29. Resep dan Velicya.

486 76 2
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya! Comment yang banyak, biar aku semangat updatenya. Hehe. Xoxo!

Happy reading!




"I want this more. Can I take to the next level?"

Mark kembali mencium bibir Claretta lembut seraya dengan gerakan perlahan membuka kancing baju Claretta. Namun gerakan Mark terhenti karena Claretta menahan tangannya. Mark melepaskan tautan bibir mereka dan menatap Claretta.

"Mark..." Claretta mengusap wajah Mark, "I can't. Maaf..." lanjut Claretta menyesal.

Mark menghela nafas dan tersenyum. Ia mengecup kening Claretta dan kemudian berbaring di samping Claretta seraya memeluk gadis itu.

"I'm sorry,Cla. Aku hampir nggak bisa menahannya." Ujar Mark lirih sambil memejamkan matanya.

Claretta tersenyum seraya mengelus-elus tangan mark yang melingkar di pinggangnya. "Good night,Mark"

🌑🌑🌑

"Nanti kamu pulangnya hati-hati ya?"

Claretta mengangguk lalu keluar dari mobil setelah mengecup pipi tunangannya itu. "Kamu nanti juga hati-hati pulangnya." Ujar Claretta sambil melambaikan tangannya kepada Mark.

"Tunggu aku di rumah" seru Mark dari dalam mobil dan kemudian menancap gas menuju gedung fakultas hukum-jurusan kuliah Mark.

Claretta tersenyum lalu berjalan memasuki gedung fakultasnya seraya tersenyum. Claretta senang mengingat bahwa Mark sekarang terlihat baik-baik saja. Tidak emosian, tidak menghancurkan benda-benda yang ada di apartement, dan yang-lebih penting- Mark tidak melukai dirinya sendiri.

Mungkin Mark sudah sembuh karena rutin terapi, pikir Claretta. Claretta merogoh totebag-nya, mencari kunci untuk membuka lokernya yang terletak di lorong yang sama untuk kelasnya hari ini.

Ketemu! Claretta segera membuka lokernya dan mengambil buku yang relate dengan kuliahnya yang akan dimulai dalam 10 menit lagi. Setelah itu Claretta bergegas menuju kelasnya dan mencari bangku yang masih kosong.

Drrtt drrt!

Ketika hendak duduk, ia mendapat sebuah pesan dari group chat kelasnya bahwa perkuliahan hari ini tiba-tiba saja dibatalakan oleh dosennya dikarenakan ada urusan mendadak. Semua mahasiswa yang sudah sampai di kelas terdengar menggerutu, sementara Claretta menghela nafas kesal.

"Kalau tau kayak gini, mending aku bangun siang" desis Claretta seraya berjalan keluar dari kelas dan berjalan kembali menuju lokernya untuk menyimpan buku kuliahnya yang super tebal itu ke dalam loker.

"Hei,Jasmeen"

Claretta terperanjat kaget ketika menutup pintu lokernya tiba-tiba saja Lucas sudah berada tepat di sampingnya.

"Bisa nggak sih nggak bikin aku jantungan kayak gitu?!"gerutu Claretta sambil menepuk lengan Lucas.

Lucas tertawa lalu mengusap puncak kepala Claretta agak kasar sehingga mnyebabkan rambut Claretta yang tergerai dari tadi pun agak berantakan.

"Bukannya minta maaf, tapi malah bikin masalah baru"dengus Claretta seraya merapikan rambutnya kembali.

"Hahaha, sorry sorry nona Jasmeen" sahut Lucas seraya merapikan lembaran tugasnya yang nyaris saja terjatuh dari tangan.

"Nggak jadi ada kelas?"terka Lucas dan dijawab Claretta dengan anggukan. Lucas kemudian melihat arlojinya, "kebetulan nih, aku telat masuk kelas. Ke rooftop yuk?" ajak Lucas.

Sickness | NCT MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang