unexpected

3K 380 35
                                    


Tak terhitung sudah kali keberapa Baekhyun mengumpat akibat dorongan Agensi yang memaksanya sebagai salah satu model video klip bersama Minhyung.

Setidaknya ia sudah menolak, namun itu tidak berarti lantaran semua model yang ada di Agensi sudah memiliki jadwal sebelumnya.

Dan meminta Agensi untuk mencari model dari Agensi lain pun percuma, karena Bos besar tidak akan sudi merogoh kantong kelewat dalam.

Lagi dirinya berdecak lantaran tak ada satupun yang membantunya.
"Aku tahu kau pasti senang." sinisnya begitu mendapati Jaemin yang mengulum senyum.

"Ayolah kak, yang kau butuhkan hanya sikap profesional seperti biasa." Jaemin membujuk. "Anggap saja Minhyung orang asing dan kau harus beradaptasi dengan baik." bujuknya lagi mencoba peruntungan.

"Terserah!" dan Baekhyun berlalu malas-malasan.

Tadinya Baekhyun biasa saja dengan sosok Minhyung, sebelum mendapati fakta bahwa pemuda Lee itu adik tiri mantan kekasihnya.
Akan terasa kikuk jika ia berada satu tempat dengan salah satu saudara Chanyeol.



_______




"Dad, apa kita akan pulang?" mata bulat nan polos itu memandang penuh tanya.

Sementara yang lebih dewasa mengulas senyum, lalu tangannya terayun untuk mengusap rambut si kecil.
"Jiwon ingin jalan-jalan dulu?" Chanyeol menawari selagi tangan memasang sabuk pengaman.

Lantas kepala Jiwon mengangguk semangat. "Jiwon ingin pergi ke taman hiburan!" ujarnya antusias. "Lalu membeli banyak makanan yang manis." dan terkikik kecil diakhir.

"Siap bos!" Chanyeol berujar mantap, senyumnya terulas di bibir. "Mari kita meluncur!" tak lama mobil yang dikendarai membelah jalanan kota.

Terkadang jika memiliki waktu luang, Chanyeol dengan senang hati menghabiskan waktu dengan Jiwon. Entah dengan mengantar pulang dari sekolah, ataupun berjalan-jalan seperti sekarang.

Hanya berdua dengan si kecil mampu mengusir rasa penat dan sepi yang selama ini membayangi dirinya.



Tubuh Chanyeol ditarik kesana kemari mengikuti keinginan si kecil yang tertarik dengan wahana permainan disana.

"Jiwon senang, ya?" Chanyeol terkekeh halus melihat raut ceria sang putra.

"Senang!" suaranya lantang. "Biasanya Jiwon hanya melihat seperti ini di televisi." adunya.

Seketika wajah Chanyeol berubah, perasaan kesal dan kecewa menyeruak masuk.
"Kenapa Jiwon hanya melihatnya di televisi? Kenapa tidak datang saja ke taman hiburan?" cecarnya.

"Papa bilang, Jiwon tidak boleh keluar kalau bukan dengan nenek."
Jiwon masih tersenyum saat mengatakannya.

Yang tidak si kecil tahu ialah hati Chanyeol terasa sesak melihat raut bahagia itu, walau pada kenyataannya si kecil tak menikmati layaknya kebebasan anak kecil seusianya.

"Tapi sekarang ada Daddy, Jiwon bisa bermain di luar." tubuh mungil itu memeluk kaki yang lebih dewasa.

"Sayangnya Daddy~"

Chanyeol yang tak mau kalah, lantas mengangkat tubuh si kecil dan memeluknya erat. Menumpahkan denyutan sakit dalam tetesan air mata di pundak kecil milik Jiwon.

EGOISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang