How are you today?
Happy Reading ☺️
🌺🌺🌺
Seluruh siswa-siswi kelas 10 IPA 2 sudah berada diluar. Mereka mulai menyusuri dan mengenal lingkungan sekolah baru mereka.
Di sebuah ruangan, decakan kaum Flora tidak pernah berhenti. Ruangan tersebut menyediakan berbagai jenis alat musik, termasuk alat musik yang sangat disukai Flora.
Ukulele. Flora sangat pandai dalam bermain ukulele. Flora sudah memutuskan bahwa ruangan favoritnya untuk sekolah ini adalah ruang musik.
Dapat dipastikan Flora akan sering mampir dan bermain ukulele disini. Sejujurnya, bukan hanya ukulele yang Flora kuasai. Hampir seluruh alat musik Flora kuasai.
Suara Flora juga sangat merdu. Terkadang Prilly adiknya menyuruhnya untuk ikut ajang pencarian bakat.
Tentu saja Flora menolak hal itu, bisa bermain alat musik secara bebas saja Flora sangat bersyukur. Tidak perlu jadi penyanyi.
"Surga gue banget nih" gumam Flora saat matanya tidak sengaja melihat alat musik kesukaannya. Ukulele.
Mata Flora sampai berbinar saat melihat alat musik tersebut.
"Jaga hati, jaga mata" ujar Elsa mengusap wajah Flora.
Flora mendelik ke arah Elsa.
"Apaan sih?" tanya Flora kesal."Lo kalau mau natep cowok tuh kira-kira dong tempatnya" jawab Elsa mengomel.
"Hah? Aneh deh lo" sembur Flora kesal.
"Terus yang tadi itu apaan kalau lo nggak natep gatel cowok OSIS itu?" tanya Elsa sewot.
"Dih?, Gue nggak natep tu OSIS. Gue natep ukulele, markonah" balas Flora mengusap wajah Elsa kasar.
"Wah wah, pembullyan nih" balas Elsa menepis tangan Flora dari wajahnya.
"Bacot" balas Flora makin kesal. Setelah itu, kedua cewek tersebut langsung kicep saat melihat tatapan tajam Safira.
Safira menghembuskan nafas lega. Ada juga faedahnya jadi cewek tomboy, batin Safira senang.
Rombongan kelas 10 IPA 2 kembali melanjutkan perjalanan keliling sekolah. Sekarang, mereka tengah berada di lab kimia.
Flora kembali berdecak kagum. Lab kimia juga menjadi tempat favorit Flora di sekolah ini sakarang.
Gini-gini, sebenarnya Flora itu pandai dalam hal laboratorium. Anaknya saja yang nggak pernah nunjukin kemampuannya secara langsung.
Di depan sana, Anggara beserta OSIS lainnya masih sibuk menjelaskan.
Tiba-tiba saja, suara deringan ponsel dari salah satu siswi berhasil mengambil semua atensi OSIS dan siswa-siswi kelas 10 IPA 2.
Driinggg... Driinggg...
Flora segera mengeluarkan benda pipih miliknya yang berbunyi dari saku almamaternya.
"Kak, saya permisi angkat telpon dulu yah, kak" pamit Flora.
Anggota OSIS hanya mengangguk merespon ucapan Flora.
Flora sedikit menjauh dari rombongan. Setelah merasa pembicaraan tidak dapat di dengar dari jarak seperti ini.
Flora segera mengangkat panggilan tersebut.
"Halo?. Tante Diana kenapa, Tan? Kok tiba-tiba nelpon Flora?" tanya Flora bertubi-tubi saat panggilan tersambung.
"Nggak sayang, Tante mau kasih tau. Kamu pulangnya bareng Anggara aja yah? Malam ini kita bakal makan malam, buat syukuran atas selesainya jenjang pendidikan Adit" jelas Diana-Mama Anggara panjang lebar.
"Oo, gitu yah, Tan. Oke deh, bentar Flora pulang bareng Anggara aja" balas Flora menyetujui.
"Yaudah kalau gitu sayang, udah dulu yah? Semangat belajarnya." ujar Diana dari sebrang sana.
"Iya Tan, makasih." balas Flora mengakhiri panggilan tersebut.
Flora berbalik. Betapa terkejutnya Flora, tiba-tiba saja Anggara sudah berada dibelakangnya. Sejak kapan?, batin Flora.
"Siapa yang nelpon?" tanya Anggara dingin.
"Eh?, Tante Diana. Katanya kita disuruh pulang bareng buat makan malam hari ini" jawab Flora kemudian.
Anggara hanya mengangguk dan kembali ke rombongan, disusul oleh Flora yang kesal dengan sikap Anggara yang kembali dingin kepadanya.
🌺🌺🌺
Jangan lupa follow dan votenya yah 🙏🏻.
30 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
F L O R A [COMPLETE]
Teen FictionDingin. Sifat dari sosok yang telah berhasil mengisi hati Flora sejak usianya menginjak usia 8 tahun. Sebut saja cinta monyet. Cinta yang pada akhirnya terus berkembang. Tanpa disadari, Flora sudah jatuh terlalu dalam. Pesona seorang Anggara tidak b...