Hai guys 👋🏻...
Karena ada yang minta aku update lagi, jadinya aku kabulin. Sekali lagi, bukan sih tiap chapter aku ingetin yah. Akun ini adalah akun pengulangan aku😭, soalnya akun sebelumnya udah nggak mau log in, tetiba keluar sendiri, abis itu udah nggak mau log in. Walaupun berat, aku tetep nulis ulang lagi, soalnya nggak punya salinannya.Happy Reading ☺️
🌺🌺🌺
Flora tidak menyangka, ternyata Anggara termasuk dalam anggota OSIS di sekolahnya. Jika seperti ini, Flora pasti akan lebih sering berinteraksi dengan Anggara. Secara Anggara adalah OSIS, dan dia?, dia adalah ketua kelas yang akan sering ditugaskan untuk berurusan dengan OSIS.
Sial sekali rasanya. Flora ingin menghilang saja sekarang. Flora dengan gesit mengambil buku pelajarannya, Flora berusaha tidak menyadari kehadiran Anggara.
Harusnya Flora mengikuti permintaan Elsa agar duduk di bangku belakang saja kalau begini.
Walaupun Flora dan Anggara sudah sering bertemu, namun Flora merasa canggung setelah menulis secara terang-terangan nama Anggara di diary-nya hari ini.
Para anggota OSIS masuk ke dalam kelas VII A dengan tampang coolnya. Tatapan kagum ditunjukkan hampir semua siswi di kelas tersebut.
Mengapa demikian?. Karena kebanyakan OSIS yang masuk adalah siswa. Flora merasa tambah sial lagi saat melihat dua sahabat Anggara yang tak lain adalah Faisal dan Candra.
"Mati aja deh gueeeeeee..." rengek Flora lirih. Flora masih berusaha untuk tidak menyadari kehadiran para anggota OSIS tersebut, apalagi Anggara.
"Halo selamat pagi semuanya..." sama anggota OSIS kompak.
"Siapa ketua kelas disini?" tanya Anggara dengan wajah datarnya. Banyak siswi yang menatap kagum pahatan sempurna Anggara.
"Please ceburin aja gue ke samudera Pasifik..." Batin Flora kembali merengek.
Semua siswa-siswi menunjuk ke arah Flora. Sedangkan Flora?, gadis itu berusaha untuk tidak menyadarinya.
Safira menyenggol lengan Flora. Pasalnya dari gelagatnya, sepertinya Flora sedang menghindari sesuatu, itu yang Safira tangkap.
"Flora..." panggil Safira. Flora yang merasa terpanggil menoleh ke arah Safira. Flora menaikkan kedua alisnya, menuggu Safira melanjutkan perkataannya.
"Itu, lo dicariin sama anggota OSIS" ujar Safira pelan.
"Hah?" Flora menoleh kembali ke depan. Ternyata benar, anggota OSIS menatap dirinya.
Ralat, Flora hanya sedang berakting sekarang. Benar-benar Safira ini, memangnya kode yang Flora kasih nggak jelas yah?.
"Lo ketua kelas disini?" tanya salah satu anggota OSIS. Dia cewek, dari tampangnya sih Flora bisa menyimpulkan dia itu sok banget.
"Iya" jawab Flora berusaha sopan. Flora nggak mau buat masalah dihari pertamanya karena cewek sok kayak OSIS yang satu ini.
"Kalau dipanggil tuh yah jawab dong, gimana sih" sembur OSIS tersebut.
"Maaf kak, gue tadi terlalu fokus membaca" jawab Flora sopan. Nggak terlalu sopan sih, soalnya Flora pakai bahasa informal.
"Lo pikir gue temen lo apa?, seenak jidat nggak make bahasa formal sama gue" bentak OSIS tersebut.
"Maaf kak" balas Flora singkat. Tahan Flora, dia cuma hama perusak mood pagi lo aja, kok. Batin Flora kesal.
"Udahlah Lif, kita kesini buat ngelaksanain tugas kita sebagai OSIS" lerai Candra. Lif, atau Alifia hanya merotasikan matanya.
Anggara menjulurkan sebuah kertas ke hadapan Flora. Flora menerimanya dengan santai. Setelah itu, Anggara juga memberikan tumpukan id card.
"Ah, id card rupanya" gumam Flora yang masih terdengar oleh Anggara.
"Bagiin ke temen-temen lo, sesuai urutan di kertas itu" ujar Anggara memberi arahan. Tentu dengan nada dinginnya.
"Siap" balas Flora santai. Kemudian Flora beranjak dari kursinya, setelah itu Flora mulai membagikan id card ke teman-teman sekelasnya, sesuai urutan dari kertas tersebut.
Flora sengaja melangkahi nama kedua sahabatnya. Flora bisa melihat tatapan tajam Safira, dan tatapan gelisah campur kepo andalan Elsa yang tidak sabaran.
Flora tersenyum tipis melihat wajah kedua sahabatnya. Flora bisa pastikan, setelah ini Safira akan julid terus kepadanya.
Flora menyelipkan id card milik kedua sahabatnya di saku rok biru nya.
"Oke udah semua, kan?" tanya Flora setengah berteriak. Semua mengangguk kecuali dua sahabat Flora tersebut.
"Lah, punya gue mana Flor?" tanya Elsa dengan nada protes kekanak-kanakannya. Flora mengedikkan bahunya acuh, tanda ia tidak tahu.
Safira berdiri dari bangkunya, berjalan ke arah Flora. Setelah itu, Safira seperti mengambil sesuatu dari saku rok bagian belakang Flora. Safira mengangkat benda yang ia ambil.
"Terus ini apa?" tanya Safira sinis. Flora cuman nyinyir. Sedetik kemudian senyumnya hilang.
"Nggak asik, gue mau ngerjain Elsa" kesal Flora berjalan menuju bangkunya. Safira merotasikan matanya. Setelah itu, Safira memberikan id card milik Elsa, Safira juga sudah menggunakan id card miliknya.
🌺🌺🌺
Ini lebih dari 700+, kesenengan nulis tadi, hehehe...
Jangan lupa follow dan votenya yah 🙏🏻.
29 Desember
KAMU SEDANG MEMBACA
F L O R A [COMPLETE]
Teen FictionDingin. Sifat dari sosok yang telah berhasil mengisi hati Flora sejak usianya menginjak usia 8 tahun. Sebut saja cinta monyet. Cinta yang pada akhirnya terus berkembang. Tanpa disadari, Flora sudah jatuh terlalu dalam. Pesona seorang Anggara tidak b...