How are you today?
Happy Reading ☺️
🌺🌺🌺
Flora terus memperhatikan Anggara yang sedang menjelaskan di depan sana.
Flora ingin sekali menelan hidup-hidup Anggara sekarang. Udah nyuekin orang, dinginnya kambuh lagi, dan hal yang paling membuat Flora kesal adalah, kenapa harus Anggara OSIS yang ditugaskan di kelasnya?.
Siapapun tolong tenggelamkan saja Flora sekarang!. Ingin sekali rasanya dia lari keluar dari sini.
Satu lagi, kenapa dia harus pulang bareng Anggara?. Kenapa harus ada acara makan malam, segala?. Apa dia beralasan tidak bisa ikut aja, yah?. Ide cemerlang.
Flora terus bergelut dengan pikirannya. Memikirkan cara terbaik untuk bisa beralasan tidak hadir di acara makan malam hari ini.
Apa dia harus beralasan bahwa dia tidak enak badan?. Alasan kelasik, semua orang pasti akan menertawakan dirinya.
"Flora Callista Wijaya! Apa kamu memperhatikan apa yang kami jelaskan?" tanya Anggara yang melihat Flora melamun.
"Eh? Maaf, saya tadi sedikit memikirkan sesuatu" jawab Flora ragu.
Anggara hanya mengangguk samar merespon jawaban Flora. Walau dia sedikit penasaran. Ingat sedikit.
OSIS yang sedang menjelaskan tadi melanjutkan materi perkenalan lingkungan sekolah.
Flora yang tidak ingin diberi teguran lagi, berusaha untuk kembali fokus. Walaupun sulit baginya.
Hatinya terus menerus memaksa Flora untuk tetap memikirkan cara untuk kabur dari acara makan malam tersebut.
Tetapi dilain sisi, pikirannya menyuruhnya agar fokus terlebih dahulu.
Flora menuruti pikirannya untuk fokus terlebih dahulu. Cewek itu terus memperhatikan OSIS yang sedang menjelaskan.
Sampai saat materi pengenalan lingkungan sekolah selesai. Barulah cewek itu mulai bergelut dengan pikirannya lagi.
Brukk...
Flora terjatuh saat ingin keluar dari lab computer.
"Jalan tuh pake mata, dong" omel siswi yang tanpa sengaja saling bertabrakan dengan Flora.
Flora menoleh ke atas. Melihat pangkat dari siswi yang ia tabrak. Pangkat lencana tiga. Itu berarti siswi tersebut sudah kelas tiga.
Flora kemudian menaikkan pandangannya, melihat wajah siswi tersebut.
Flora terkejut, ternyata siswi tersebut adalah Natasya. Cewek yang memperhatikan gerak-gerik Flora saat bersama Anggara.
"Lo denger nggak apa yang gue omongin, hah?" tanya Natasya marah.
"Maaf kak, sekali gue minta maaf" ujar Flora tulus.
"Lo pikir di dunia ini semuanya gratis, hah?. Lo harus bayar perbuatan lo ini, ngerti?" tegas Natasya menekan tiap kata yang ia ucapkan.
"Natasya cukup. Lo nggak usah besar-besarin masalah sepele kayak gini. Disini yang salah bukan Flora aja!. Kalian saling tabrak. Jadi berhenti nyalahin Flora, lagian dia juga udah minta maaf!" lerai Anggara yang tidak suka dengan sikap kasar Natasya.
"Tapi Ang--" ucapan Natasya terpotong.
"Gue nggak terima bantahan!" suara dingin Anggara membuat Natasya tak berkutik.
"Sekali lagi maaf, kak" ujar Flora berusaha mencairkan suasana mencekam ini.
Natasya menatap tajam Flora. Setelahnya, cewek itu pergi dari lab computer dengan amarah yang berusaha ia tahan.
"Makasih" ujar Flora pada Anggara.
Anggara hanya menoleh sekilas ke arah Flora. Cowok itu kemudian berjalan meninggalkan lab computer.
"Flora! Lo yakin nggak apa-apa?" tanya Elsa pada Flora. Flora hanya mengangguk.
"Ada yang sakit nggak?" tanya Elsa lagi.
"Nggak El, gue beneran nggak apa-apa. Jatoh kayak gitu nggak seberapa, kok" jawab Flora berusaha memberi pengertian kepada Elsa yang terus menanyainya.
"Tau nih, lebay" ejek Safira. Sedetik kemudian Safira meninggalkan Elsa dan Flora, dengan Elsa yang menatap garang ke arahnya.
🌺🌺🌺
Selesai
2 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
F L O R A [COMPLETE]
Teen FictionDingin. Sifat dari sosok yang telah berhasil mengisi hati Flora sejak usianya menginjak usia 8 tahun. Sebut saja cinta monyet. Cinta yang pada akhirnya terus berkembang. Tanpa disadari, Flora sudah jatuh terlalu dalam. Pesona seorang Anggara tidak b...