How are you today?
FLORA tersentak kaget kala mendapati Anggara di depan kamarnya.
"Ngapain?," Flora menyerjit bingung. Berusaha terlihat tetap santai, walau sebenarnya hatinya masih cemburu melihat kedekatan Anggara dengan gadis lain. Natasya.
"Berangkat bareng. Nggak ada penolakan!." Anggara menatap tajam Flora. Sedangkan, gadis itu menghembuskan nafas pasrah mendengar ucapan Anggara yang tidak bisa di bantah.
"Iya. Tapi, gue sarapan dulu yah?," Anggara mengangguk merespon pertanyaan Flora.
Gadis itu melewati Anggara, berjalan menuruni anak tangga dengan wajah riang, namun dengan hati yang masih sakit.
Anggara hanya mengikuti gadis berambut panjang hitam itu dari belakang. Ingin sekali Anggara tertawa melihat tingkah Flora yang masih kekanak-kanakan saat bersama keluarganya.
Tapi, mengingat ancaman gadis iblis sejenis Natasya membuat ia mengurungkan niatnya.
Memberi jarak antara hubungannya dengan Flora adalah pilihan yang paling aman sekarang. Bagaimana pun juga, Flora adalah perempuan yang masuk dalam daftar perempuan kesayangannya.
•Flora•
Motor sport Anggara melaju melewati gerbang sekolah. Flora turun dengan hati-hati.
Banyak pasang mata menatap ke arah mereka berdua. Ricuh bisik-bisik mulai terdengar dari berbagai penjuru.
Entah itu karena mereka iri pada Flora atau setuju jika seandainya kedua siswa-siswi populer itu memiliki hubungan.
"Anggara!," teriak seseorang dari arah samping Anggara. Flora yang penasaran ikut menoleh.
Mood nya seketika turun drastis kala melihat siapa sosok yang memanggil Anggara.Ternyata Natasya. Gadis itu menggandeng tangan sebelah kiri Anggara. Desiran aneh seketika menjalar ke seluruh tubuh Flora.
Rasa cemburu mulai menyelimuti dirinya. Flora menggelengkan kepalanya perlahan. Ia tidak boleh sampai memperlihatkan secara langsung rasa suka nya pada Anggara.
"Kamu ada hubungan apa sama cewek ini?," tanya Natasya menunjuk Flora, menampilkan wajah polosnya.
Bisik-bisik kembali terdengar. Banyak yang mengatakan akan ada cinta segitiga di antara mereka.
"Nggak ada." Anggara menjawab cepat. Tanpa ia ketahui, ada hati yang kini kembali sakit mendengar penuturan Anggara.
Setidaknya, walaupun mereka baru akan bertunangan besok, laki-laki itu tetap bisa menjawab bahwa mereka adalah teman dari kecil.
Sebegitu tidak berartinya kah, Flora?. Flora menggelengkan kepalanya, berusaha mati-matian agar air matanya tidak jatuh di depan banyak orang.
Terutama di depan Anggara dan Natasya. Flora berdehem kecil sebelum membuka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
F L O R A [COMPLETE]
Teen FictionDingin. Sifat dari sosok yang telah berhasil mengisi hati Flora sejak usianya menginjak usia 8 tahun. Sebut saja cinta monyet. Cinta yang pada akhirnya terus berkembang. Tanpa disadari, Flora sudah jatuh terlalu dalam. Pesona seorang Anggara tidak b...