Dingin. Sifat dari sosok yang telah berhasil mengisi hati Flora sejak usianya menginjak usia 8 tahun. Sebut saja cinta monyet.
Cinta yang pada akhirnya terus berkembang. Tanpa disadari, Flora sudah jatuh terlalu dalam. Pesona seorang Anggara tidak b...
Flora menggeliat kecil sebelum membuka matanya secara perlahan. Pergerakan Flora tersebut, tidak luput dari netra tajam Anggara.
Flora membuka matanya secara perlahan. Mengerjap beberapa kali, berusaha mengimbangi cahaya yang memaksa masuk ke matanya.
"Eungghh... Gue dimana?" tanya Flora entah untuk kepada siapa. Anggara yang mendengar pertanyaan Flora pun menoleh.
"Masih didalam mobil gue, tapi kita udah sampai di depan gerbang rumah lo" jawab Anggara.
"Udah berapa lama gue tidur?" tanya Flora lagi. Anggara tersenyum tipis melihat wajah Flora yang tampak menggemaskan menurutnya.
"Lo tidur semenjak mobil jalan dari sekolah" jawab Anggara mengelus surai hitam Flora lembut.
Flora hanya mengangguk mendengar jawaban Anggara.
"Makasih" ujar Flora berterima kasih kepada Anggara.
"Gue masuk dulu yah" pamit Flora membuka pintu mobil Anggara.
Anggara menahan lengan Flora. Flora berbalik menatap Anggara. Flora hanya diam menunggu Anggara membuka suara.
"Istirahat yang cukup, lanjut tidur lagi. Malam ini ada acara" ujar Anggara mengelus surai hitam Flora.
Flora mengangguk sambil tersenyum manis. Perlakuan Anggara yang seperti ini membuat Flora merasa semakin nyaman berada di sekitar Anggara.
Flora turun dari mobil Anggara. Anggara membunyikan klakson mobilnya dua kali. Flora melambaikan tangannya ke udara melihat kepergian Anggara.
Flora tersenyum sebentar, setelah itu Flora masuk ke dalam rumahnya. Flora bersenandung kecil berjalan masuk ke dalam rumahnya.
"Acieee...dianterin lagi ama gebetan" goda Prilly yang melihat Flora baru saja pulang.
"Isshh, apaan sih. Nggak ada yah yang namanya gebetan" balas Flora kesal. Flora segera berlari menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.
Flora menutup rapat pintu kamarnya. Flora kembali tersenyum saat mengingat perlakuan manis Anggara.
Sesederhana apapun perlakuan manis yang diberikan oleh Anggara, jantung Flora tetap berdetak dua kali lebih cepat.
Walaupun perlakuan manis Anggara sudah seringkali ia dapatkan, namun yang kali ini terasa beda. Apalagi hampir sebulan full Flora tidak bertemu Anggara karena sedang berlibur di luar negeri.
Flora berjalan menuju meja belajarnya, meletakkan tasnya di kursi belajar miliknya. Setelah itu, Flora berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai membersihkan diri, Flora berjalan menuju lemari pakaian formal dan pesta miliknya.
Setelah selesai memilih pakaian yang akan ia kenakan. Flora melangkah menuju kasurnya. Flora mengikuti ucapan Anggara dengan kembali melanjutkan tidurnya.
🌺🌺🌺
Flora mengerjap beberapa kali setelah terbangun dari tidurnya. Flora menoleh ke arah alarm nya. Masih menunjukkan pukul 17.00.
Flora turun dari kasurnya. Meminum air dari gelas yang tersedia di nakas dekat kasurnya.
Flora masuk ke dalam kamar mandi. Flora bersiap-siap setelah Prilly memberitahu dirinya agar segera bersiap-siap.
Flora ke luar dari kamar mandi setelah menggunakan pakaian yang ia pilih tadi. Karena ini adalah acara kantor, Flora diberitahu untuk menggunakan pakaian ala perkantoran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan jas hitam serta mini dress berwarna merah muda ala perkantoran, Flora berjalan menuju meja riasnya.
Malam ini, Flora akan mengubah sedikit gaya rambutnya. Rambut lurus Flora, ia buat menjadi sedikit ikal dibagian ujungnya, Flora membiarkan rambut panjangnya yang telah selesai ia tata menjuntai bebas.
Setelah itu, Flora menggunakan make up tipis. Flora beranjak menuju rak sepatu miliknya. Flora memilih sepatu hak berwarna merah muda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flora melihat penampilannya dipantulan cermin miliknya.
Flora berputar-putar melihat penampilannya. Merasa puas dengan penampilannya yang sedikit dewasa, Flora melangkah turun menemui keluarganya, yang sudah menunggunya untuk berangkat bersama.
🌺🌺🌺
Maaf yah kalau masih banyak yang typo, mohon kritik dalam bentuk yang sopan.