5. Angry

2.9K 497 11
                                    

Dengan memencet tanda ⭐ kalian sudah terbebas dari sebutan sider 💚


🖤

"Mark?"

Aku segera menghampiri Mark ─ia menatapku dan Lucas secara bergantian. "Mark..." Aku kembali memanggilnya. Namun, ia masih diam dan sekarang menatapku tajam.

"Kenapa jalan sama dia?" Tanya Mark padaku seraya menatap Lucas tajam. Tangannya sekarang terkepal.

"Mark, tadi Lucas cuma bantu aku buat─"

"Ikut aku sekarang!" Mark tiba-tiba menarik tanganku secara kasar. Dan sedikit membuat pergelangan tanganku terasa sakit.

"Hey─ gua sama Claretta gak ngapa-ngapain, jadi lo gak perlu semarah itu sama dia" Lucas menyentuh pundak Mark─persis ketika Mark hendak membuka pintu mobil untukku.

"Hey─ gua sama Claretta gak ngapa-ngapain, jadi lo gak perlu semarah itu sama dia" Lucas menyentuh pundak Mark─persis ketika Mark hendak membuka pintu mobil untukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark menatap tangan Lucas yang kini ada dipundaknya, lalu beralih menatap Lucas tajam. Genggeman Mark pada pergelangan tanganku kian menguat,

"Mark, sakit..." ujarku─sambil mencoba melepaskan pergelangan tanganku dari Mark.

"Gua tadi cuma nolong Claretta bawa bukunya ─nih" Lucas menyodorkan bukuku kepada Mark.

Namun, bukannya berterimakasih, Mark malah menepis tangan Lucas dan membuat buku yang aku pinjam tadi lepas dari pegangan Lucas─jatuh.

"Claretta, gak butuh bantuan lo!" balas Mark sarkas.

Astaga, ini salahku. Salahku membiarkan Lucas menolongku. Dan salahku juga sempat lupa kalau Mark tidak suka aku dekat dengan cowok lain. Dan─lagi─ salahku memiliki sahabat cowok a.k.a Lucas Oliver.

"Mark─"

"Jangan coba-coba bela dia lagi,Claretta!" Mark membentakku. "Sekarang kamu masuk kedalam mobil, atau kamu liat aku bunuh dia?!" sambung Mark sambil menatapku garang. Mark mendorongku masuk ke mobil, lalu melepaskan tanganku.

Mark langsung membanting pintu mobil, lalu segera berjalan ke arah pintu kemudi tanpa menatap Lucas yang kini menatapku dari luar. Aku memberi isyarat padanya untuk tidak ikut campur─ketika Lucas hendak menahan Mark kembali.

Lucas mengangguk ketika aku kembali memberi isyarat minta maaf padanya─dan juga sambil tersenyum...sedih?

"Berhenti lihat dia kayak gitu,Claretta!" Mark kembali membentakku.

Aku segera menunduk dan memilih untuk diam ─melawan Mark dalam situasi seperti ini sama saja memperburuk keadaan.

Mark segara menginjak pedal gas mobil dan kami meninggalkan kampusku. Seperti biasa jika sedang marah, Mark membawa mobil seperti kesetanan. Nggak peduli kalau jalannya lagi sepi atau rame, kecuali kalau macet─Mark cuma akan diam dan tidak menatapku sampai tujuan.

Sickness | NCT MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang