyeol kumpulkan dan mencetak semua itu menjadi satu.

Hari minggu Chanyeol berencana untuk pulang ke rumah orangtuanya  lantaran ada hal yang ingin ia tanyakan.
Sesampainya di rumah, ia melangkah masuk dan berniat menemui suami Yoora yang bekerja di kantor Kejaksaan.

"Kak Hyunpyo di mana?" tanya Chanyeol begitu  pandangannya menangkap Yoora yang sedang menonton tayangan berita di ruang keluarga.

"Ada di taman belakang sedang bermain dengan Riyool." sahut Yoora tanpa mengalihkan pandangan.

Lantas Chanyeol menuju tempat yang dimaksud oleh Yoora.

"Kak Hyunpyo." panggilnya begitu menemukan keberadaan kakak iparnya.

Yang dipanggil menatap terkejut dengan kehadiran Chanyeol, lalu mendekat setelahnya.
"Chanyeol? Urusanmu sudah selesai?" tanyanya.

Semua orang yang berada di rumah sudah tahu perihal Chanyeol yang menginap di rumah mantan kekasihnya, lantaran pemuda jangkung itu ingin membantu masalah yang dihadapi Baekhyun.

"Belum kak." Chanyeol menyahut. "Sebenernya aku datang karena aku ingin menanyakan sesuatu padamu, kak?"

Kedua alis Hyunpyo lantas menyatu.
"Tentang apa?"

EGOISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang