26. Flashback ; PDKT

553 73 35
                                    

Hi! Miss Me?




Happy Reading~

***

"Huhhh..."

Pagi itu Velicya kesiangan dan alhasil ia tiba disekolah dalam keadaan gerbang tertutup. Velicya menghela nafas pasrah, mau tidak mau ia akan diberikan hukuman. Peraturan tetaplah peraturan.

" Tck! Sialan."

Itu bukan Velicya. Kalian jangan salah sangka dulu. Umpatan tadi berasal dari seorang cowok yang kini berada disebelah Velicya,cowok itu sepertinya tidak menyadari keberadaan Velicya disini. Apakah karena Velicya terlalu pendek?

Mark Eisig.

Teman satu kelasnya. Velicya tidak mengambil pusing dan tidak mau repot-repot untuk bertanya alasan Mark terlambat. Velicya mengalihkan pandangannya kesekitarnya, ada beberapa siswa lain yang terambat selain mereka berdua rupanya.

Terik matahari pagi ternyata cukup panas, Velicya memutuskan untuk mengikat rambutnya seperti biasa.

" Astaga!"

Velicya terperanjat karena suara Mark yang tiba-tiba meninggi. Velicya menoleh dan mendapatkan Mark kini menatapnya aneh. Kenapa dengan orang ini?

" Kenapa?" tanya Velicya seraya menyelesaikan urusannya dengan rambut yang belum selesai diikat dan menatap bingung Mark.

Membutuhkan beberapa detik unutk mendapat respon dari Mark, Mark hanya tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang Velicya yakini bahkan tidak gatal sama sekali.

Velicya memilih untuk mengangguk dan kembali menatap jam tangannya. Berapa lama ia akan berdiri disini?

"Bagaimana kalau kita bolos aja?"

Velicya kembali menoleh ke arah Mark, " Ya?" ujar Velicya memastikan bahwa cowok yang ada di hadapannya ini sedang berbicara dengannya.

Mark berdeham. " Aku ngajak kamu bolos,m-mau nggak?"

Setelah itu Mark memilih untuk menatap ujun sepatunya karena Velicya yang kunjung tidak memberikan respon. Mark tahu pasti bahwa sekarang dirinya terlihat seperti orang aneh yang tiba-tiba mengajak orang yang ditaksirnya untuk bolos sekolah, lalu berakhir menunduk dan menatap ujung sepatunya seperti pecundang.

Sementara Velicya yang menyaksikan itu semua masih terdiam dan ingatannya kembali pada saat Lucas memberitahunya bahwa cowok yang ada di hadapanya ini menyukai dirinya. Velicya tersenyum tipis.

"Ayo" sahut Velicya pada akhinya.

Mark mengalihkan pandangannya kepada Velicya, "Apa?" tanya mark memastikan bahwa ia tidak salah dengar.

Velicya berdecak lalu segera menarik pergelangan tangan Mark dan berjalan dengan cepat menjauhi gerbang sekolah mereka yang masih dalam keadaan tertutup. " Guru konseling nanti keburu datang kesini, ayo bolos"

Mark tersenyum setelah mendengar respon dari Velicya. Kemudian Mark melepaskan pergelangan tangannya dari cengkraman Velicya.

"Ah,maaf─" sesal Velicya, namun ia tidak menyelesaikan kalimatnya setelah marasakan telapak tangannya digenggam oleh Mark.

"Kalau gitu ayo! Kita harus bergegas sebelum guru konseling datang" potong Mark sambil tersenyum lebar. Lalu cowok itu menarik tangan Velicya pelan dan perlahan berlari semakin menjauhi area sekolah.

Setelah yakin mereka tidak diarea sekolah lagi, Velicya memilih untuk berhenti berlari. Mark pun begitu, ia kini menatap Velicya yang kini mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.

"Aku pikir kita belum berlari sejauh itu" kekeh Mark sambil membantu menghapus keringat yang bercucuran pada dahi Velicya. Velicya hanya tersenyum tipis dan masih mengatur nafasnya.

"Kamu sepertinya harus banyak berolah raga nih,Vel" sambung Mark dan memberikan botol minumnya kepada Velicya.

Velicya menggeleng dan merogoh tasnya, "Aku punya air sendiri kok, thank's ya"

Mark masih saja tersenyum dan kembali menyimpan botol minumnya kembali ke dalam tas punggungnya. Kemudian Mark kembali menatap Velicya yang sedang minum di hadapannya.

"Jadi sekarang kita kemana? Apa kita pulang kerumah masing-masing saja?" tutur Velicya setelah selesai dengan air minumnya.

Mark seketika terbelalak dan segera menggeleng. Melihat itu, Velicya terkekeh.

"Jadi kita akan kemana dengan seragam sekolah ini?" tanya Velicya lagi.

Mark terlihat berpikir. Berkeliaran dengan seragam sekolah mereka akan mendapatkan masalah, terlebih lagi keduanya belum pernah memiliki catatan pelanggaran peraturan sekolah. Setidaknya untuk saat ini.

***

Setelah hari itu, hari dimana mereka bolos sekolah dan memilih untuk ke panti asuhan yang biasa Velicya datangi bersama keluarganya, Mark dan Velicya semakin dekat. Setidaknya dari sebelumnya.

Yahh, walaupun Mark marasa repot untuk mengatur detak jantungnya ketika bersama Velicya, itu tidak akan membuat Mark ragu lagi untuk mendekati Velicya.

Seperti yang dikatakan Lucas,

Petrusampet.

Pepet terus sampe dapet.

"Panggil Veli aja" tutur Veli ketika Mark terus-terusan memanggilnya dengan nama lengkap.

Mark terkekeh. Walaupun rasanya tidak ada yang lucu bagi Veli.

"Nanti pulang sekolah free nggak?" Tanya Mark pelan seraya memainkan pulpennya.

Veli menoleh sekilas ke arah Mark, lalu mengangguk.

"Nanti jalan sama aku ya?"

Veli kembali menoleh ke arah Mark lalu tersenyum dan sedetik kemudian mengangguk.

Senyum pada wajah Mark semakin lebar. Cowok itu kini lebih memilih untuk mencoba fokus menulis tugas kelompok bagiannya, menatap Velicya terlalu lama sangat berbahaya untuk kesehatan jantung Mark.

Tbc

Velicya Park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Velicya Park

Velicya Park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark Eisig

Jadi kalian Team MarkClaretta atau Team MarkVelicya nih? :P

Sickness | NCT MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang