How are you today?
ANGGARA berjalan menuju salah satu unit apartemen. Unit apartemen ini adalah pilihan terakhirnya setelah dari tadi keliling mencari Flora.
Sedangkan, Flora yang masih berada di apartemen FLES menatap langit malam. Tatapannya kosong.
"Elsa dan Safira benar. Gue harus bertahan untuk sekarang, gue harus mastiin sendiri perasaan Anggara. Gue nggak bakal batalin tunangan ini," lirih Flora.
Suara bel berbunyi. Safira berdiri, menghela langkah menuju pintu apartemen. Ia yakin, orang yang datang berkunjung ke apartemen ini adalah Anggara.
Safira membuka pintu apartemen. Tebakannya benar, di luar sudah terlihat Anggara.
"Flora mana?," tanya Anggara to the point. Safira berdecih.
"Ada di dalam. Lo mau ngapain?," tanya Safira. Ia tau Anggara akan membawa sahabatnya ke butik untuk mencoba baju untuk pertunangan mereka besok.
"Ke butik." jawab Anggara singkat. Lalu, ia masuk dengan seenaknya. Lagi-lagi Safira harus mengontrol emosinya.
Anggara mengetuk pintu kamar Flora. Tidak heran jika Anggara tau setiap inci ruangan di apartemen ini.
Flora yang masih berada di balkon kamarnya menghapus jejak air matanya. Gadis itu tersenyum manis, berusaha menguatkan hatinya.
Suara decitan pintu terdengar. Flora bisa melihat wajah tampan Anggara.
"Kenapa?". tanya Flora berusaha santai. Ia tidak ingin sampai Anggara mengetahui niatnya untuk saat ini.
"Lo nggak lupakan?, kita ke butik sekarang!," jawab Anggara. Flora mengangguk.
"Lo tadi darimana?." pertanyaan Anggara membuat langkah Flora terhenti.
"Gue pulang duluan, soalnya Elsa nelfon dan nyuruh gue pulang. Lo pasti marah yah sama gue?, karena gue udah buat lo nunggu dan nggak ngasih kabar." Flora menatap nanar Anggara.
Menyedihkan sekali takdir yang di berikan padanya. Ia yang menunggu dan merasakan sakit hati, lalu ia juga yang meminta maaf.
"Udah nggak usah di bahas, sekarang ganti baju lo. Gue nggak suka nunggu!," Anggara lalu mendudukkan dirinya di sofa.
Elsa dan Safira sudah kembali ke kamar masing-masing dari tadi, memberikan Flora dan Anggara ruang untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Flora menutup pintu kamarnya. Terisak pelan. Sakit di hatinya kian membesar, Anggara sama sekali tidak merasa bersalah.
Walaupun Flora berakting tidak mengetahui kejadian Anggara yang mengantarkan Natasya pulang, harusnya laki-laki itu tetap minta maaf karena tidak memberinya kabar juga.
Flora masuk ke dalam kamar mandinya. Mencuci muka lalu keluar untuk memilih baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
F L O R A [COMPLETE]
Teen FictionDingin. Sifat dari sosok yang telah berhasil mengisi hati Flora sejak usianya menginjak usia 8 tahun. Sebut saja cinta monyet. Cinta yang pada akhirnya terus berkembang. Tanpa disadari, Flora sudah jatuh terlalu dalam. Pesona seorang Anggara tidak b...