Chapter 1

11.8K 678 19
                                    

Berbagai suara begitu santer terdengar di salah satu studio lantaran kesibukkan masing-masing untuk melakukan pemotretan majalah dengan si Raja iklan.

Tak mengherankan memang sebutan itu tersemat padanya, lantaran hampir semua produk dari brand terkemuka memilih jasanya untuk melakukan promosi pemasaran.

Dia begitu menawan, elagan dan berkelas. Siapa saja memuji paras eloknya yang begitu sempurna tanpa ada cacat sedikitpun.

"Kerja bagus, Baekhyun!"

Riuh tepuk tangan ia dapatkan begitu menyelesaikan sesi pemotretan dengan baik.

"Terimakasih, kerjasamanya." tangan kurusnya menjabat satu-persatu tim yang membantu pemotretannya, tak lupa seulas senyum ia sematkan di bibir.

"Tak mengherankan dia memiliki banyak pengagum, pribadinya sangat ramah dan pekerja keras."

"Kau benar, bahkan dia rela melajang hanya demi penggemarnya."

Tipis semerah cherry itu tertarik membentuk senyuman kecil, langkah kakinya menyusuri lorong meninggalkan sayup-sayup obrolan para staff disana.
Tak ada yang tahu betul kehidupan pribadinya, termasuk kehidupan asmara dan keluarganya.





Teriakan dan tawa anak-anak menggema di penjuru ruangan, si guru tersenyum mendengar pekikan riang anak didiknya yang senang mendengar jam belajarnya telah usai.

"Jangan lupa surat dari sekolah kalian berikan pada orangtua kalian, ok?" peringatnya sebelum kumpulan anak di bawah umur itu meninggalkan kelas.

"Baik Pak guru~"

Si guru terkekeh gemas mendengar teriakan serempak dari bibir para murid.

"Baiklah, kalian boleh pulang sekarang, tapi tidak boleh saling mendorong!"
Peringatnya lagi dan dituruti para murid.

Kaki jenjangnya ia bawa menuju kantor meninggalkan kelas yang sudah kosong.

"Kau akan pergi mengajar lagi?"

Suara wanita paruh baya menghentikan kegiatannya untuk berkemas.

"Ya, aku harus bergegas agar anak didikku yang lain tidak mati kebosanan lantaran lama menunggu Dosennya." jawabnya dan kembali melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda.

"Kau benar-benar pekerja keras, Chanyeol. Siapapun yang akan menjadi pendamping hidupmu akan sangat beruntung."

Si jangkung tersenyum masam mendengar ucapan wanita paruh baya itu dan bergegas pergi setelah mengemas semua barangnya.
Meninggalkan adik dari ibunya yang menjabat sebagai Kepala Sekolah di Taman kanak-kanak.

Selain menjadi guru di Taman kanak-kanak, Park Chanyeol atau biasa dipanggil Chanyeol menjabat sebagai Dosen di Universitas bergengsi di Negeri ginseng tersebut.
Pembawaannya yang tenang dan sedikit lelucon membuatnya di gemari anak didiknya.

Baru saja ia melewati pintu utama, inderanya menangkap salah satu muridnya sedang bermain sendirian di Taman depan.

"Jiwon belum pulang?"
Tubuh jangkungnya mendekat dan si bocah yang ditanya mendongakan kepala.

"Belum dijemput, Pak guru." ujarnya ringan, seringan angin yang berhembus mengenai rambutnya.

"Ayahmu kemana?"

Pertanyaan Chanyeol membuat sorot bening itu meredup.

"Papa sibuk."

Nadanya terdengar kecewa, lantas Chanyeol berjongkok menyamai tinggi si kecil.

"Lalu ibumu?"

Chanyeol seketika panik melihat raut wajah Jiwon yang memerah menahan tangis dan jangan lupakan mata berlapis air bening yang masih tertahan.

"Jiwon tidak punya mama."

Oh malangnya~

Chanyeol membatin.
Mata bulatnya menatap arloji yang melingkar di tangan.

"Masih ada waktu satu jam tersisa." monolog Chanyeol dalam hati.

"Ingin pak guru temani sampai jemputan Jiwon datang?"
Tawarnya yang menghasilkan senyum di bibir si kecil.

Jiwon mengangguk ribut, tangan kecilnya meraih tangan Chanyeol membawanya untuk ikut bergabung.

TBC

Balik lagi bawa ff cemilan yg gak seberat bobot badan gue..
Silahkan vote & komennya
Bila perlu kritik dan saran biar lebih baik penulisannya.

Lanjut kalo hasil vote dan komen cukup bagus

Pay pay 🖐

EGOISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang