8 - Bintang

1.6K 69 0
                                        

Hai guys 👋🏻...
Selamat pagi☀️

Happy Reading ☺️

🌺🌺🌺

Anggara dan FLES berjalan memasuki private room untuk para tamu khusus. Mereka berjalan menuju salah satu meja.

Terdapat dua laki-laki yang sangat mereka kenal duduk di sana. Anggara beserta tiga gadis tersebut lantas menghampiri kedua cowok itu.

"Lama banget sih lo pada" oceh Candra setelah empat orang tersebut duduk.

"Banyak media tadi" jawab Safira seadanya. Candra hanya mengangguk sambil melempar senyum ke arah Safira. Safira merotasikan matanya.

Padahal, kalau boleh jujur yah, jantungnya udah nggak sehat sekarang. Bisa-bisa Safira kena penyakit jantung.

"Emang kalian mau ngapain sih, ngajak kita kesini?" tanya Flora membuka obrolan.

"Wihh, ibu CEO. Apa kabar, bu?" tanya Candra bercanda.

"Gue lagi malas bercanda yah, lagi nggak mood" balas Flora malas.

"Iya iya, bercanda doang elah" jawab Candra pasrah. Cowok itu seketika menciut saat melihat tatapan tajam Flora.

"Nggak ngapa-ngapain" jawab Anggara seadanya. Flora menganga.

"Terus ngapain lo ngajak gue kesini, nggak peka apa gue lagi bad mood" balas Flora dengan nada kesal.

"Yaudah sini, ikut gue" ajak Anggara seraya berdiri. Flora pasrah, Flora mengikuti langkah Anggara.

Flora ingin bertanya, Anggara akan membawanya kemana?. Tapi, apa daya, Flora lagi dalam mode gengsi sekarang.

Pertanyaan Flora terjawab. Anggara membawanya ke taman private room. Flora dan Anggara duduk disalah satu bangku yang tersedia di taman tersebut.

"Mau ngapain?" tanya Flora. Anggara menoleh, menatap Flora sebentar, lalu kembali menghadap depan.

"Liat bintang" jawab Anggara seadanya. Cowok itu memang terkenal menyukai bintang. Flora sebenarnya malas, Flora lebih suka menatap bulan daripada bintang.

Padahal kedua benda langit tersebut saling berkaitan. Entah apa yang membuat Flora tidak suka menatap bintang.

Anggara menoleh, mendapati wajah cemberut Flora. Malam ini memang sinar bulan tidak terang. Hal itu karena bulan tertutupi oleh awan malam.

"Nggak usah ngambek, lo makin jelek dengan muka kayak gitu" ujar Anggara santai.

Hal itu justru membuat Flora semakin bad mood. Entah itu karena Flora yang memang sedang tidak bersemangat, atau Anggara yang tidak peka, bahwa Flora butuh perhatian lebih darinya.

Hancur sudah mood Flora. Flora rasanya ingin menghilang saja. Duduk dengan cowok dingin seperti Anggara sangatlah membutuhkan kesabaran di atas rata-rata.

Drttt...

Ponsel Flora berbunyi. Flora tersenyum simpul saat melihat nama yang tertera dilayar ponselnya.

Mommy

Flora segera mengangkat panggilan dari Mommy-nya. Anggara hanya diam, memperhatikan gerak-gerik Flora sedari tadi.

"Halo? Iya kenapa Mom?" tanya Flora saat panggilan tersebut tersambung.

"Kamu lagi dimana, sayang?" tanya Riana dari sebrang sana.

"Flora lagi di taman private room, Mom. Lagi sama Anggara, kok" jawab Flora. Anggara yang merasa namanya disebut-sebut lantas menoleh, sedetik kemudian cowok itu kembali menghadap depan.

Setelah panggilan tersebut berakhir, Flora segera membuka suara.

"Anggara, kita udah ditungguin di dalem, katanya udah mau pulang semua" ujar Flora membuka suara.

Anggara tidak menjawab, cowok itu segera beranjak dari duduknya. Anggara menoleh ke arah Flora. Cowok itu menghela nafas lelah.

"Mau ngapain lagi, lo mau duduk disitu sampai lumutan?" sungut Anggara malas.

Flora tersadar. Cewek itu lantas merotasikan matanya. Rasa menyesal kian menggerogoti dirinya karena ingin saja diajak kesini oleh Anggara.

Flora lantas berdiri dan segera berjalan masuk ke dalam private room, meninggalkan Anggara.

"Dasar es batu" gumam Flora kesal.

🌺🌺🌺

Maaf yah lama nggak update, soalnya baru selesai ujian, terus langsung belajar lagi.

See u next part

18 Januari 2021

F L O R A [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang